Selasa, 21 Jumadil Awwal 1446 H / 11 Juni 2013 18:26 wib
16.470 views
Bentrok Antara Warga & Aparat di Poso Kembali Pecah Pada Selasa Pagi
POSO (voa-islam.com) – Selasa (11/6/2013) pagi sekitar pukul 07.30 WITA aparat gabungan dari TNI dan kepolisian Poso menyisir jalur Kayamanya hingga kelurahan Moengko di Poso Sulawesi Tengah. Aparat kepolisian dar Brimob khususnya bersiap-siap dengan jumlah yang sangat besar di sekitar kompleks Hotel Kartika.
Dari informasi yang berhasil dihimpun sumber voa-islam.com di TKP, penyisiran ini dilakukan untuk mencari provokator dalam aksi massa pada hari sebelumnya, Senin (10/6/2013) sore didepan Polres Pasar Poso dan RSUD Poso.
Selain itu, kedatangan aparat gabungan tersebut juga untuk membubarkan kerumunan warga dan konsentrasi massa di sekitar jalur Kayamanya. Menurut salah satu keterangan warga, mereka menuntut kepada pihak kepolisian untuk mengembalikan jenazahpada Senin kemarin.
“Kami disini, dan para warga menuntut agar jenazah Ahmad Nudin yang dibunuh Densus 88 dikembalikan,” kata Robby, salah satu warga Poso kepada voa-islam.com, Selasa pagi.
Aksi solidaritas warga dan masyarakat Poso tersebut untuk menuntut dikembalikannya jenazah Ahmad Nudin yang ditabrak, kemudian ditembak mati oleh Densus 88 di jalan Pulau Irian yang dekat pertigaan dengan SMA 3 pada Senin sore.
Meskipun sejak Senin sore hingga malam hari para warga sudah berdemontrasi didepan Polres Pasar Poso dan RSUD Poso, jenazah Ahamd Nudin tidak segera dikembalikan. Jenazah Nudin diketahui warga malah dibawa Densus 88 ke Palu.
Karena pada Senin sore hingga malam tuntutan mereka tidak dipenuhi, maka pada keesokan harinya, mereka hendak melakukan aksi solidaritas kembali. Namun sangat disayangkan, aparat gabungan malah menggunakan cara-cara represif untuk membubarkan kerumunan warga.
Tanpa melakukan mediasi terlebih dahulu, aparat Brimob langsung menembakkan gas air mata dan peluru kearah warga. Peluru yang dilepaskan aparat pun bukan peluru karet, namun peluru tajam sebagaimana yang digunakan aparat pada saat bentrok dengan warga pada Senin sore didepan RSUD Poso.
Warga yang kaget dengan serangan mendadak dari aparat kepolisian tersebut, sontak mencari tempat berlindung. Tapi karena tidak ada tempat berlindung yang begitu aman, akhirnya para warga nekat dan memutuskan melawan serangan brutal aparat Brimob dengan melempari batu yang ada dipinggir jalan.
Hingga berita ini ditulis, bentrokan antara warga masyarakat dengan aparat sudah terhenti sejak siang tadi. Pasalnya kota Poso diguyur hujan yang cukup deras hingga saat ini. Tuntutan warga tetap sama, yakni meminta jenazah Ahmad Nudin yang dibunuh Densus 88 untuk dikembalikan kepada pihak keluarga.
“Kami tidak akan berhenti menuntut dan berdemo serta melakukan perlawanan hingga jenazah Nudin dikembalikan,” tegas warga berinisial HN. [UD]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!