Senin, 11 Jumadil Awwal 1446 H / 29 Oktober 2012 07:55 wib
8.989 views
FUI: Tangkap Aktivis Masjid saat Bagikan Qurban adalah Pelecehan Islam
JAKARTA (voa-islam.com) - Terkait penangkapan Densus 88 terhadap aktivis masjid, Sunarto Sofyan (Nanto) saat pembagian hewan qurban di hari raya Idul Adha, Forum Umat Islam (FUI) menyatakan bahwa hal tersebut merupakan pelecehan terhadap umat Islam.
“Kami menyesalkan penangkapan terhadap saudara Sunarto (Nanto), pengurus Masjid Baitul Karim yang sedang membagi daging kurban saat perayaan Idul Adha, Sabtu siang (27/10/2012) di Jalan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ini jelas sudah merupakan tindakan pelecehan terhadap pelaksanaan ibadat umat Islam, yakni penyembelihan korban dan pembagiannya sebagai perintah Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa,” tegas FUI dalam pernyataannya yang diterima redaksi voa-islam.com, Senin (29/10/2012).
FUI mengungkapkan bahwa yang bersangkutan tidak melakukan tindakan yang dituduhkan (terorisme, red.) dan tidak ditemukan bom yang mereka tuduhkan dalam penggerebekan di rumah kontrakan di Palmerah maupun di rumah orang tuanya di depan Masjid Baitul Karim Jalan Kebon Kacang XIV Jakarta.
Dengan demikian, FUI menilai jika tindakan Densus 88 yang melakukan penangkapan terhadap Sunarto Sofyan (Nanto) mengarah kepada terorisasi pengurus atau aktivis masjid, membuat citra buruk gerakan Islam dan jelas mencoreng institusi Polri.
“Tindakan Densus 88 ini jelas mengarah pada terorisasi pengurus/aktivis masjid dan pelaku ibadah, serta bentuk teror kepada umat Islam. Apalagi disiarkan secara luas bahwa sdr Sunanto adalah anggota dari teroris. Termasuk dikaitkan dengan organisasi “HASMI” dimana sdr Sunanto bukan anggota “HASMI” yang dituduh sebagai teroris kelompok baru. Ini menunjukkan cara kerja Densus yang mengandung unsur kesengajaan membuat citra buruk gerakan Islam dan mencoreng institusi Polri yang baru-baru ini diguncang isu korupsi besar-besaran setelah kasus Korlantas yang menyeret nama Irjen Pol Djoko Susilo,” ungkap isi pernyataan tersebut yang ditandatangani Sekjen FUI, KH. Muhammad Al-Khaththath.
FUI menegaskan jika Sunarto hanyalah pengurus masjid biasa dan tidak termasuk anggota organisasi apa pun.
Selain itu FUI juga meminta kepada Kapolri untuk menjaga keselamatan dan kesehatan Sunarto mengingat yang bersangkutan penderita asma yang sering kambuh.
“Khusus mengenai sdr Sunanto kami mengenalnya sebagai pengurus masjid biasa dan tak termasuk anggota organisasi apapun yang melakukan atau dituduh melakukan tindakan terorisme. Bahkan yang bersangkutan adalah penderita penyakit asma yang rentan kambuh. Untuk itu kami meminta Kapolri untuk menjaga keselamatan dan kesehatannya dan kami minta tim MER-C sebagai relawan kemanusiaan supaya mendampingi sdr Sunanto untuk menjaga kesehatannya,” jelas FUI.
Terakhir FUI mengimbau para pimpinan ormas Islam, ulama, habaib dan seluruh pengurus DKM untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan serta merapatkan barisan dalam mengahadapi provokasi dan intimidasi dari unsur-unsur Islamophobia yang hendak mengkriminalisasi dan menterorisasi umat Islam, khususnya para ulama, mubaligh, pengurus dan aktivis masjid. [Ahmed Widad]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!