Selasa, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 23 Oktober 2012 06:24 wib
8.005 views
DPR Tetapkan 13 Komisioner Komnas HAM, Aktivis Gay Itu Gagal Seleksi
JAKARTA (VoA-Islam) – Akhirnya, rapat internal Komisi III DPR sepakat memilih Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sebanyak 13 orang. Dari ke-13 orang tersebut, tidak terlihat nama aktivis gay Dede Oetomo. Ia tidak lolos seleksi sebagai anggota Komnas HAM. Dede hanya mendapat satu suara dalam voting yang digelar di Komisi III DPR, Senin (22/10) kemarin.
Ke-13 orang itu dinyatakan lolos setelah Komisi III DPR menyelesaikan uji kepatutan dan kelayakan anggota Komnas HAM. Dari hasil rapat yang berlangsung Senin siang, anggota dewan menetapkan 13 orang komisioner untuk memimpin lembaga tersebut selama lima tahun mendatang.
Rapat pemilihan anggota Komnas HAM itu dipimpin Ketua Komisi III DPR, Gede Pasek Suardika, di Jakarta, Senin, dan dilakukan melalui voting atau suara terbanyak. Masing-masing anggota Komisi III DPR memilih 13 orang dari 30 calon anggota Komnas HAM yang mengikuti uji kepatutan dan kelayakan. Tiga orang di antaranya penyandang disabilitas dan seorang di antaranya adalah aktivis LGBT.
Seperti diketahui Dede merupakan salah satu pendiri komunitas GAYa Nusantara. Dede juga cukup dikenal sebagai salah satu aktivis LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender) yang kerap memperjuangkan kaum-kaum minoritas itu.
Adapun, ketiga belas komisioner Komnas HAM yang terpilih adalah sebagai berikut:
1. Sandrayati Moniaga: 48 suara
2. Maneger Nasution: 45 suara
3. Natalius Pigai: 43 suara
4. Otto Nur Abdullah: 42 suara
5. Ansori Sinungan: 42 suara
6. Muhammad Nurkhoiron: 38 suara
7. M. Indadun Rahmat: 38 suara
8. Siane Indriani: 36 suara
9. Roichatul Aswidah: 35 suara
10. Hafid Abbas: 35 suara
11. Siti Noor Laila: 33 suara
12. Dianto Bachriadi: 28 suara
13. Nur Kholis: 28 suara
Keputusan ini disepakati oleh seluruh fraksi yang hadir dengan jumlah anggota mencapai 55 orang. Setelah terpilih, ketiga belas nama itu akan dibawa ke rapat paripurna pada Selasa (23/10). Sementara untuk pemilihan Ketua Komnas HAM, akan diserahkan kepada ketiga belas komisoner terpilih itu untuk memilih sendiri.
Pada periode 2007-2012, Komisioner Komnas HAM hanya berjumlah 11 orang dan dipimpin oleh Ifdhal Kasim. Penambahan jumlah komisioner dilakukan dengan pertimbangan banyaknya persoalan HAM terutama kasus tambang dan perkebunan yang belum selesai hingga kini.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS, Indra di Gedung DPR, Jakarta, Senin (21/10) mengatakan," Sejak nama Dede muncul sebagai salah satu calon komisioner Komnas HAM, partainya banyak mendapatkan penolakan. Penolakan tersebut berasal dari PKS di Jawa Timur dan Jabodetabek. Tidak terpilihnya Dede Oetomo memang tidak terlepas dari keterwakilan dia dalam kelompoknya. Fraksi-fraksi mempertimbangkan hal itu juga.”
Umat Islam Tenang
Sebelumnya Dewan Da’wah Islam Indonesia (DDII) turut prihatin jika sampai Dede Oetomo terpilih sebagai calon anggota komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Menurut Ketua Umum DDII, Ustad Syuhada Bahri jika DPR mengabulkan pencalonan Dede Oetomo, sama dengan mengundang azab yang lebih besar bagi bangsa Indonesia.
Syuhada juga menilai gagasan dan pemikiran Dede Oetomo yang berusaha mengkampanekan dan menghalalkan gaya hidup lesbian, gay, biseks dan transgender (LGBT) adalah perilaku yang menantang kodrat yang sudah ditentukan oleh Allah Swt.
Dalam fit dalam fit and proper test di Komisi III DPR RI, Selasa (16/10/2012) malam, Dede Oetomo mengatakan, perilaku homoseksual, tidak boleh dilihat sebagai dosa, tapi adalah bentuk hak asasi manusia. Rakyat Indonesia, katanya, tidak boleh alergi dengan gagasan Lesbian, Gender, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Karena homoseksualitas sendiri diakomodir oleh kearifan lokal di Indonesia seperti kesenian reog.
“Kita ini meniru homophobia dari Barat, padahal di Barat homophobia sudah selesai. Ketika bicara HAM, kita tidak bicara mengenai dosa, tapi tentang hak hidup,” tegasnya
Jika terpilih menjadi Komnas HAM, Dosen Universitas Airlangga ini pun bertekad akan memperjuangkan hak hidup kaum homoseks, lesbian, bahkan waria. Ia menyatakan perjuangan ini harus dilanjutkan oleh Komnas HAM.
Hadir dalam fit and proper test Dede Utomo di antaranya Fraksi PKS, Fraksi Hanura, Fraksi Demokrat, Fraksi PDIP Perjuangan, Fraksi PAN. Fraksi PPP dan PAN tidak memberikan tanggapannya dalam sesi diskusi.
Sebelumnya Dede merasa optimis terpilih. Ia mengaku senang, karena sudah tidak alergi lagi membicarakan LGBT di DPR. Di Gaya Nusantara, Dede bahkan sudah mengadakan kursus gender dan seksualitas dengan mengundang PPP, Muslimat, Fatayat NU, Aisyiyah, PBB dan HTI. Tapi mereka tidak mau datang karena sudah tahu Dede Utomo itu homo.
Dalam fit and propert test, tokoh gay itu mengklaim ada seorang Kyai di Jawa Timur mengatakan perilaku gay itu bukan dosa, selama dilakukan dengan cinta. “Maskud saya, kalau dua orang manusia melakukan hubungan seks dengan cinta tanpa paksaan, itu boleh. Yang dilarang dalam Islam itu adalah liwath, yakni seks anal. Tapi jika tidak mencelakai itu juga tidak dosa, seperti jika kita memakai kondom. Tapi tafsir itu kan masih minoritas,” ujarnya ngawur.
Ketika ditanya, bukankah Rasulullah memberlakukan hukum rajam bagi pelaku homoseksual. Tanggapan anda? “Rasulullah sendiri tidak pernah menyuruh orang dirajam, dan zaman itu tidak ada gay, yang ada adalah orang melakukan liwath," ujar Dede ngawur. Desastian/dbs
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!