Selasa, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 16 Oktober 2012 21:55 wib
31.400 views
2 Polisi Poso yang Hilang Ditemukan Tewas Membusuk
POSO (voa-islam.com) - Dua orang anggota Polisi Polsek Poso Kota yaitu Kanit intel Bripka Andi Sappa dan Bripda Sudirman yang hilang sejak senin (8/10/2012) ditemukan dalam kondisi sudah menjadi mayat pada Selasa (16/10/2012).
Keterangan yang berhasil dihimpun oleh voa-islam.com dari Poso Kota menyebutkan bahwa sekitar pukul 17.00 WITA melintas rombongan anggota Brimob dalam jumlah banyak. Seorang warga desa Meongko lama kecamatan Poso Kota bernama Yunus mengatakan,"Baru saja rombongan Brimob lewat dengan emosi," ujarnya.
Sebelumnya warga mengira bahwa rombongan anggota Brimob yang melintas dengan kendaraan berkecapatan tinggi tersebut membawa temannya yang menjadi korban baku tembak dengan mujahidin di Poso pesisir. Belakangan diketahui bahwa rombongan anggota Brimob tersebut membawa mayat dua anggota polisi yang hilang. Untuk sementara dua mayat anggota polisi tersebut disemayamkan di RSUD Poso.
Seorang warga Poso yang enggan disebutkan namanya sempat melihat mayat dua anggota Polri di RSUD Poso. Ia mengatakan bahwa kondisi mayat sudah terpisah antara kepala dengan badan dan kedua mayat telah mengeluarkan bau yang sangat busuk.
Meskipun pihak Polisi belum merilis foto keadaan dua mayat anggotanya namun di kalangan warga Poso telah beredar melalui BalckBerry Messenger (BBM) gambar keadaan dua mayat anggota polisi yang tewas tersebut.
Adapun berita mengenai gugurnya seorang mujahid bernama Hendra alias Waqe alias Abdussalam belum diperoleh kepastian.
Selanjutnya mengenai terjadinya kontak senjata antara aparat gabungan TNI dan Polri dengan kelompok mujahidin di Poso pesisir juga belum diperoleh keterangan yang pasti, hal tersebut dikarenakan akses informasi ke tempat kejadian perkara terisolir.
Konsentrasi aparat keamanan sudah nampak dari dalam kota Poso sampai Poso Pesisir. Namun demikian aktivitas masyarakat berjalan seperti biasa tanpa terpengaruh dengan kondisi yang seakan mencekam tersebut. Hal tersebut dikarenakan sejak tahun 2000 warga Poso sudah terbiasa dengan konflik. [AF]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!