Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
79.323 views

Jelang Ajal, Sang 'Islam Phobi' Theo Syafei Diserang Kanker Otak Langka

JAKARTA (voa-islam.com) – Semasa hidupnya Theo Syafei menghebohkan tanah air dengan ceramah yang mendiskreditkan Islam dan Al-Qur'an. Menjelang ajal, dia diserang kanker otak langka selama setahun.

Tokoh Kristen, mantan anggota DPR RI, Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dan mantan Pangdam IX/Udayana Mayjen (purn)  Theo Syafei meninggal dunia, Jumat dini hari (29/04/2011) pukul 00.40 WIB akibat penyakit kanker otak yang sangat langka.

Menurut Andi Wijayanto, anaknya, mendiang Theo menderita kanker otak langka sejak Juli 2010.

"Di dunia medis dikenal sebagai GBM. Kami konsultasi ke dokter Singapura dan Amerika. Secara medis, (penyakit Theo) sulit ditolong," kata Andi di rumah duka, Jum'at (29/4/2011). Keluarga, kata dia, memutuskan merawat Theo dengan pengobatan alternatif sejak Oktober 2010.

Kondisi kesehatan Theo menurun sejak Kamis 28 April lalu dan keluarga pun langsung berkumpul sejak pukul 17.00 WIB. "Baru pukul 00.40 Bapak meninggal," jelas Andi yang dikenal publik sebagai pengamat militer itu.

Jenazah Theo disemayamkan di rumah duka, Jalan Raya Mabes Hankam No. T65 Ceger, Bambu Apus, Cilangkap, Jakarta Timur. Rencananya, Theo  akan dikubur besok Sabtu (30/4/2011) di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Theo yang dikenal sebagai bekas petinggi TNI itu, mulai menapaki karirnya dimulai sejak menjadi perwira lulusan Akademi Militer Nasional Angkatan 1965 di Komando Pasukan Khusus, yang waktu itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat, pada tahun 1967. Prestasi militer pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 30 Juni 1942 itu mencapai puncak ketika dia menjabat Panglima Kodam IX Udayana pada tahun 1993-1994 dan Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI 1994-1995.

Sedangkan karir politiknya diawali dengan menjadi anggota Fraksi ABRI DPR/MPR RI pada 1995-1997, anggota Komisi I DPR/MPR RI pada1995-1996 dan anggota Komisi IX DPR/MPR RI pada 1996-1997.

Theo Syafei adalah jenderal TNI yang memelopori para perwira TNI memilih jalur politik di PDI Perjuangan. Keputusan Theo masuk dan gabung PDI di awal menyebabkan gerbong mantan TNI dan Polri berduyun-duyun hijrah ke PDI Perjuangan. Di antaranya, Mayjen RK Sembiring Meliala, dan Mayjen Pol Sidarto Danusubroto. Pada Pemilu lalu, Theo menjadi Ketua Tim Sukses capres pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto (Megapro).

Theo meninggalkan seorang istri Suismiati dan empat orang anak, yakni Andi Widjajanto, Wisnu Gautama, Shinta Devanagari dan Rizal Rinaldi.

....Ceramahnya di hadapan aktivis gereja di Anyer Jawa Barat dan Kupang NTT dinilai menjelek-jelekkan Islam, Qur'an, dan Presiden Habibie....

JEJAK ISLAMOPHOBIA THEO SYAFEI

Tahun 1998 silam, nama Theo Sjafei menjadi buah mulut seantero tanah air, dalam kasus ceramah bernuansa SARA. Ceramahnya di hadapan aktivis gereja di Anyer, Jawa Barat, dan Kupang, Nusa Tenggara Timur dinilai menjelek-jelekkan Islam, Qur'an, dan Presiden (waktu itu) Habibie.

Isi ceramahnya amat pedas. Theo menuduh ICMI dan Muhammadiyah akan membentuk negara Islam. Lalu partai-partai Islam seperti Partai Bulan Bintang, Partai Keadilan, PAN, dll, dituding Theo sebagai bentukan tokoh Golkar, Akbar Tanjung. Harian milik umat Islam, Republika, disebut Theo sebagai “Republik Agama.”

Theo meledek Habibie dan membandingkan Alkitab dengan Al-Qur'an. Theo menghina kitab suci umat Islam sebagai kitab yang tipis, tidak seperti Alkitab (Bibel) milik umat Kristen.

"Al-Qur'an itu adalah buku yang begitu tipis, hanya 30 juz isinya. Hadits itu adalah perbuatan-perbuatan Nabi dan sahabat-sahabat Nabi ketika mereka masih hidup, yang kemudian diingat-ingat, bahwa perbuatan itulah yang harus dicontoh apabila kita tidak menemukan jawabannya di Qur'an. Tidak seperti Alkitab kita, semua kita bisa cari jawabannya di Alkitab, di Qur'an tidak," ujar Theo bersemangat, sebagaimana ditranskrip oleh Harian Abadi.

Kaset rekaman Theo itu menghebohkan karena beredar luas menjelang Tragedi Kupang 30 November 1998. Theo pun dituding sebagai provokator kerusuhan itu, karena Kaset itu  disebut-sebut menjadi pemicu kepada sekelompok umat Kristen di Kupang, sehingga merusak dan membakar madrasah, masjid, dan asrama haji. Ribuan warga muslim yang selama ini hidup damai harus mengungsi.

Tuduhan ini tidak omong kosong. Pasalnya, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Nusa Tenggara Timur menemukan kaset rekaman itu telah beredar luas di Kupang sebelum terjadi kerusuhan.

Tabloid Abadi, edisi 24-30 Desember 1998 pun menurunkan kasus kaset Theo tersebut sebagai "Laporan Utama", lengkap dengan transkrip utuh ceramah itu. Abadi juga menyebut adanya keterkaitan antara peredaran kaset ceramah dan kerusuhan di Kupang. Reaksi makin meluas, sejumlah pimpinan ormas Islam bereaksi keras.

Buntut dari ceramah provokatif itu, Theo Syafei menuai  reaksi keras dari berbagai ormas Islam: KISDI, ICMI, HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), KAHMI (Keluarga Alumni HMI), PPMI (Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia), DDII (Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia), serta BKSPPI (Badan Kerja Sama Pondok Pesantren Indonesia).

Diwakili oleh Asosiasi Pembela Islam (API), umat Islam mengadukan Theo Syafei ke Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya, (5/1/1999), dengan tuduhan menghina dan mencemarkan nama baik umat Islam Indonesia.

....Pernyataan macam itu tidak cuma memperlihatkan sifat phobia terhadap Islam. Ini bisa mengadu domba kelompok beragama....

"Pernyataan macam itu tidak cuma memperlihatkan sifat phobia terhadap Islam, melainkan juga menimbulkan ketakutan di kalangan umat Kristen. Ini bisa mengadu domba kelompok beragama," kata Hamdan Zoelva, Koordinator API, usai bertemu Kapolda Metro Jaya Mayor Jenderal Noegroho Djajoesman.

Ketua Harian KISDI ketika itu, Ahmad Soemargono, yang mewakili ormas-ormas Islam itu menandaskan bahwa pidato Theo jelas-jelas melecehkan umat Islam. "Banyak hal yang menyangkut penyebaran permusuhan antarumat beragama. Pidato tersebut sangat provokatif dan bisa memecah-belah umat beragama. Dan itu melanggar Pasal 156 KUHP," ujarnya.

Menanggapi berbagai tudingan itu, Theo Syafei berkilah bahwa dirinya tak bermaksud melecehkan Islam.

"Bagian dari nama saya, Syafei, berasal dari ayah saya yang bernama Muhammad Syafei yang beragama Islam. Melecehkan Islam sama saja melecehkan keluarga sendiri," katanya.

Dengan apologi itu, Theo yang bernama lengkap Syafei Daeng Kulle hendak menjadikan status "putra daerah asal Makassar" sebagai tameng. Theo Syafei memang lahir dari pasangan Muhammad Syafei Daeng Mambani dan Khatarina Yonas asal Banda, Maluku. Theo Syafei yatim saat berusia 11 tahun, sehingga ia diasuh oleh keluarga besar bapaknya yang muslim. Bibinya, Syoqora Daeng Suji, bahkan menjadi "ibu keduanya."

Jika tak bermaksud melecehkan Islam, lalu apa maksud ceramahnya yang mendiskreditkan Al-Qur'an sembari memuji Alkitab (Bibel)? Wallahu a'lam. Biarlah Tuhan yang menghakimi seadil-adilnya di Mahkamah Ilahi. [taz/dbs]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X