Sabtu, 6 Jumadil Awwal 1446 H / 28 November 2009 08:45 wib
14.750 views
VCD Porno dan Situs Porno akan Ditutup
Padang (voa-islam.com) – Menteri Komunikasi dan Informatika ,Tifatul Sembiring, geram dengan maraknya video porno, situs-situs porno dan pelecehan agama di Indonesia. Aturan pun sedang dibuatnya untuk menutup situs porno itu. Tifatul mengatakan pemerintah sedang menyiapkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) terkait merebaknya peredaran pornografi. Pihaknya butuh waktu enam bulan untuk merampungkan RPP tentang pornografi.
"Terkait VCD porno yang meresahkan kita telah menyiapkan peraturannya. Enam bulan ke depan selesai RPP-nya," kata Tifatul Sembiring usai menjadi imam dan khatib shalat Idul Adha di Padang, Jumat (27/11/2009).
Aturan yang disiapkan ini tidak hanya sebatas membatasi peredaran video porno di tanah air tapi juga membatasi akses situs porno. "Jika semua aturan itu sudah turun, semua situs-situs porno akan ditutup," kata Tifatul.
Tidak hanya itu, RPP juga akan membuat daftar (black list) situs-situs yang berhubungan dengan penghinaan atas nama SARA. Pemerintah telah melakukan ancang-ancang, mengirimkan software ke tingkat kecamatan untuk menutup situs-situs porno.
Ratusan jenis VCD porno itu, telah beredar dan diperjualbelikan, tapi amat memilukan bintangnya adalah pelajar SLTP dan SLTA negeri ini...
Dalam khutbahnya di halaman Kantor Gubernur Sumatera Barat, Tifatul menilai, peredaran pornografi di Indonesia telah masuk ke tahap mengkhawatirkan. Ia menyebutkan, sebanyak 500 jenis VCD porno beredar di pasaran. Tragisnya, sekitar 70 persen bintang pemeran VCD porno yang beredar tersebut masih berstatus pelajar SMP dan SMU.
"Ratusan jenis VCD porno itu, telah beredar dan diperjualbelikan, tapi amat memilukan bintangnya adalah pelajar SLTP dan SLTA negeri ini," paparnya.
Tifatul mengatakan, kemaksiatan kian menjadi-jadi di negeri ini sehingga terjadi kerusakan moral, membuktikan manusia sudah ingkar akan perintah Allah SWT.
Bukti kerusakan moral adalah maraknya perzinaan di"video"kan, karena ingin "show" pula, kata Menkominfo sembari mengucapkan "lindungilah kami ya Allah".
Tifatul juga mencotohkan, seorang ibu membunuh anak sendiri di Bandung, seorang anak di Sumatera Utara membunuh anggota keluarganya, mulai dari ibu, bapak dan adiknya karena tidak beri uang jajan.
Begitu juga fitnah merajalela, tindakan menghalalkan segara cara, bahwa yang benar bisa salah dan salah bisa benar.
"Tayangan-tayangan di televisi yang merusak moral marak di negeri kita, akibatnya bencana datang bertubi-tubi," katanya sembari menegaskan dengan firman Allah SWT, bahwa kerusakan di darat dan di laut karena disebabkan ulah tangan manusia.
Keprihatinan Menkoinfo itu sangat beralasan, karena berdasarkan data yang dimilikinya, Indonesia adalah 'juara' pengklik jejaring porno di internet. Indonesia menjadi negara dengan pengakses situs porno terbesar di dunia. "Indonesia sampai saat ini paling besar mengakses situs porno," kata Tifatul Sembiring.
Tayangan-tayangan perusak moral marak di negeri kita, akibatnya bencana datang bertubi-tubi...
Ia menyatakan prihatin bila selama ini internet hanya dipergunakan untuk mengakses situs yang tidak bermanfaat. Kenyataan itu menjadi fakta pahit yang harus dihadapinya. Untuk itu, Tifatul mensosialisasikan cara memanfaatkan informasi yang benar dan baik. "Kita akan kembangkan program INSAN yakni internet sehat dan aman," pungkasnya.
Situs Porno itu Seperti Virus
Menanggapi rencana Menkominfo, Sekretaris Jenderal Masyarakat Telematika, Mas Wigrantoro Roes Setiyadi menilai pemberantasan situs porno –seperti yang diwacanakan oleh pemerintah– tidak akan efektif. Pasalnya situs porno ini bisa diibaratkan seperti virus di mana ketika satu pintu situs ini ditutup, maka puluhan celah lain akan menjadi pintu baru bagi situs porno tersebut.
Kalau pemerintah sampai memproklamirkan diri untuk memfilter situs porno yang masuk ke Indonesia, ini justru akan jadi tantangan baru bagi para pembuat situs porno.
Diibaratkan kalau tembok filter yang dipasang satu meter, maka peluang mereka akan menjadi satu meter lebih. Kemudian kalau pemerintah menambah 1,5 meter, peluang kemampuan mereka untuk menambah semakin besar lagi.
satu-satunya cara untuk memutus situs porno adalah dengan mengurangi demand melalui pendidikan agama
"Saya tidak yakin pemerintah akan bisa menutup ini, karena itu butuh usaha ekstra, uang yang banyak, kemampuan dan konsistensi," kata Mas Wigrantoro.
Mas Wigrantoro mengatakan bahwa situs porno itu sulit untuk diberangus. Ia mengibaratkan situs tersebut sebagai 'suplai' dan pengakses situs adalah sebagai 'demand'. Untuk itu menurutnya satu-satunya cara untuk memutus situs porno adalah dengan mengurangi demand melalui pendidikan agama.
"Lebih baik, dari pada uangnya untuk membuat lomba filtering yang tidak henti-hentinya, itu dipakai untuk pendidikan agama," katanya.
[taz/inlh]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!