Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |
JAKARTA (voa-islam.com), Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menegaskan siap membantu menyelesaikan dan memberikan solusi terhadap masalah internal yang dihadapi profesi kedokteran saat ini, khususnya terkait pendidikan spesialis.
Menurut Ketua Umum ICMI Prof DR Jimly Asshiddiqie, saat ini muncul masalah di antaranya mengenai ketentuan pendidikan layanan primer. Akibatnya melahirkan dualisme pengelolaan pendidikan kedokteran, khususnya spesialis.
Demikian diungkapkan Jimly usai menerima kunjungan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jakarta beberapa waktu lalu (11/9), guna membahas konflik internal di lembaga kedokteran.
“Banyak di antara cendekiawan dari dunia kedokteran adalah pendiri ICMI. Maka kita merasa prihatin dan saya berjanji untuk membantu, paling tidak mencarikan solusinya,” ujar Jimly dalam keterangannya kepada voa-islam.com.
Jimly menyarankan, selain menggunakan penyelesaian masalah dengan menggunakan jalur hukum, diperlukan pula sikap saling terbuka dan bersedia mengalah, bahkan dari IDI.
"Ada rasa ketakutan seolah-olah akan dibentuk organisasi profesi yang berbeda-beda sebagai saingan IDI dan ini tidak sehat. Kalau konflik tidak segera diselesaikan akan mempengaruhi kualitas pelayanan kepada masyarakat dan juga menimbulkan masalah dualisme organisasi. Dengan kata lain, ada konflik antara anggota IDI di pemerintahan dan di kepengurusan,” ucap Jimly.
Jimly menilai, kedatangan dan diskusi bersama jajaran PB IDI guna dapat memahami penyelesaian upaya penyelesaian masalah karena merasa jika terus dibiarkan, ada kecenderungan menjadi lemahnya kedudukan dan fungsi IDI sebagai organisasi profesi tertua di Indonesia.
Jimly menuturkan, kini pengurus IDI sedang menempuh upaya hukum dengan mengajukan uji materiil sambil berkonsultasi hal-hal apa yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan profesi kedokteran secara menyeluruh.
"Dokter praktik ingin menentukan kualitas relevansi pendidikan sehingga IDI yang menentukan. Tapi, lembaga pendidikan sebagai produsen tenaga kedokteran juga ingin punya peran lebih besar dan pemerintah dalam hal ini berpihak kepada lembaga pendidkan,” kata Jimly.
Padahal, menurut Jimly, yang terjadi adalah sebaliknya, perspektif sudut pandang produsen tenaga kedokteran lebih diutamakan oleh pemerintah dibandingkan praktik yang seharusnya juga mendengar aspirasi IDI. (bilal/voa-islam)
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |