Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |
BOGOR (voa-islam.com)—Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor membantah wafatnya Ghina Nazhifa Yasmin (11) siswi SD Sentul 1 Bogor, Jawa Barat disebabkan karena vaksin rubella.
Dinkes memastikan berdasarkan hasil audit, Ghina meninggal bukan karena imunisasi rubella, melainkan terkena infeksi otak.
“Sehubungan dengan adanya pemberitaan meninggalnya sodara Gina (Citeureup) pasca vaksin MR, maka dari hasil audit yang dilakukan tim Pokja KIPI kabupaten Bogor, Komda KIPI Jabar, dan Komnas KIPI (Selasa, 22 Agustus 2017) disimpulkan sementara bahwa tidak ada kaitan antara vaksinasi MR dgn kematiannya. Hasil pemerikasaan dokter RSSM, laboratorium, rontgen, MRI, cek cairan otak menunjukkan adanya infeksi otak (encefalomyelitis),” ujar Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit, Agus Fauzi, seperti dikutip dari pojoksatu.id.
Wafatnya Ghina ini memang penuh misterius. Menurut keterangan keluarga, sebelum wafat Ghina sempat dirawat di RS Sentra Medika. Pihak rumah sakit melarang keluarga buka suara terkait wafatnya Ghina. (Baca: Vaksin Rubella Disebut Halal, Indonesia Halal Watch: Kemenkes Lakukan Kebohongan Publik)
“Dokter tidak menjelaskan tentang penyakit anak saya, bahkan setelah anak saya meninggal dunia saya diminta pihak rumah sakit untuk tutup mulut,” terang ibu korban, Mimi Dahlia beberapa waktu lalu.
Mimi menceritakan bahwa sepekan setelah anaknya divaksin rubella tiba-tiba mengalami kelumpuhan. “Tiga hari pasca disuntik vaksinasi anak saya mengalami buang air besar hebat 2 hari, setelah itu anak saya sekolah seperti biasa tetapi sambil kakinya diseret, ketika saya tanyakan katanya kakinya sakit, sebelum disuntik anak saya baik-baik saja dan sehat, tidak ada yang aneh pada diri anak saya, tetapi pasca disuntik kok malah anak saya sakit,” jelasnya.
Karena panik, warga Desa Nutug RT 03/RW 06, Kecamatan Citeuteup, Kabupaten Bogor itu mengajak paman korban ke rumah sakit. Namun beberapa rumah sakit yang didatangi selalu menolak dengan alasan keterbatasan alat.
“Kami ke RS Insani, Annisa, Trimitra, RSUD Cikaret, saat kami sebutkan lumpuhnya anak kami setelah imunisasi mereka angkat tangan. Baru kemudian kami ke Sentra Medika diterima dan di sana anak saya meninggal setelah sempat dirawat,” paparnya dengan nada sedih. * [Pojoksatu/Syaf/voa-islam.com]
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |