Sabtu, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 13 Desember 2014 11:20 wib
20.361 views
Voa-Islamic Health (12): Khasiat Susu, Susu Unta Paling Jitu
Jakarta (voa-islam.com) - Allah berfirman, “Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari apa yang berada dalam perutnya, berupa susu, yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.” (An-Nahl: 66).
Susu, atau laban dalam bahasa Arab, yang kelihatannya amat sederhana, sebenarnyalah secara mendasar memiliki komposisi alami yang terdiri dari gizi, minyak, dan air. Yang pertama, gizi, tak diragukan lagi, sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan dan regenerasi organ tubuh kita – terutama yang kurang mendapatkannya dari asupan lain. Kedua, minyak atau lemak, jelas bermanfaat bagi tubuh kita, yang memerlukan energi untuk berpikir dan bergerak. Sedangkan yang ketiga, unsur air, tentu saja berguna untuk kelembaban tubuh (mencegah dehidrasi).
Susu yang baru diperah, segar, adalah yang terbaik. Sifatnya dingin dan lembab, warnanya putih, harum baunya, sedikit manis rasanya, serta kekentalannya stabil. Beberapa jam setelah diperah, kualitasnya akan menurun, kecuali melalui proses pengolahan: diawetkan (pastuerisasi), diasamkan, dibuat minyak (saminarabi), dan lain-lain.
Susu yang baik, antara lain, dari perahan ternak yang muda, sehat, dan tidak terlalu gemuk atau kurus. Juga yang digembalakan di tempat yang cukup rumput dan airnya. Atau, jika dipelihara dalam kandang, makanan dan kandangnya harus memenuhi syarat kesehatan ternak.
Madu biasanya menjadi teman susu untuk menjadi minuman berenergi. Kadang-kadang disertai kuning telur ayam dan air perasan jahe. Khasiat campuran-campuran tersebut, selain menetralisasi efek buruk susu, juga dapat menambah gizi dan energi. Malah dapat “menggantikan” tenaga yang hilang karena aktivitas tubuh yang berlebihan. Misalnya, bagi wanita yang habis bersalin. Susu, madu, dan telur juga berkhasiat untuk membantu penyembuhan penyakit TBC.
Minum susu, menurut Metode Pengobatan Nabi SAW (Ibnu Qayyim Al-Jauziah – Griya Ilmu), bisa membebaskan seseorang dari rasa murung dan waswas. Bila diminum dengan madu, katanya, berkhasiat menyembuhkan luka “dalam”. Dan, bila dicampur dengan gula, “dapat memperbagus warna kulit”.
Tapi, awas, jangan mengonsumsi susu secara berlebihan: tak baik bagi kesehatan lever, limpa, dan lambung. Juga bisa mengakibatkan sakit pada persendian, kembung pada perut dan usus, bahkan membuat pandangan (mata) menjadi kabur dan gelap. Kadang juga bisa menyebabkan sakit kepala dan merusak gigi serta gusi.
Shahih al-Bukhari dan Muslim menyebutkan, Rasulullah SAW selalu berkumur dengan air putih sehabis minum susu. Alasannya, sabda beliau, “Susu itu mengandung lemak.”
Disebutkan dalam Metode Pengobatan Nabi SAW, susu kambing adalah yang paling kental dan lembab jenisnya. Sebaiknya dicampur dengan air sebelum diminum untuk menghilangkan efek negatifnya: bisa menyebabkan batuk berdahak. Susu domba sifatnya lembut, netral, berkhasiat melemaskan otot perut, mengobati radang tenggorokan, batuk kering, dan pendarahan.
Sedangkan susu sapi, dari segi kandungan lemak (seimbang) dan kadar kekentalannya (stabil), termasuk yang paling baik untuk kesehatan: berkhasiat menyuburkan badan dan melemaskan otot perut. Dalam As-Sunan, dari hadits Abdullah bin Mas’ud, diriwayatkan, “Hendaklah kalian mengonsumsi susu sapi, karena sapi itu memakan daun dari setiap pohon.”
Tentang susu kuda, tak ada kisahnya – apalagi “susu kuda liar” dari Bima yang dimitoskan itu. Tapi, sementara itu, susu unta boleh dikatakan paling berkhasiat dibanding susu ternak lainnya. Abu Abdillah, salah seorang sahabat Rasulullah dalam sebuah riwayat sebagaimana dikutip oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziah, pernah mengatakan susu unta dapat mengobati setiap penyakit dan membunuh kuman dalam tubuh. Susu unta berkhasiat menyucikan tubuh, menyingkirkan kotoran, dan membersihkannya sama sekali. Wallahu’alam! (may/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!