Pasca Nikah, Gagal Move On dari Mantan?

Oleh: Ameena N

Dilansir dari liputan6.com, peristiwa misteri hilangnya pengantin wanita sehari setelah akad nikah bermula ketika Anggi izin keluar untuk Cash on Delivery (COD) membeli ayam geprek di ujung gang rumahnya. Sejak saat itu, Anggi tidak kembali pulang. Sang suami yang khawatir kemudian membuat aduan ke kepolisian tentang hilangnya wanita yang baru dinikahinya itu. Tiga hari kemudian, Anggi mengabarkan berada di Bandung bersama mantan kekasihnya dan dia berjanji akan kembali pulang ke rumah esok harinya.

Apakah ini yang dinamakan dengan belum selesai dengan masa lalu? Haha, ada-ada saja, ya. Kejadian ini merupakan kejadian yang miris, sih. Tidak hanya ini, namun banyak juga yang terjadi, pernikahan yang dipaksakan tapi sama mantan belum move on. Sebenarnya nggak salah, kalau menikah, tapi belum bisa move on sama mantan. Karena ada juga yang walau belum move on dengan mantannya, tapi tetap memutuskan untuk menikah. Dan maasyaa Allah-nya, dengan manikah itulah dia bisa melupakan mantannya. Tentu saja itu hanya segelintir orang yang berhasil. Ada lebih banyak lagi yang tetap gagal move on sebagaimana kasus yang sedang kita bahas ini. Karena solusinya itu bukan di pernikahannya, tapi dengan penataan pikiran yang sadar.

Baiklah, ini dia tips melupakan mantan:

1. Berdamai dengan diri sendiri

Karena mantan merupakan masa lalu, sudah seharusunya kita menyelesaikan semuanya secara mendalam. Sebaiknya kita berdamai dengan kesalahan kita di masa lalu. Jika ada penyesalan, maka maafkanlah. Jangan terlalu disesali, tapi tetap dijadikan pelajaran. Ikhlaskan, perbaiki diri, dan serahkan semuanya kepada Allah.

“Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan  dririnya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan...” (QS. An-Nisa’: 1225).

2. Memperbaiki ibadah

Sebagai seorang hamba yang sering sekali melakukan kesalahan, sudah sepatutnya kita perbaiki interaksi kita dengan Allah dengan cara memperbaiki ibadah kita.

Allah berfirman pada hadits qudsi, “Apabila seorang hambaKu mendekatiKu dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari. Apabila ia mendekatiKu satu jengkal, Aku akan mendekatinya satu hasta.” (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Menyibukkan diri dengan hal yang positif

Kiat untuk bergerak maju, jangan stuck pada keadaan. Kalau mau move on maka harus bergerak dan berusaha. Sisanya biar Allah yang handle. Karena bagaimana pun, pemilik hati kita, yang punya wewenang untuk membolak-balikkan hati dan menyembuhkan luka di hati itu Allah.

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11).

Yang terpenting di sini adalah kembalikan semuanya ke Allah. Karena kita sama-sama tahu, punya mantan pacar itu adalah dosa kita di masa lalu. Jadi yang pertama kali yang harus kita lakukan adalah bertobat. Jika kita masih ingat-ingat mantan itu tandanya kita belum serius tobatnya ke Allah. Apalagi kalau sampai balik mantan padahal sudah akad nikah. Itu namanya tidak ada niat untuk bertobat sama sekali. Kasihanilah diri sendiri. Jangan berbuat hal bodoh dan meninggalkan ridha Allah seperti itu. Karena sejatinya, menikah itu ibadah. Ini ibaratnya seperti meninggalkan ibadah demi hal yang haram. Wallahua’lam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Fiqih Muslimah lainnya:

• Nikah Beda Agama, Apa yang Kau Cari?
• Waspada Digitalisasi Merusak Generasi
• Sah Nikah Beda Agama, Buah Kehidupan Sekuler Kian Parah
• Mengupas Tuntas Kasus Kekerasan pada Anak
• Pacaran Usia Dini, Dimana Peran Orangtua?
• Orangtua Jadi Korban Gengsi
• Kesepian di Usia Senja
• Perilaku Anak Semakin Sadis, Bukti Negara Abai