Kamis, 27 Rabiul Akhir 1446 H / 11 Januari 2018 19:24 wib
48.797 views
Do'a Supaya Kuat Mencintai Allah
Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Diriwayatkan dari Abu Dar’da Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah bersabda tentang doa Nabi Dawud ‘Alaihis Salam, beliau berkata:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ حُبَّكَ، وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ ، وَالعَمَلَ الَّذِي يُبَلِّغُنِي حُبَّكَ ، اللَّهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ أَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِي وَأَهْلِي ، وَمِنَ المَاءِ البَارِدِ
“Ya Allah, sungguh aku minta kepada-Mu rasa cinta kepada-Mu, dan mencintai orang yang mencintaimu, dan amal yang menyampaikan kami kepada cintaMu,. Ya Alah jadikan kecintaan kepada-Mu lebih aku cintai daripada diriku sendiri, keluargaku, dan dari air yang dingin.” (HR. Al-Tirmidzi)
Ini adalah kabar berita dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam tentang doa Nabi Dawud ‘alaihis salam. Beliau berdoa kepada Rabbnya, Allah Subahanahu wa Ta'ala, dan mendekatkan diri kepada-Nya untuk dikabulkan permintaannya ini.
Susunan kalimat doa ini dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, karena Nabi Dawud tidak berbicara dengan bahasa Arab.
Kandungan doa ini sangat istimewa; yaitu meminta kepada Allah agar memberikan taufik pembacanya untuk mencintai Allah, mencintai apa yang dicintai-Nya dan mencintai karena-Nya.
Pertama, “Ya Allah, aku meminta kepadamu kecintaan kepada-Mu” meminta kepada Allah agar memberinya petunjuk dan taufik untuk mencintai Allah. Karena cinta kepada Allah tidak terwujud kecuali dengan taufik dari-Nya. Karena hati manusia berada di antara jari-jemari Allah yang menjadikannya condong kepada Allah.
Seseorang tidak akan mencintai Allah kecuali setelah Allah memberikan kecintaan kepadanya. Ini sesuai dengan firman Allah Subahanahu wa Ta'ala,
يٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ آمَنُواْ مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي ٱللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ
“Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya.” (QS. Al-Maidah: 54) Doa ini menngandung permintaan agar Allah mencintai dirinya.
Cinta kepada Allah termasuk pokok iman yang mendorong diri untuk mengabdi (beribadah) kepada-Nya. Cinta inilah yang mendorong kepada kebaikan dan menuntun kepada kemuliaan. Karenanya, setiap muslim wajib memenuhi hatinya dengan rasa cinta kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan menguatkannya sehingga ia mencintai utusan-Nya dan syariat-Nya. Dengan kecintaan ini ia akan cinta atau suka kepada shalat, zakat, puasa, umrah, haji, tilawah, dan segala bentuk ibadah lainnya.
Kedua, “mencintai orang yang mencintai Allah” setelah seseorang cinta kepada Allah, ia harus cinta kepada kaum muslimin yang mencintai Allah. Yaitu orang-orang yang sibuk mewujudkan cinta kepada Allah. Karena Allah mencintai mereka. Rasa cinta kepada Allah menuntut mencintai siapa-siapa yang dicintai Allah.
Ketiga, meminta kepada Allah agar memberi taufik kepada dirinya untuk mencintai amal-amal yang menghantarkan kepada kecintaan-Nya. Kecintaan ini menjadi bukti benarnya kecintaan kepada Allah. Caranya, taat kepada Allah dengan melaksanakan amal-amal yang menghantarkan kepada keridhaan-Nya dan menjauhi setiap amal yang membuat Allah murka dan mejauhkan dirinya dari Allah.
Ringkas dari doa ini bahwa para nabi dan rasul sangat cinta kepada Allah sehingga mereka senang mendekatkan diri kepada Allah dan melaksanakan ibadah kepada-Nya.
Siapa yang mencintai Allah dan berharap Allah benar-benar mencintai-Nya hendaknya menempuh sebab yang telah ditetapkan Allah. Yaitu iman kepada rasul-Nya dan mengikuti sunnah-sunnahnya.
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran: 31)
Penutup
Cinta kepada Allah membuahkan semangat dan kenikmatan ibadah kepada-Nya. Sedangkan ibadah adalah tujuan dan hikmah diciptakannya manusia. Mulianya manusia ditentukan ibadahnya kepada Allah. Pentingnya meminta kecintaan kepada Allah ini agar diri ini semangat dan nikmat beribadah. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!