Sabtu, 22 Jumadil Awwal 1446 H / 29 Juli 2023 13:20 wib
30.774 views
Sifilis dan Buruknya Pergaulan Pemuda Masa Kini
Oleh: Ika Kartika Sari
Kata Sifilis sepertinya sudah tidak asing lagi terdengar di telinga. Banyak orang menyebutnya juga dengan penyakit raja singa. Terdengar mengerikan ya. Sifilis Ini adalah infeksi menular seksual (IMS) disebabkan oleh salah satu jenis bakteri, menular melalui kontak seksual dengan seseorang yang terinfeksi.
Sepuluh wilayah di Indonesia yang terkena kasus sifilis terbanyak salah satunya kota Bandung. Saat dilakukan screening di berbagai wilayah kota Bandung pada tahun 2022 ditemukan kasus yang meningkat, pemeriksaan pada 30.311 orang dan ditemukan 881 orang positif sifilis. Demikian pula di Yogyakarta, bahkan sejak 2020 mengalami peningkatan sekitar 100% setiap tahunnya. Bandung dan Yogya adalah contoh yang terkena siphylis, namun dipastikan banyak pula di kota lainnya.
Salah satu penyebab meningkatnya sifilis menurut bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Yogyakarta adalah kelompok lelaki seks lelaki. Penyebab sifilis juga karena ganti-ganti pasangan, tidak melakukan hubungan suami istri pada pasangan sahnya. Maka dari itu, tingginya angka sifilis menunjukkan buruknya pergaulan saat ini.
Liberalisme menjadikaan kehidupan serba bebas, termasuk dalam urusan pergaulan. Kebebasan pergaulan, kini tidak sekedar bebas berinteraksi dengan lawan jenis namun juga sesama jenis semakin marak. Apalagi media yang semakin hari semakin liberal banyak mengajarkan kebebasan tanpa batas. Parahnya, media berhasil menjadi kiblat pergaulan saat ini. Sungguh sangat miris, banyak kasus bermula dari hubungan di media social, berdalih hanya teman, kemudian menjalin hubungan, pertemuan dan kemudian kebablasan.
Negeri ini mayoritas dihuni insan yang mengaku beriman kepada Allah SWT. Namun kehidupannya jauh dari apa yang telah ditetapkan olehNya. Dalam Islam telah jelas bagaimana pengaturan pergaulan. Menikah, itulah solusi Islam untuk memenuhi penyaluran kebutuhan manusia yang terkait dengan naluri melestarikan jenis keturunan. Penampakan naluri ini salah satunya adalah rasa ketertarikan terhadap lawan jenisnya, bukan kepada sesama jenis. Ketertarikan kepada sesama jenis adalah kelainan yang ditindak tegas dalam Islam.
Dalam kehidupan umum, ada beberapa interaksi dengan lawan jenis yang dibolekan Syara’. Yaitu saat bermuamalah, dalam proses pendidikan dan saat melakukan aktivitas terkait dengan kesehatan. Sesungguhnya kehidupan laki-laki dan wanita itu terpisah, tidak sama dengan zaman sekarang ini yang serba bebas, bercakap-cakap, bercanda, berpegangan hingga aktivitas hubungan seksual dengan lawan jenisnya. Sehingga dapat menjerumuskan dalam kemaksiatan.
Islam sangat menjaga pergaulan agar sesuai syariat. Semua ada aturan dari Allah, untuk kebaikan umat manusia. Dan negaralah yang mampu menerapkan hukum-hukum Islam ini, termasuk tata pergaulan masyarakatnya. Maka jika negara sudah mampu menerapkan hukum-hukum Islam pasti masyarakat mau tidak mau tunduk dan takut jika melanggarnya. Setiap pelanggaran terkena sanksi yang tegas sesuai dengan syariat Islam. Kehidupan akan tertata dengan benar, selamat dunia dan akhirat.
Wallahu a’lam bish shawab. (rf/voa-islam.com)
ILustrasi: Google
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!