Jum'at, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 27 Agutus 2021 20:25 wib
5.068 views
Penistaan Agama Tumbuh Subur dan Merajalela
KASUS penistaan agama terus berulang, seolah tak ada efek jera bagi para penista. Siapa yang tak sakit hati ketika yang tercinta Baginda Rasulullah saw. dihina? Siapa yang tak merasa marah saat agama Islam dilecehkan? Belum usai kasus Jozeph Paul Zhang.
Kini, seorang YouTuber bernama M Kece berulah. Di tambah kasus-kasus penistaan lain yang menjadikan Islam sebagai bahan lelucon dan candaan tidak bermutu. Para penista ini terus bermunculan dengan berbagai narasi menista terhadap Islam, tumbuh subur di alam Sekulerisme.
Sekularisme memposisikan agama bukan menjadi rujukan dalam mengatur kehidupan. Padahal ia harus dijadikan sebagai arah pandang kehidupan umat manusia. Peran agama menjadi terpinggirkan.Dari sekularisme sendiri lahir paham lainnya, seperti pluralisme dan liberalisme.
Prinsip kebebasan berbicara yang dianut paham ini memberikan panggung kepada orang-orang yang mendengki. Maka, wajar akhirnya menyuburkan para penista dan tak membuat mereka jera. Mereka bebas mengolok-olok Islam dan merendahkannya.
Tentu layaklah bagi kita untuk marah. Ulama besar seperti Buya Hamka saja mempertanyakan orang yang tidak muncul ghirah-nya ketika agamanya dihina, menyamakan mereka seperti orang yang sudah mati. Sungguh kita tentu mengetahui betul bagaimana beratnya perjuangan Rasulullah saw. untuk menjadikan kita hamba-hamba Allah SWT yang bertakwa sehingga berhak memasuki syurga-Nya dan membebaskan kita dari kejahiliyahan.
Tak hanya itu dalam buku karya Michael Heart yang berjudul The 100: a Ranking of Most Influential Persons in Histories, penulis menjadikan Rasulullah saw. sebagai tokoh yang paling berpengaruh dalam perubahan peradaban. Posisinya berada di urutan pertama. Disini semakin meyakinkan kita bahwa Rasulullah saw. adalah suri teladan bagi umat manusia, yang tak layak dinista.
Mengutip perkataan Ulama hadis, Ustaz Yuana Ryan Tresna memaparkan siapapun yang menghina atau merendahkan Rasulullah saw., hukumnya haram. Dalam Islam, bentuk sanksinya secara umum adalah hukuman mati yang di dalamnya ada perincian-perincian, dan diputuskan oleh kadi dalam pengadilan Islam. Orang yang menghina, sebenarnya sedang mengundang murka Allah. Allah SWT berfirman,
“Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah akan mendapat azab yang pedih.” (TQS at-Taubah [9]: 61)
Yasyirah, S.P
Bogor, Jawa Barat
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!