Rabu, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 23 Juni 2021 08:59 wib
5.902 views
Kisah Ketua RT Antar Warga Positif Covid ke Puskesmas Pakai Mobil Pribadi
BARUSAN saya antar warga. Tetangga yang positif Covid-19 dan sedang isolasi mandiri. Nggak punya keluarga di sini. Adanya di Jawa. Kondisinya sesak nafas berat. Cari ambulans kesana kemari gak dapat. Dia kirim pesan WhatsApp minta tolong. Sakit katanya...
Gak tahan, Akhirnya antar sendiri sampai Puskesmas terdekat. Buka semua jendela mobil. Pake masker dua lapis (medis dan kain) Kantongin handspray sanitizer. Gak usah nanya APD. Saya gak siap. Dompet aja lupa bawa.
Sepanjang jalan denger dia sesekali nyebut الله di sela nafasnya yang satu dua di bangku belakang. Saya lihat di spion mukanya pucat merem melek. Gak bisa nyender. Disuruh cek saturasi oksigen sendiri aja gak sanggup.
Syukurlah ke puskesmas cuma sekitar 10 menit. Sampai Puskesmas langsung dipasangi tabung oksigen.
Sekarang masih nunggu di puskesmas. Karena harus dirujuk dan harus ada anggota keluarga atau yang mewakili untuk mendampingi. Karena dia gak punya keluarga, saya sebagai ketua RT jadi yang bertanggung jawab. Menurut dokter belum jelas dia akan dirawat dimana. Semua RS saat ini sedang penuh. Susah nampung lagi pasien Covid-19.
Istrinya sudah duluan dirawat di RS karena covid juga tiga hari lalu. Gejalanya demam, muntah-muntah, dan kehilangan penciuman. Tinggal anaknya sekitar umur delapan tahun sendirian di rumah. Kedua orang tuanya sedang berjuang di peperangannya sendiri sendiri.
Menjadi anak kecil yang kedua orangtuanya kena covid? Kira-kira gimana perasaannya? Gimana juga cara kita tetangganya untuk menolongnya?
Istri saya Ima dan anak-anak sudah saya minta ngungsi dulu ke eyangnya. Sepulang dari sini, Saya mau isolasi mandiri dulu beberapa hari karena kontak erat, sampai sempat swab nanti dan dapat hasil. Semoga negatif.
Saya mau minta maaf sama kalian, yang selama ini meremahkan, dan bersikap menantang dengan meremehkan protokol kesehatan Covid-19. Kemana mana enggan bermasker. Bahkan berprasangka buruk pada para tenaga medis. Saya mau minta maaf kalau saat melihat spion tadi di mobil, saya membayangkan wajah-wajah kalian duduk di bangku belakang, dengan ekspresi yang sama. Maafkan saya!
Hasbunalloh wa nikmal wakil.
Ditulis di trotoar parkir Puskesmas Paninggilan.
Tangerang, 22 Juni 2021
Muhammad Hilal
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!