Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
4.810 views

Menimbang Kepekaan Sosial antara Larangan Mudik Vs Masuknya WN China

Oleh: Abu Muas T. (Pemerhati Masalah Sosial)

Tiga hari pascaresmi diberlakukannya larangan mudik sejak Kamis (6/5/2021), diberitakan petugas telah berhasil memutarbalikkan ribuan kendaraan para pemudik yang berusaha mencoba untuk mudik di tengah diterapkannya pelarangan mudik.

Tidak pada tempatnya jika parameter keberhasilan para petugas di lapangan menghalau kendaraan para pemudik untuk putar balik menjadi ukuran keberhasilan pelaksanaan aturan di lapangan. Tapi semestinya para pemangku kebijakan segera mau mengevaluasi diri, kenapa baru tiga hari saja berjalannya penyekatan ribuan kendaraan berhasil diputarbalikkan.

Dari jumlah ribuan kendaraan para pemudik yang berhasil dihalau, layak timbul pertanyaan, ada apakah di balik para pemudik tetap bersikukuh mudik pulang kampung selain budaya mudik saat lebaran yang sudah berlangsung cukup lama?

Patut diduga para pemudik merasa "dianaktirikan di negerinya sendiri" dengan berbagai pengetatan aturan larangan mudik, sementara mereka mendapatkan informasi dari berbagai media melihat WN China begitu bebas leluasa memasuki negeri ini.

Menimbang kepekaan sosial antara larangan mudik dengan bebas masuknya WN China, tentu lambat tapi pasti akan dapat menimbulkan kecemburuan sosial. Jika boleh dianalogikan, kondisi pemudik ini bak pemilik kebun di kampung halaman sendiri yang selalu ditengok setahun sekali, tiba-tiba pada waktunya menengok ada aturan dari penentu kebijakan negeri bahwa warga dilarang menengok kebun sendiri. Tapi ironisnya, pada waktu yang sama penentu kebijakan negeri ini membebaskan warga asing yang dalam hal ini WN China dengan leluasa memasuki kebun yang notabene milik warga pribumi.

Kecemburuan sosial yang timbul dari kondisi yang terjadi tak dapat dielakkan, hal semacam ini tentu dikhawatirkan akan dapat menimbulkan situasi dan kondisi yang tidak kondusif. Sensitivitas warga sangat rentan jika terus ditekan dengan berbagai aturan, sementara warga asing "dianakemaskan".

Dikhawatirkan kecemburuan sosial atas perlakuan yang diskriminatif antara pribumi dan warga asing, bak bom waktu yang bisa saja secara komulatif merasa senasib dan sepenanggungan sebagai warga yang merasa dianaktirikan akan dapat menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan.

Semoga para pemangku kebijakan negeri ini mau membuka diri, membuka mata hatinya yang pada gilirannya dapat memunculkan dalam dirinya rasa kepekaan sosial yang dapat menciptakan kondisi yang kondusif di tengah tekanan warga yang sedang mengalami depresi akibat pandemi yang belum juga bisa diatasi.

Para pemangku kebijakan dituntut untuk dapat berlaku adil dalam penerapan aturan, bangun kepekaan sosial terlebih menjelang tibanya Idul Fitri yang tinggal menghitung hari.

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X