Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
2.416 views

Lebaran Tanpamu, Dik

 

Oleh:

Adib Muhammad, S.Pd || Guru tinggal di Bantul, Yogyakarta

 

PEMERINTAH secara resmi mengeluarkan aturan tentang larangan mudik pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 dari satgas penanganan covid-19 . Larangan mudik berlaku pada tanggal 6-17 Mei 2021. Terbitnya aturan tersebut tentu menimbulkan pro kontra dikalangan masyarakat. Baik dari kalangan pro maupun kontra, mereka memiliki argumen yang logic.

Pada masyarakat pro, argumen yang digaungkan yakni memutus rantai penyebaran covid-19. Sedangkan pada masyarakat kontra, beribu argumen pun muncul di laman media sosial. Mayoritas alasan terkuat yaitu birrul walidain, wajar saja mereka yang merantau jauh sana ingin bertemu orangtua di kampung halaman.

Mereka bertemu hanya setahun sekali. Alasan terkuat yakni ingin berbakti pada orangtua. Sebagaimana firman Allah,” Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah pada kedua orangtua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Q.S Annisa: 36).

Dari firman di atas dapat dipahami bahwa kedudukan berbakti pada orangtua sangat tinggi. Agama sangat menganjurkan untuk selalu berbuat baik pada orangtua. Bahkan ketika orangtua sudah meninggal pun masih dianjurkan untuk birrul walidain yakni salah satu contohnya mendoakannya dan menyambung silaturrahim kepada kerabat orangtua.

Pada kalangan anak muda, selain berbakti pada orangtua bisa jadi ada kepentingan lain. Sebagai contoh kutipan percakapan berikut antara A dan B via selular.

A: “Mas, tahun ini bisa mudik nggak?” dengan ekspresi penuh harap

B: “ Saya usahakan ya Dik.”

A: “ Iya Mas.”

B: “ Ndak papa ya Dik ndak bisa mudik, asalkan selalu bersama mu, Dik.” Guyonan untuk mencairkan suasana.

A: “hihihi.” Tawa kecil tanpa sepatah kata.

Kutipan percakapan di atas menggambarkan bahwa alasan mudik selain bertemu orangtua adalah bertemu dengan kekasihnya. Nah, pertanyaannya kekasih yang sudah halal atau belum? Apabila percakapan tersebut dilakukan oleh dua insan yang sudah halal (suami istri) maka akan berbuah pahala dari Allah SWT.

Sebaliknya jika dilakukan antara kekasih yang belum halal maka banyak-banyak istighfar dan berdoa semoga Allah mudahkan untuk segera menghalalkannya. Sehingga saat susasana lebaran yang diucapkan bukan sekedar mudik dan tidak mudik tetapi percakapan sakral dengan wali,” Qabiltu nikahaha wa tazwijaha  ‘alal mahril madzkur wa radhitu bihi, wallahu waliyu taufiq.”

Waallahualam bisshawab. Semoga Allah ridhai setiap langkah kita.*

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X