Senin, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 15 Maret 2021 09:08 wib
4.112 views
Bersiap Memaknai Ramadhan
Oleh:
Zhivna Afniza || Mahasiswi STKIP PGRI Sidoarjo
TAK terasa bulan Sya'ban telah tiba. Itu artinya tidak sampai satu bulan lagi umat muslim akan menjalani puasa Ramadhan selama 30 Hari lamanya. Ya, jelas ini menjadi moment spesial di tiap tahun. Karena ritme hidup akan sedikit berubah. Yang awalnya penjual makanan saat pagi hari berjajar di jalan, saat Ramadhan hampir semua tutup dan mulai buka saat sore hari.
Aneka bisnis kuliner dengan menu hemat dan super menarik juga tak mau kalah bermunculan. Deret shaf jamaah di masjid bertambah, lantunan Ayat suci dimana Mana. Semua berbondong-bondong melakukan amal terbaik demi mendapat keutamaan dari bulan suci Ramadhan.
Tapi pada implementasinya memang tidak semudah Itu. Apalagi jika amalan yang direncanakan ini belum menjadi rutinitas di hari biasa. Tentu butuh usaha besar untuk bisa mewujudkan hal ini. Ambil saja contoh kecil, orang yang tidak terbiasa dengan rutin tadarus Al Quran pasti juga kesulitan jika mentarget khatam 30 juz sebulan dengan asumsi satu Hari satu juz. Karena rasa lelah, jenuh, terutama kantuk akan lebih mudah menyerang saat tubuh dalam kondisi berpuasa.
Maka dari Itu ini salah satu alasan kenapa kita disarankan untuk latihan berlomba memperbanyak amal sholih sebelumnya. Yaitu agar saat bulan suci tiba kita tidak shock dengan keadaan, yang akhirnya lebih memilih santai, tenang, sampai akhirnya target Ramadhan tidak tercapai.
Perlu kita ketahui, ada beberapa keutamaan di bulan Ramadhan yang tidak Kita jumpai di bulan lainnya, yaitu : bulan turunnya Al Quran, pintu ampunan terbuka luas, doa lebih mudah dikabulkan, penuh keberkahan, dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka, setan dibelenggu, dan terdapat lailatul qadar.
Dengan keutamaan yang begitu besar di sepanjang harinya, rasanya sangat disayangkan kalau moment ini sampai terlewat begitu saja. Saat dimana ampunan terbuka luas sehingga sangat tepat untuk mendobrak pintu taubat. Saat dimana keberkahan begitu besar sehingga manfaat ke dalam diri juga lebih terasa. Saat dimana setan dibelenggu yang mana seharusnya kita bisa lebih leluasa menjaga diri dan hari dari kemaksiatan. Maa syaa Allah.
Allah SWT telah memberikan kesempatan seluas mungkin bagi hambaNya yang ingin kembali berjuang di jalanNya. Ia telah buka kan pintu ganjaran yang tidak main-main keutamaannya agar hambaNya mau memperjuangkan keutamaan sehingga besar rasa cinta kepadaNya. Ia telah berikan seluas-luasnya ampunan dengan penuh kasih sayang sehingga hambaNya Tak perlu takut untuk tidak mendapatkan surga kelak.
Tinggal kitanya, mampukah memanfaatkan moment Ramadhan ini sebagai saat terbaik untuk merubah dan menempa diri? Sanggupkah Kita mengalokasikan sekian waktu hanya untuk bercengkrama denganNya? Bisa kah Kita meninggalkan berbagai kemaksiatan sebagai bukti cinta padaNya?
Ya, hidup ini pilihan. Saat kita bertekad untuk menjadi pribadi yang beruntung dengan senantiasa menjadikan Hari ini lebih baik dari hari sebelumnya maka apapun rintangan yang ada harus dilewati guna meraih pencapaian hidup yang lebih baik.
Anggap saja bulan Sya'ban sebagai saat berlatih. Tak perlu langsung mengambil langkah ekstrim, perlahan tapi pastikan selalu ada peningkatan. Semoga Allah berikan Kita kesempatan untuk bertemu bulan suci Ramadhan di tahun ini dan permudah kita menjadi salah satu hamba terbaikNya. Aamiin.*
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!