Kamis, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 1 Oktober 2020 16:10 wib
3.748 views
Film G30S/PKI, Jejak Sejarah ideologi
Oleh:
Salasiah, S.Pd || Pendidik dan Founder RuFidz Ahmad
FILM G30S/PKI adalah film yang bertema sejarah. Sejarah sendiri menurut Wikipedia adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan.
Pembuatan film sejarah tentu dihasilkan berdasarkan penyelidikan dan observasi yang runut berdasarkan kajian ilmiah, bukan laksana film telenovela yang bisa berubah berdasarkan imajinasi penulisnya. PKI adalah sebuah partai komunis terbesar didunia, yang mendapat dukungan dan kakuatan negara komunis China.
Film ini menggambarkan masa menjelang kudeta dan beberapa hari setelah peristiwa tersebut. Gerakan 30 September/Partai komunis Indonesia merupakan peristiwa bersejarah yang terjadi di Indonesia pada tahun 1965. Film yang disponsori pemerintah Orde Baru Soeharto ini dibuat berdasarkan versi resmi pemerintah kala itu dari peristiwa gerakan 30 September yang berupaya mengkudeta pemerintah.
Nafas setiap film yang diproduksi tentu memuat misi yang dibawa dan ingin disampaikan kepada penontonnya. Terlepas dari pro kontra penanyangan dan propaganda yang ingin dibangun. Partai komunis telah menoreh sejarah kelamnya untuk Indonesia dan pemerintahannya dengan sebuah penghianatan. Tidak hanya itu, bahkan perjalanan partai komunis telah membuat permusuhan terhadap paratai Islam dan umat Islam. Dalam kala kekacauan ekonomi, enam jendral diculik dan dibunuh oleh PKI.
Dalam sejarah dunia, hanya ada tiga ideologi besar dengan penguasaan negara adidaya pengemban idenya mempengaruhi dunia, yaitu Sekularisme, Sosialisme, dan Islam. Sekularisme yang membawa faham pemisahan agama dari kehidupan. Dipimpin oleh negara adidaya Amerika dan sekutunya menggiring negara-negara berkembang untuk mengikuti setiap program kapitalisasinya melalui dewan PBB. Sekularisme melahirkan demokrasi, kebebasan hidup, dan HAM sebagai turunannya. Imprealisme yang dilakukan terhadap negara berkembang, seperti Indonesia memang tidak secara nyata langsung dengan agresi militer. Hanya yang terasa disadari atau tidak adalah penguasaan sumber daya alam yang tak berbatas sebagai bentuk imprealisme gaya baru.
Sosialisme adalah sebuah ideologi yang bermakna adalah ideologi yang tujuan utamanya terciptanya masyarakat komunis dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan kepemilikan bersama alat produksi dan tidak adanya kelas sosial, uang,dan negara. Negara adidaya yang menaungi adalah Rusia kala itu, Dengan semboyan komunis keberagaman yang satu, sama rata sama rasa yang seakan-akan berkeadilan. Sosialisme adalah faham yang tidak mengenal agama yang dijalankan oleh ajaran komunis. Agama hanyalah candu yang menyesatkan pikiran masyarakat. Tidak ada pembatasan halal dan haram dalam ajaran sosialis komunis. Islam jelas menjadi musuh. Kolonialisme sosialis komunis yang dipengaruhi sifat kapitalisme terasa menjalankan misinya di Indonesia dengan program one get one bolt.
Islam tidak hanya sebuah ajaran religi. Islam adalah sebuah ideologi yang menaungi seluruh umat manapun di dunia. Dengan kepimpinan institusi adidaya kekhalifahan mengayomi dua pertiga belahan dunia dengan menjalankan hukum-hukum syariat berdasarkan Al-Qur’an dan hadits berabad lamanya. Islam juga sudah masuk menjadi bagian kehidupan masyarakat Indonesia tanpa mengusik dan menggagu hak kekayaan dan intentitas warganya. Kemulian dan kesejahteraan yang diberikan Islam sudah menjadi sejarah yang dirindukan. jejak-jejak keberadaan Islam di Indonesia juga sudah dijadikan sebuah film bertema sejarah dengan judul ‘Jejak-Jejak Khilafah Di Nusantara’ yang penayangannya sempat mendapatkan hambatan dari proxy-proxy non khilafah.
Senyatanya gerakan 30 september PKI tidak hanya sebuah upaya kudeta terhadap pemerintahan yang sah. Gerakan 30 September adalah sebuah upaya penguasaan sebuah ideologi penjajah yang ingin menguasai negeri Indonesia tercinta yang memili kekayaan luas dan melimpah.
Pelarangan penayangan film G30S/PKI tidak akan menghapus sejarak kelam keberadaan sosialis komunis di Indonesia. Sebagaimana penghambatan penayangan film jejak-jejak khilafah tidak akan nenghapus sejarah perlindungan Islam terhadap masyarakat Indonesia.
Penghapusan pelajaran sejarah juga hanya akan menjadikan pemuda-pemuda Indonesia di era komunikasi jaringan ini terlena dengan sejarah avatar saja. Pemuda-pemuda Indonesia yang tidak mengenal sejarah hanya akan menjadikan Indonesia negara boneka yang tidak mandiri. Bagaimana Indonesia bisa mewujudkan diri sebagai Indonesia maju, diawali dengan mengenal sejarah bangsanya. Wallahu’alam bishshawab.*
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!