Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
4.912 views

Herd Immunity Gagal pada Negara Adidaya, Masihkah Ikuti?

 

Oleh:

 

Revina Dewi , S.Tr.Kes, Praktisi Kesehatan 

 

DESAKAN herd immunity lantang disuarakan dari seorang penasihat senior sekaligus ketua pemodelan pandemi pemerintah Inggris, Graham Medley. Beliau mengemukakan urgensitas penerapan herd immunity guna mengatasi wabah Covid - 19 karena menganggap bahwa pemerintah Inggris tidak memiliki strategi jalan keluar yang jelas.

Selain itu pemberlakuan lockdown yang berkepanjangan akan memberikan pengaruh ekonomi yang lebih menyengsarakan ketimbang virus itu sendiri, terutama bagi orang orang yang bergantung pada upah harian (5/4). Klaim solusi alami "herd immunity" menyeruak menyusul lebih dari 2 juta orang di seluruh dunia dinyatakan positif terinfeksi virus Corona meskipun telah diberlakukan berbagai upaya seperti karantina wilayah (lockdown) dan physical distancing di berbagai Negara.


Lalu sebenarnya apa itu herd immunity dan bagaimana konsekuensinya ?


Herd Immunity dan Kegagalan Barat

Dilansir dari kompas.com (4/4) yang mengutip Aljazeera(3/4) , Herd Immunity adalah suatu kondisi dimana cukup banyak orang dalam suatu kelompok atau populasi yang memiliki kekebalan terhadap infeksi virus sehingga dapat efektif menghentikan penyebaran penyakit dan pada akhirnya virus akan hilang dengan sendirinya. Kekebalan tersebut bisa berasal dari vaksinasi atau orang yang menderita penyakit tersebut.

Para ahli memperkirakan untuk menghentikan penyebaran virus corona dibutuhkan sebanyak 40-70 persen dari populasi perlu kebal. Sementara herd immunity juga bisa dihentikan dengam vaksinasi, namun proses pengembangan vaksin membutuhkan waktu sekitar 18 bulan.

Alhasil, penerapan herd immunity di beberapa negara adidaya seperti Britania Raya ( Inggris ) dan Belanda telah terbukti gagal. Pemerintah kedua negara membiarkan tempat publik tetap dibuka untuk umum. Namun kebijakan itu dibatalkan oleh Inggris (16/3) , dipicu oleh hasil analisis ahli imunologi ICL bahwa 30% pasien positif corona di Italia memerlukan perawatan intensif dan hal tersebut dapat mengguncang sistem kesehatan disana. Sedangkan pembatalan oleh pemerintah Belanda dikarenakan pembludakan jumlah pasien positif corona. Hingga saat ini, per 20 April tercatat 32.655 kasus terkonfimasi , dan 3.684 meninggal dunia, sedangkan di Britania Raya terdapat 120.067 kasus terkonfirmasi dan 16.060 dinyatakan meninggal. 

 

Masihkah Menjadi Pengikut Sistem Kapitalis?

Diterapkannya kebijakan herd immunity pada negara sekelas Britania Raya dan Belanda dengan pertimbangan kegoncangan ekonomi akibat Covid-19 lebih menyengsarakan ketimbang pandemi itu sendiri, dengan kesadaran yang utuh bahwa akan merelakan nyawa rakyatnya dengan dalih demi terbentunya sistem imun secara alamiah, tentu menjadi bukti yang nyata bahwa para pengemban ideologi kapitalisme lebih menganggap materi lebih berharga dari sekedar nyawa manusia. 

Berbeda dengan sistem kapitalisme, dalam Islam sangat memuliakan nyawa seseorang , terutama nyawa kaum  muslim, Allah swt berfirman, " Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja , maka balasannya ialah Jahannam, ia kekal di dalamnya dan Allah Murka kepadanya dan mengutuknya serta menyediakan azab yang besar baginya" (QS. An-Nisa' [4] : 39). 

Oleh karenanya di dalam Islam pun telah dijelaskan bagaimana mekanisme penanganan wabah , seperti pada masa khilafah yang berhasil menyelesaikan wabah Amwas pada wilayah Syam (639 M) , wabah Black Death di Granada (Abad 14) , dan wabah smallpox (Abad 196 M) pada masa pemerintahan Khilafah Utsmania. Ketiga wabah tersebut termasuk dalam wabah yang paling mematikan namun berhasil diselesaikan dengan tepat, cepat dan akurat dengan cara:

  1. Dilakukan lockdown di wilayah wabah , sehingga perekonomian pada wilayah yang tidak terjangkiti wabah masih bisa berjalan dan kebutuhan masyarakat di area lockdown akan ditanggung sepenuhnya oleh Negara karena menjadi kewajiban periayah umat.
  2. Mencari mekanisme penyakit dan pencegahan secara cepat dan tepat
  3. Pengembangan dan produksi vaksinasi secara cepat dan tepat tanpa dikersialisasi karena kesehatan adalah salah satu hak rakyat.

Semua ini bisa dilakukan dengan sistem ekonomi dan perpolitikan stabil serta mandiri seperti pemerintah dengan kepemimpinan Islam.*

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X