Jum'at, 28 Jumadil Awwal 1446 H / 27 Desember 2019 23:38 wib
4.304 views
Ozil – Uighur – Arsenal - ASN
Oleh: Tardjono Abu Muas (Pemerhati Masalah Sosial)
Pesepak bola muslim, Mezut Ozil kini sedang menjadi Top berita dunia usai cuitan twitternya yang membela muslim Uighur sehingga membuat pemerintah Cina kalang-kabut untuk membendung viralnya cuitan Ozil di media sosial.
Ozil – Uighur. Ozil sebagai pesepak bola professional tentu memahami betul atas profesi yang digelutinya. Namun, Ozil merasa tidak nyaman yang kesehariannya berada di lapangan hijau dan mengocek si kulit bundar tatkala saudara seimannya hidup dalam penderitaan sebagaimana yang dialami saudaranya muslim Uighur di Cina.
Keimanan Ozil merasa terusik tatkala para pemimpin dunia Islam masih berdiam diri atas penderitaan muslim Uighur yang tidak diperlakukan secara manusiawi oleh pemerintah Cina.
Keimanan Ozil yang terusik ini lantas dia tumpahkan dalam cuitan twitter pribadinya yang dengan harapan para pemimpin dunia Islam segera mengambil langkah-langkah konkrit untuk membantu muslim Uighur.
Sosok Ozil yang kesehariannya bergelut dengan si kulit bundar di lapangan hijau saja masih peduli dengan penderitaan muslim Uighur. Lalu bagaimanana dengan para pemimpin dunia Islam yang berdasi dan berkantor di ruangan ber-AC, tentu dipertanyakan kepeduliannya?
Ozil – Arsenal. Hubungan Ozil dengan klub sepak bola Liga Inggris Arsenal yang dibelanya selama ini untuk sementara ini tidak bermasalah bahkan dari pihak klub menyatakan bahwa cuitan Ozil adalah pendapat pribadinya.
Namun tentu Ozil telah memperhitungkan risikonya jika kemungkinan terjelek dibangkucadangkan yang diambil oleh manajer klub. Bagi Ozil apa pun risiko yang akan diterimanya adalah ringan dan kecil dibandingkan dengan pembelaannya terhadap muslim Uighur.
Ozil – ASN. Sosok Ozil yang professional di bidang yang digelutinya tentu sangat berbeda jauh dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di negeri ini. Jiwa Ozil benar-benar merdeka, dia merasa tidak sedang menjadi budak dari klub yang selama ini menggajinya. Dia tidak takut dituduh terpapar radikalisme karena dia yakin isu radikalisme itu hanya ada di negara tetangga.
Semoga cuitan Ozil dari lapangan hijau dapat kita ambil hikmahnya, bahwa pembelaan terhadap saudara seiman yang sedang terzalimi tidak tersekat oleh terotorial atau batas-batas suatu negara.
Bagi muslim Uighur yang sedang mendapat ujian dari Allah SWT semoga mendekatkan mereka ke pintu surga-Nya, sedangkan bagi kita adalah iman menjadi taruhannya, sampai sejauhmana kepedulian kita terhadap penderitaan muslim Uighur.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!