Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.943 views

Konsep Perang

Oleh: M Rizal Fadillah (Pemerhati Politik)

Saat Pemilu berlangsung Jenderal Moeldoko Wakil Ketua TKN melempar pernyataan konsep perjuangan "perang total" untuk memenangkan Pasangan Jokowi Ma'ruf. Kompetisi untuk memilih Presiden dibawa ke ranah perang. Perang total lagi.

Ketika perang itu adalah siasat maka yang berlaku tipu daya. Konsep perang untuk kompetisi menjadi sangat berbahaya. Belakangan muncul dan terungkap di persidangan MK bahwa doktrin Moeldoko adalah "curang bagian dari demokrasi". Nah inilah bahaya itu.

Kita tidak menafikan tentara ikut dalam pemerintahan karena itu adalah hak. Mungkin baik juga. Yang kita tentang adalah prinsip kombatan diterapkan untuk proses politik atau pemerintahan. Ranah sipil adalah ranah demokrasi bukan ranah pertempuran.

Tipu daya atau curang adalah terlarang. Hanya machiavellisme yang menghalalkan tipu daya. Komunis dan syiah juga mengikuti ajaran Niccolo Machiavelli ini. Sayangnya derasnya "tuduhan" dugaan kecurangan dalam Pemilu khususnya Pilpres menjadi alasan untuk ajang demokrasi ini diposisikan perang.

Dalam teori atau konsep berlaku pola yang biasanya dijalankan, yaitu :

Pertama, perang konvensional. "open war" serang menyerang untuk menghancurkan musuh. Bombardir dan pasukan perintis. Lanjut kavaleri. Atau jika kekuatan lebih lemah dengan "guerrilla war" perang gerilya dengan cara "hit and run" buat musuh kerepotan.
Perang konvensional sangat bersifat militer.

Kedua, perang hibrida dan asimetris. Perang hibrida merupakan perang informasi. Informasi yang disimpangkan sehingga seperti benar. Penguasa tentu lebih memiliki sarana informasi yang dibutuhkan. Perang asimetris pun bersifat nir-militer dengan daya hancur tinggi.

Melempar isu telah terjadi hoax padahal sumber hoax adalah dirinya. Isu harga naik untuk agenda impor. Ini pun perang asimetris. Efek impor kendali ada pada negara importir. Perang dagang dan investasi dapat jadi model "Asymmetric warfare".

Kebijakan yang terlalu mendekat pada satu negara tertentu dapat menjadikan Indonesia sebagai medan tempur. RRC yang kini ambisi mendekat ke negara kita bisa menjadi kekuatan perang modern. Kebijakan luar negeri seharusnya dengan pertimbangan dan persetujuan rakyat.

Karena risiko dan dampak korban peperangan bisa besar. Jika iklim perang yang terbangun, maka proses politik yang terjadi akan masuk dalam ruang strategi perang, termasuk taktik dan tipu dayanya. Dalam konteks ini maka "curang menjadi bagian dari demokrasi" menjadi rasional.

Timbul pertanyaan apakah persidangan MK menjadi bagian dari konsep perangnya Moeldoko ataukah tidak. Jika iya maka tentu MK rentan menjadi bagian dari kecurangan demokrasi. Artinya sebagaimana dugaan bahwa MK bukan final dari Pemilu. Proses politik masih berjalan.

Himbauan untuk menerima apapun putusan MK tidak mudah untuk diterima tanpa syarat. Masalahnya bukan pada ketaatan hukum tapi keadilan politik. Jika MK memang steril dan tidak masuk dari konsep perang di atas, mungkin akan berbeda respons pada pihak yang berperkara dan rakyat.

Akhirnya semua tergantung diktum Putusan dan narasi yang jadi pertimbangan. Kelak akan dibaca serius oleh publik dan pastinya rakyat itu tidak bodoh.

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X