Senin, 7 Jumadil Awwal 1446 H / 17 Juni 2019 20:56 wib
5.051 views
Prabowo dan Kiblat Bangsa
Oleh: M Rizal Fadillah (Pemerhati Politik)
Himbauan untuk pendukung tidak datang berbondong hondong ke persidangan MK relatif dipatuhi. Kehadiran tetap ada hanya tidak sebanyak aksi yang biasa dilakukan.
Kebetulan sidang pertama kubu Prabowo mendapat banyak pujian. Opini berhasil dimenangkan. Persidangan berikut adalah memori Jawaban atau dalil dalil dari kubu Jokowi dan KPU. Publik akan terus mengikuti. Prabowo tidak hadir karena telah menyerahkan penuh kepada Kuasa Hukumnya.
Gerakan yang muncul di kalangan rakyat yang menolak berbagai ketidakadilan adalah gerakan kedaulatan rakyat yang mengarah pada pemulihan kedaulatan yang kini seolah terkooptasi oleh penguasa. Kebijakan Pemerintah banyak yang tidak sejalan dengan aspirasi masyarakat atau rakyat. Bahkan dinilai oleh sebagian publik cenderung otoriter. Spirit ganti Presiden adalah kritik keras.
Pemilu sebagai sarana penggantian diyakini dimenangkan oleh Prabowo sebagai artikulasi aspirasi ini. Namun meski dengan berbagai kejanggalan KPU tetap saja memenangkan Jokowi. Perlawanan kini pada tahap MK.
Jika Prabowo menang di MK maka sebagai Presiden ia harus konsekuen memulihkan kembali kedaulatan rakyat dan negara. Langkah awal dengan membuat "Konsensus Nasional" untuk arah pembangunan kedaulatan tersebut. Seluruh elemen rakyat diajak berkontribusi dan berpartisipasi. Parlemen diberdayakan, ekonomi kerakyatan ditata dan hukum dibenahi. Penegak hukum tidak boleh menjadi alat kekuasaan.
Jika Prabowo dipaksa kalah oleh MK, ia tetap harus jadi lokomotif perjuangan gerakan kedaulatan rakyat. Memimpin dengan berani dan siap dengan risiko perjuangan untuk ditekan, diancam jika perlu dipenjara. Pejuang tak mudah goyah pendirian. Pemimpin yang istiqamah akan bersambung tongkat estafeta sampai mendapat kemenangan.
Mewaspadai perundingan yang meninabobokan dan melemahkan perjuangan. Prabowo tak boleh seperti pemimpin lain yang plin plan, mengecewakan dan akhirnya dibenci rakyat. Ayam sayur yang direbus oleh rayuan kedudukan atau fasilitas usaha.
Akhiri kehidupan dengan nama baik sebagai patriot sejati, khidmah umat, serta pahlawan anti kezaliman. Pemimpin yang dikenang dan tauladan bagi generasi mendatang.
Putusan MK bukan akhir malah bisa jadi awal dari perjuangan sebenarnya. Prabowo dituntut tampil sebagai penyemangat rakyat untuk perubahan kiblat bangsa.
Arah pembangunan politik, ekonomi, hukum, dan agama yang telah dikacaukan oleh rezim Jokowi. Tugas pemimpin baru adalah meluruskan kembali kiblat itu. Kiblat kerakyatan dan kiblat keumatan. Dengan dukungan ulama, tokoh dan aktivis yang lurus, Prabowo insya Allah bisa. Rakyat akan selalu bersama dengan gerakan perubahan.
Ayo tampil dengan langkah tegap, tangan mengepal, fikiran cemerlang dan hati yang bersih. Catatan untuk kemudian hari menanti goresan bukti. [syahid/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!