Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
5.692 views

Pemimpin (Suka) Bohong, Kekuasaan Tak Kan Berkah

Oleh:Dewi Nasjag

“Memang lidah tak bertulang, tak berbekas kata-kata.

Tinggi gunung seribu janji, lain di bibir lain di hati”

Sepenggal lirik lagu lawasIndonesia di atas agaknya cukup mendiskripsikan akan  tindakan seseorang yang  tidak bersinambungan  dengan apa yang  diucapkan.  Hari ini bersungguh-sungguh  berucap  B, besok pagi  bisa jadi berucap A kemudian lusa mendadak lupa.  Sungguh sesiapa yang berlaku demikian tidaklah lebih  baik dari pada  yang tak berakal waras.

Baru-baru ini rakyat  Indonesia sedang sangat antusias menyaksikan perhelatan  debat capres   yakni  sebuah acara yang  serentak disuguhkan oleh beberapa stasiun televisi nasional . Tak heran jika  acara ini menuai banyak dukungan dari berbagai  pihak termasuk pihak yang tak mau menyia-nyiakan kesempatan “mencuri” perhatian jutaan pasang mata yang menyaksikan .

Penuh  pengharapan  gelaran ini agar  rakyat bisa terbantu dalan mendapatkan informasi seputar calon presiden mana yang layak mereka pilih.  Namun sayang seribu sayang  acara  yang dianggap sebagai wujud kedemokratisan justru  menjadi panggung sandiwara yan penuh kebohongan. Banyak didapati   pernyataan-pernyataan  yang terucap dari lidah sang capres  yang bertolak belakang dengan realitas.

Dilansir dari sinarharapan.com,  petahana  dalam acara debat  barkata:  "Rakyat Indonesia yang saya cintai, mengelola negara sebesar Indonesia ini tak mudah, tak gampang.  Sangat beruntung sekali saya punya pengalaman mengelola kota sebagai wali kota, Provinsi, dan 4,5 tahun ini mengelola negara kita Indonesia.  Karena itu, butuh ketegasan dan keberanian dalam membuat kebijakan. "Kita ingin negara ini semakin baik dan saya akan pergunakan seluruh tenaga yang saya miliki, kewenangan yang saya miliki. Tidak ada yang saya takuti untuk kepentingan nasional, rakyat, bangsa negara. Tidak ada yang saya takuti kecuali Allah SWT untuk Indonesia maju," Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Pada pernyataan tersebut  saja sebenarnya sudah menunjukkan secara gamblang atas ketimpangan lidah dan realita.  Benarkah dirinya  hanya takut kepada Allah?

Kehidupan seorang pemimpin bagaikan ikan di dalam aquarium. Semua orang memperhatikannya. Segala tingkah laku dan perbuatannya dicatat, ia tidak akan bisa mengelak dari  sorot kamera media sosial dan media massa.   Pun kebohongan sekecil apapun akan sangat mudah  terlihat karena kehidupanya transparan diawasi  seluruh rakyatnya.

Masih segar di ingatan,  masih membekas rasa  perih dalam dada,ketika membiarkan tembakan  gas air mata menyerbui para Ulama yang tengah membela agama dalam Aksi Bela Islam.   Juga  ketika mengatakan agama dan politik itu harus dipisahkan.  Pembubaran ormas Islam sebagai bukti ketidakadilan, juga kriminalisasi khilafah yang merupakan ajaran Islam.  Semuamembuktikan bahwa si Dia  tidak takut pada Allah Swt.

Sejatinya,  pemimpin yang takut pada Allah Swt adalah yang takut melanggar hukum syara, aturan-Nya.  Dan takut tidak berlaku adil pada rakyatnya bukan sekedar ucapan  belaka.  Ucapan takut pada Allah bila sekedar lips service untuk meraih suara, maka siap-siaplah menunggu perhitungan dari Allah Swt.   Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi wa Sallambersabda:  

“Akan ada setelah (wafat)ku (nanti) umaro’ –para amir/pemimpin—(yang bohong).  Barangsiapa masuk pada mereka lalu membenarkan (menyetujui) kebohongan mereka dan membantu/mendukung kedhaliman mereka maka dia bukan dari golonganku dan aku bukan dari golongannya, dan dia tidak (punya bagian untuk) mendatangi telaga (di hari kiamat). Dan barangsiapa yang tidak masuk pada mereka (umaro’ bohong) itu, dan tidak membenarkan kebohongan mereka, dan (juga) tidak mendukung kedhaliman mereka, maka dia adalah dari golonganku, dan aku dari golongannya, dan ia akan mendatangi telaga (di hari kiamat). “

(Hadits Shahih riwayat Ahmad dan An-Nasaa’i dalam kitab Al-Imaroh).

 

Demokrasi dan Pencitraan : menyuburkan kebohongan

Penguasa adalah pemimpin yang memiliki kekuasaan untuk mengatur seluruh urusan rakyatnya. Penguasa adalah orang yang dipilih untuk memenuhi kemaslahatan umat, bukan untuk mencari keuntungan pribadi atau satu golongan tertentu.  Bisa dibayangkan jika dia mencapai kekuasaan atau kepemimpinan  tersebut dengan pencitraan yang penuh tipuan.  Apa yang akan terjadi ?

Sungguh kebohongan demi pencitraan menjadi  kelumrahan  bagi para pemuja sistem Demokrasi.  Sebuah sistem yang menjadi buah dari Sekularis-Kapitalisme.  Karena bagi mereka apa saja akan halal selagi mendatangkan manfaat.  Tentu manfaat berupa elektabilitas dan dukungan publik, yang bisa mengantarkannya pada posisi yang dikejar siang dan malam, kursi kekuasaan.  Polesan yang penuh kebohongan akan selalu memghiasi perhelatan akbar lima tahunan di negri ini.  Selama masih ada yang percaya produk demokrasi, maka selama itu pula pemimpin bohong akan selalu hadir di kancah pertarungan demi singgasana tersebut.

Lantas apa yang hendak diharapkan dari seorang pemimpin yang (sudah biasa) bohong?   Yang akan terjadi justru adalah pengkhianatan atas amanah yang dia dapatkan dari  jalan penuh kedustaan tersebut.  Sayidina Umar Bin Khattab ra. pernah mengatakan,” Suatu negeri akan hancur meskipun dia makmur.” Mereka berkata,” Bagaimana suatu negeri hancur sedangkan dia makmur?”  Ia menjawab ,” Jika orang-orang yang penghianat menjadi petinggi dan harta dikuasai oleh orang-orang yang fasik.”

Sejak kita merdeka sampai hari ini, sudahkah bisa merasakan kesejahteraan, hidup yang makmur tanpa kesengsaraan?  Bagimana tidak sengsara, jika kekayaan negara justru telah diserah- terimakan para penguasa khianat kepada para investor asing maupun aseng. 

Bahkan untuk memberi sanksi kepada kapital yang melakukan perusakan lingkungan pun tak punya nyali.  Bohong besar kalau negara telah mengambil tindakan tegas atas para kapital besar yang “nakal”, sebagaimana klaim petahana pada debat  pilpres yang kedua Ahad lalu (17/2).  

 Klaim bahwa pemerintah telah bersikap tegas kepada 11 perusahaan yang disinyalir merusak lingkungan di Indonesia telah dibantah oleh LSM bidang lingkungan hidup, Greenpeace Indonesia.   Karena faktanya tak sepeser pun negara mendapat konpensasi atau denda dari kerusakan yang disebut-sebut besarnya  Rp 18,3 trilun. (bisnis.com, 18/2).  Belum lagi soal data-data lainnya yang tak jauh dari klaim tanpa bukti. 

Masihkah mau menyerahkan amanah kekuasaan yang begitu berat kepada yang suka berbohong, dan senang mengklaim tanpa bukti?  Sungguh Islam telah mengharamkan memilih pemimpin yang seperti ini.  Bahkan Rasulullah SAW bersabda: “Setiap pengkhianat diberi panji pada hari kiamat yang diangkat sesuai kadar pengkhianatannya. Ketahuilah, tidak ada pengkhianat yang lebih besar pengkhianatannya daripada pemimpin masyarakat (penguasa).” (HR. Muslim, Ahmad, Abu ‘Awanah dan Abu Ya’la).

Sudah saatnya kita sebagai muslim yang berideologi dan berhukum terhadap Islam menjauhkan dari mengulang kesalahan yang sama, yaitu tertipu dengan pencitraan dan kebohongan yang kerap terjadi di musim kampanye. Memilih pemimpin haruslah dengan standar Islam.   

Sebagaimana dicontohkan suri tuladan kita, Rasulullah Saw.  Juga yang dicontohkan oleh para Khulafaur Rasyidin.  Hanya pemimpin yang bertakwa dan (benar-benar) takut kepada Allah yang akan menjauhkan diri dari berbohong dan  sifat khianat kepada rakyat.

Pemimpin seperti ini tak kan lahir dari sistem Sekuler Demokrasi.  Hanya denga tegaknya sistem Islam-lah bisa terwujud sosok yang demikian.  Hanya dengan menegakkan syariah dalam naungan khilafah lah mampu memunculkan suasana kondusif bagi lahirnya pemimpin terbaik. Niscaya kehadirannya akan menjadi berkah bagi seluruh alam. Insha Allah. [syahid/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X

Kamis, 09/01/2025 07:52

Pdkt Pacaran, Emang Boleh?