Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
4.534 views

Gerakan Deklarasi #2019GantiPresiden, Efektifkah?

Oleh: Yons Achmad

(Pengamat Medsos. CEO Kanet Indonesia)

(voa-islam.com) - Gerakan ini dicetuskan oleh Mardani Ali Sera  kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Artinya, gerakan ini  sebuah gerakan politik elit.  Bukan murni gerakan rakyat arus bawah. Walau kemudian mendapat dukungan rakyat yang lumayan bagus. Ditandai dengan marak dan banyaknya peserta yang hadir dalam deklarasi di beberapa kota. Hanya saja dalam jagat politik kontemporer, apalagi sambut pemilihan presiden 2019 mendatang yang hanya diikuti dua pasangan, petahana Jokowi-Makruf Amin dan penantang (opisisi) Prabowo-Sandi, strategi demikian perlu ditafsir (dipikir) ulang. 

Kenapa perlu ditafsir ulang? Agar langkahnya bukan hanya sekadar menjadi gerakan emosional saja. Akan tetapi bisa benar-benar membawa angin perubahan menuju kondisi yang lebih baik. Dalam diskursus konstitusi, ada pandangan menarik dari Prof Jilmy Assidiqqie (Pakar Hukum Tata Negara) yang mengatakan bahwa gerakan #2019gantipresiden itu sah dan boleh-boleh saja, hanya saja yang menjadi masalah,  dilakukan disaat belum waktunya berkampanye dan dengan kebencian kepada presiden yang sah. 

Saya sendiri sepakat dengan pernyataan itu walau tak sependapat soal tuduhan menyebar kebencian. Kenapa? Yang ada sebenarnya bukan penyebaran kebencian kepada presiden yang sah, akan tetapi lebih didasarkan kepada sikap kritis menyikapi beragam kebijakan yang dilakukan Jokowi. Artinya, sebagai pakar hukum, tuduhan demikian sangat tendensius dan sangat tak berpihak kepada gerakan opisisi.  Tapi, biarlah pandangan demikian berkembang, menjadi kembang-kembang, warna-warni argumen dalam menyikapi politik kekinian kita.

Yang perlu mendapat tafsir ulang lagi adalah munculnya gesekan sesama anak bangsa dilevel bawah. Kita sudah sama-sama tahu, baik di media mainstream maupun di media sosial, beredar berita dan foto maraknya penolakan deklarasi #2019gantipresiden. Tentu saja, kita tak menginginkan bentrok-bentrok yang kerap diwarnai dengan kekerasan fisik apalagi kelak mengakibatkan korban meninggal. Sebagai antisipasinya, memang diskusi soal gerakan #2019gantipresiden ini harus selesai dulu di level konsitusi.

Artinya apa? Pihak petahana dan oposisi harus duduk bersama. Kalau terus dilakukan pembiaran. Pihak istana tak setuju, pihak oposisi bersikeras gerakan ini sah. Sementara pihak aparat dinilai tendensius. Dan, arus pro kontra terus mengemuka, maka negeri ini bakal chaos, bakal kacau.
Tentang boleh tidaknya gerakan demikian show di alam nyata, kita tunggu bersama kesepakatannya.

Hanya, saya tertarik dengan ide Sandiana Uno yang mengatakan untuk sementara, gerakan #2019gantipresiden ini disuarakan saja di media sosial.  Dan saya kira, gerakan #2019gantipresiden di media sosial memang bakal sangat efektif. Asal, lagi-lagi bukan semata melulu dilakukan dengan emosional semata, tapi dengan argumen-argumen meyakinkan  plus kreativitas penyampaikan ide melalui video, teks atau info-info grafis yang ciamik tanpa perlu mengedepankan kebencian personal. Inilah PR gerakan #2019gantipresiden.

Gerakan ini, saya nilai akan efektif memikat para pemilih milenial. Dari data yang saya baca, saat ini, ada sekitar 55 persen pemilih dari generasi milenial (berusia 17-38 tahun), merekalah yang nantinya bakal ikut memilih di pentas panggung politik 2019. Jika ada kurang lebih 190 juta daftar pemilih tetap, artinya akan ada 100 juta milenial. Nah, dari jumlah tersebut 60 sampai 70 persennya aktif di media sosial. Maka, penyebaran ide dan gagasan perubahan di media sosial menjadi sangat efektif jika dilakukan dengan benar.

Di sini, tentu saya tidak berada dalam posisi melarang-larang gerakan deklarasi #2019gantipresiden dilakukan di berbagai kota. Saya hanya menawarkan perspektif keefektifan sebuah gerakan dilakukan, walau tentu saja masih banyak tantangan dan efek boomerang yang perlu diantisipasi.

Misalnya, apakah menyebut para penolak gerakan deklarasi #2019gantipresiden dengan sebutan para “Idiot” seperti kata Ahmad Dani itu layak dan bakal efektif? Biarlah ini menjadi bahan pemikiran para elit-elit gerakan. Bagaimanapun juga, kalau menginginkan gerakan politik rakyat seharusnya dilakukan dengan riang gembira, kalau jagonya memang mereka senang, kalau kalah biasa saja dan hidup harus terus lanjut. []

Depok,  27 Agustus 2018.

(voa-islam)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X