Ahad, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 24 Juni 2018 08:26 wib
3.338 views
Utang Melonjak NegaraTergadai
(Oleh: Ibu Rina)
Utang Pemerintah RI kian menumpuk. TotalnyaTotalnya kini mencapai Rp 4.180,61 triliun hingga April 2018. Jumlah ini melonjak Rp 44,22 triliun dibanding posisi Maret sebesar Rp 4.136,39. dari data APBN Kita, Jakarta, Kamis (17/5/2018), utang pemerintah Indonesia per April ini yang sebesar Rp 4.180,61 triliun, terdiri dari pinjaman Rp 773,47 triliun dan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 3.407,14 triliun.(liputan .6.com)
Merinci lebih dalam, pinjaman senilai Rp 773,47 triliun itu terdiri dari pinjaman luar negeri yang nilainya sebesar Rp 773,91 triliun dan pinjaman dalam negeri sebesar Rp 5,78 triliun ,adapun pinjaman luar negeri Rp 773,91 triliun bersumber dari pinjaman bilateral yang senilai Rp 331,24 triliun, multilateral Rp 397,82 triliun, pinjaman komersial Rp 43,66 triliun, dan suppliers Rp 1,19 triliun.
Sementara dari penerbitan surat utang atau SBN yang senilai Rp 3.407,14 triliun hingga akhir April ini, berasal dari SBN berdenominasi rupiah senilai Rp 2.427,76 triliun dan denominasi valuta asing (valas) sebesar Rp 979,38 triliun. Dengan total utang pemerintah pusat sebesar Rp 4.180,61 triliun hingga bulan keempat ini setara dengan rasio utang 29,88 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Nilai PDB Indonesia sampai dengan April 2018 diperkirakan mencapai Rp 13.991,93 triliun.
Nilai tukar rupiah sempat nyaris menyentuh 13.400 per dolar Amerika Serikat (AS). Tekanan terhadap mata uang Garuda ini berdampak pada pembengkakan nilai outstanding utang pemerintah mencapai Rp 10,9 triliun. Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), total outstanding utang Indonesia sampai dengan Maret 2018 sebesar Rp 4.136,39 triliun. Dari jumlah itu, utang pemerintah dalam valuta asing (valas) sebesar USD 109 miliar. Sementara itu, kurs rupiah masih bergejolak dan saat ini berada di posisi 13.888 per dolar AS, berdasarkan data kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau JISDOR.
Padahal di periode Maret, pemerintah menghitung total outstanding utang dengan kurs rupiah 13.750 per dolar AS. Itu artinya ada kenaikan signifikan yang berimbas pada jumlah, utang pemerintah. Jadi untuk outstanding per akhir Maret 2018 yang sebesar Rp 4.136 triliun dengan komponen utang valas USD 109 miliar, sudah menggunakan kurs sekitar Rp 13.750 per dolar AS," apabila stok utang valas senilai USD 109 miliar dikonversi dengan penguatan dolar AS sebesar Rp 100, maka ada kenaikan atau pembengkakan utang sebesar Rp 10,9 triliun. Jika dihitung dengan penambahan utang Rp 10,9 triliun akibat pelemahan rupiah, total outstanding utang pemerintah naik dari Rp 4.136,39 triliun menjadi Rp 4.147,29 triliun.
Defisit anggaran (budgetdeficit) dalam literatur didefinisikan sebagai “the gap betweenthepublicrevenuesandexpenditures”, atau selisih minus pendapatan dengan belanja publik. (MonzerKahf, 1994). Dengan kata lain, defisit anggaran adalah defisit dalam APBN karena pengeluaran negara lebih besar daripada penerimaan negara. Contohnya APBN Indonesia untuk tahun 2014; belanja negara besarnya Rp 1.842,5 triliun, sedangkan pendapatannya Rp 1.667,1 triliun. Jadi terdapat defisit sebesar Rp 175,4 triliun.
Solusi total dalam menyelesaikan hal tersebut haruslah penyelesaian secara kenegaraan oleh negara yang berdaulat dan mandiri. Islam mengenal sistem negara yaitu Khilafahislamiyah.Khilafah adalah negara yang berdasarkan kepada kedaulatan milik Shar\\\'a dan kekuasaan milik ummat, sehingga diharapkan mampu keluar dari penjajahan asing dan secara mandiri mengelola semua potensi ekonomi yang ada di negeri-negeri Islam.
Allah SWT berfirman, "Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan bagi orang kafir untuk menguasai kaum muslim." (QS. An-Nisa : 41)
Konsep membangun negara tanpa utang hanya bisa dilakukan dengan mengganti sistem kenegaraan dengan sistem Islam. Tentu saja hanya negara Khilafahlah yang mau dan mampu mengakomodir itu semua. Dan dengan cara itulah kesejahteraan dan kemakmuran negara serta seluruh lapisan masyarakat akan tercapai. Dan dengan Khilafah pula, mental berhutang akan bisa ditinggalkan. Wallahua'lam. [syahid/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!