Rabu, 22 Jumadil Awwal 1446 H / 24 Januari 2018 13:11 wib
4.418 views
Siapapun yang Menang dalam Pilgub Jatim, Tetap Sebagai Pengaman Pilpres 2019
Oleh: AB Latif (Direktur Indopolitik Watch)
Pilkada serentak akan dilaksanakan di tahun 2018 mendatang, termasuk Pilkada Jatim. Hiruk-pikuk suasana politik kian hari semakin terasa. Kini sudah terjaring dua (2) pasangan kandidat calon Gubernur dan wakil Gubernur Jawa Timur.
Dua pasangan yang sudah mendeklarasikan diri yaitu Saifullah Yusuf – Azwar Anas yang diusung oleh PDI Perjuangan dan PKB sementara Khofifah Indar Parawana – Emil Dardak diusung oleh Golkar dan Demokrat. Sementara dari PAN dan Gerindra belum ada kesepakatan untuk mengusung kandidat yang akan di calonkan.
Kita telah tahu bahwa Khofifah telah dua kali terkalahkan dalam Pilkada Jatim. Pada tahun 2008, Khofifah berpasangan dengan Mudjiono namun dikalahkan oleh pasangan Soekarwo-Ipul. Kemudian Khofifah maju lagi di Pilkada tahun 2013 yang berpasangan dengan Herman Surjadi dan dapat dikalahkan oleh Soekarwo-Ipul kembali. Dan sekarang adalah ketiga kalinya Khofifah mencalonkan diri lagi di Pilkada Jatim. Akankah nasib baik akan beralih ketangan Khofifah ? kita lihat saja nanti.
Kompetisi antara dua pasangan ini diprediksi menjadi pertarungan sengit dalam gelaran Pilgub Jatim. Pasalnya dipastikan Khofifah tak akan mau mengulang kekalahannya untuk yang ketiga kali dengan Gus Ipul. Pengalaman dalam kekalahan dua kali lalu, akan menjadi cambuk bagi Khofifah untuk memaksimalkan kekuatan politik. Dukungan politik yang akan dimaksimalkan adalah dari warga Nadhiyin atau NU walaupun secara resmi PKB mendukung Gus Ipul. Selain dari warga NU Khofifah juga akan memaksimalkan dukungan politik dari beberapa partai diantaranya Demokrat, Golkar, dan Nasdem.
Diluar dari pertarungan sengit dua kandidat dalam Pilkada Jatim, ternyata ada skenario besar yang dirancang untuk suksesi 2019. Artinya Presiden Jokowi telah mempersiapkan pengamanan untuk pecalonannya di Pilpres 2019. Ketika kita telusuri ternyata Saifullah Yusuf atau Gus Ipul ini telah di gadang-gadang sejak lama oleh PDIP. Sementara Jokowi adalah bagian dari PDIP. Artinya jika Gus Ipul dapat memenangkan pertarungan di Pilkada Jatim, maka pengamanan suara dari Jatim bisa diharapkan. Karena kita semua tahu bahwa Jatim merupakan barometer dari berbagai propinsi di Indonesia.
Sementara jika Gus Ipul ternyata dapat dikalahkan oleh Khofifah itupun tidak jadi masalah. Kepentingan 2019 akan tetap terjaga. Pasalnya Khofifah pun bagian dari orang-orang Jokowi itu sendiri. Sebagaimana diketahui sebelum maju menjadi kandidat calon Gubernur Jatim Khofifah pun sudah mendapat restu dari Jokowi. Maka jika Khofifah menang dalam Pilkada Jatim sudah dapat dipastikan kepentingan 2019 juga akan tetap teramankan.
Dari sini jelaslah bahwa siapa pun yang akan menang dalam pilkada Jatim sudah dipastikan akan mengamankan kepentingan Pilpres 2019. Karena kedua pasangan ini sama-sama bagian dari scenario pengamanan 2019. Maka mereka akan berusaha jangan sampai ada calon lagi yang akan membahayakan kepentingan politik mereka. Mereka akan berusaha melakukan operasi politik terhadap calon-calon yang akan di ajukan partai rival mereka. Ada dugaan kuat bahwa ketua umum DPP PAN yaitu Zulkifli Hasan dan La Nyala Matalitti adalah korban dari operasi politik ini.
Jika sampai hari pemilihan nanti tetap dua pasangan calon Pilgub, maka sudah dapat dipastikan di Pilpres nanti Jokowi aman untuk daerah Jawa Timur. Sebagaimana diketahui dalam pilpres 2014 yang lalu, wilayah Jawa Timur adalah medan perebutan suara yang sangat panas antara kubu Jokowi dan Kubu Prabowo. Untuk itu pengamanan Jawa Timur harus bisa diseting mulai dari sekarang. [syahid/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!