Selasa, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 19 Desember 2017 13:46 wib
3.022 views
Terikat Syari'at, Selamat dan Penuh Barokah
Sahabat VOA-Islam...
Sekarang, masalah-masalah yang terjadi terhadap kaum muslimin terus menerus terjadi, mulai dari upaya kriminalisasi ajaran islam yang terus dilakukan, krisis di Suriah dan Irak, ulama di kriminalkan, kajian-kajian dibubarkan, terusirnya rohingya dari tempat tinggalnya, pembantaian muslim dimana-mana, kaum muslimah di lecehkan, penghinaan terhadap simbol-simbol islam, hingga isu-isu yang melibatkan elemen-elemen masyarakat yang berbeda suku dan agama.
Sebetulnya masih banyak lagi permasalahan yang bersangkutan dengan islam. Hanya saja layaknya gunung es, yang hanya sedikit dari permasalahan yang muncul dipermukaan.
Mengapa demikian? Apa semua kasus diatas termasuk kedalam kebebasan berprilaku dan berpendapat? Ya, kebebasan HAM-lah yang sering dijadikan alasan untuk melakukan penghinaan terhadap islam. Akibatnya penghinaan terhadap islam semakin subur dan merajalela. Ini terjadi karena sistem yang kita anut adalah sistem sekularisme, yakni memisahkan agama dari kehidupan dan negara.
Sekularisme inilah yang mengakibatkan berkembangnya kebodohan yang menjadikan manusia acuh dengan agamanya. Paham ini juga yang membuat subur paham-paham dan perilaku nyeleneh dengan mengatasnamakan toleransi maupun islam nusantara. Sekularisme telah menjadikan umat islam yang mulia ini terlihat hina sampai akhirnya jadi sasaran penghinaan. Bukan saja umatnya yang dihina tapi juga islamnya.
Paham sekuler yang dianut oleh negara kita ini telah membuat hukum syari'ah islam tergusur. Padahal syari'ah inilah yang membuat kemuliaan bagi umat islam, sebagaimana yang dikatakan Umar bin Khattab: "Sesungguhnya kita dahulu adalah kaum yang paling hina, kemudian Allah memuliakan kita dengan islam. Bagaimana pun kita mencari kemuliaan selain dengan islam yang dengan itu Allah telah muliakan kita, maka Allah pasti akan menghinakan kita (HR. Al-Hakim).
Bagaimana islam memandang? Islam memandang bahwasannya Allah telah memerintahkan kita untuk menerapkan seluruh isi al-Qur'an bukan menerapkan aturan-aturan yang dibuat oleh manusia. Sebab, umat ingin mewujudakan kepemimpinan yang syar'i, mendambakan sosok pemimpin yang syar'i. "Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku (al-Qur'an), sungguh bagi dia penghidupan yang sempit (Thaha[20]:124).
Maka dari itu, kita butuh keterikatan kepada syari'at agar selamat dan penuh barokah. Mengganti sistem yang rusak pada saat ini, yaitu menegakkan sistem islam secara kaffah (menyeluruh). Tak usah ada yang dihilangkan atau dihapuskan seperti halnya sekular, Imam al-Ghazali berkata "Agama dan kekuasaan adalah dua saudara kembar.
Agama adalah pondasi dan kekuasaan adalah penjaga, sesuatu tanpa pondasi pasti runtuh dan sesuatu tanpa penjaga pasti hilang". Tegakanlah syari'at islam secara menyeluruh karena itulah yang mewujudkan islam rahmatan lil A'lamin. Wallahu'alam bi shawab. [syahid/voa-islam.com]
Kiriman Sinupu
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!