Rabu, 7 Jumadil Awwal 1446 H / 7 Juni 2017 06:35 wib
6.608 views
Cinta Negeri dengan Sebenar-benarnya Cinta
Sahabat VOA-Islam...
Tanah airku Indonesia, negeri elok amat kucinta, tanah tumpah darahku yang mulia, yang kupuja sepanjang masa. Sayup sayup lagu ini beriring dengan syahdu. Anda pernah mendengar? Ini lagu rayuan pulau kelapa. Saya dulu pas SD juga kerap sekali menitikkan air mata ketika mengheningkan cipta saat upacara bendera. Saya membayangkan betapa besar pengorbanan para pahlawan untuk menjaga dan memerdekakan negara ini, Indonesia negara jamrud katulistiwa.
Apa itu Cinta NKRI?
Saya membayangkan pangeran Diponegoro dengan gerilyanya, Agus Salim ketika di Jogjakarta, Bung Tomo dengan semangat jihadnya, saya merinding dibuatnya. Pengorbanan yang berikan bukan hanya harta dan tenaga bahkan darah dan nyawa untuk kemerdekaan negeri tercinta ini. Mereka cinta negeri ini dan mereka tidak sudi menghamba pada para penjajah atau manusia.
Hari-hari ini Indonesia sedang digemparkan dengan isu kebinekaan, dengan isu perpecahan bangsa, dengan isu perongrongan NKRI, dan lebih gempar isu pembubaran ormas islam Hizbut Tahrir Indonesia. Saya disini tidak ingin membahas Hizbut Tahrir, silahkan pembaca mengetahui langsung dari website resminya agar informasi yang didapat valid- karena hari ini banyak sekali fitnah bertebaran bahkan pun pada sesama muslim- terkait bagaimana mereka dan apa yang mereka perjuangkan. NKRI harga mati menjadi slogan terpopuler hari ini.
Banyak orang entah paham atau tidak paham ikut memviralkan NKRI harga mati. Saya hanya bisa tertawa melihat slogan ini dan aktivitas dari penggiatnya. Saya ingin bertanya, apakah Anda cinta Indonesia? Saya bayangkan anda menjawab IYA. Lantas apa yang akan anda lakukan untuk Indonesia atau lebih gampangnya apa bukti cinta itu? Apakah dengan pemeneriakkan NKRI harga mati? Haha Oh no,, ini cinta yang dangkal. Saya ingin berimajinasi, coba bayangkan Indonesia adalah seorang perempuan cantik elok dan mempesona, semua orang terpikat padanya. Dan anda adalah seorang laki-laki yang ingin membuktikan cintanya.
Anda tahu apa yang dilakukan laki laki itu? Dia berteriak-teriak dijalanan bahwa dia cinta mati pada seorang perempuan tadi. DIa terus berteriak bahwa dia cinta mati, cinta nya tak terbeli. Cintanya tak lekang oleh waktu. Terus menerus menyatakan cintanya. Bahkan ia terus berteriak dan hanya berteriak ketika ada orang jahat memperkosanya, dia masih saja berteriak sambil melihatinya. Ada orang yang memotong anggota tubuh perempuan itu dan laki laki itu tidak melakukan apa apa kecuali hanya meneriakkan slogan cintanya. Anda tergambar ? itukah cinta?
Saya memang bukan pakar cinta, karena saya hanyalah sarjana sastra asing yang berusaha mengurai keadaan yang semakin panas dan ruwet, konflik horizontal antara pemerintah dan ormas-ormas serta permainan opini pada masyarakat. Jadi apakah itu cinta yang sejati? Apakah itu cinta yang sebenarnya? CInta yang sebenarnya dalam benak saya adalah bagaimana upaya yang sangat kuat dari laki laki itu untuk melindungi perempuan tadi. Bukan hanya berteriak mengatakan cinta padahal tidak ada buktinya.
Melindungi, menjaga, menyayangi, tidak ingin menyakiti, melakukan pengorbanan yang besar, berusaha membuatnya bangkit dan mau untuk berbuat apapun untuknya. Seperti para pahlawan yang mengorbankan semuanya untuk negerinya, atas nama cinta. Cinta pada tanah airnya dan cinta pada Allah yang menciptakannya. Muncullah semangat jihad fi sabilillah untuk membebaskan diri dari para penjajah. Karena semua itu adalah perintah Tuhannya. Sudah jelas saudara? Saya rasa sih belum.
Jadi intinya kalo ada orang yang mengatakan NKRI harga mati dan cinta tanah airnya maka dia tidak ingin negeri ini rusak ditangan para penjajah barat. DIa tidak sudi kapitalisme sekuler menggerogoti keimanan masyarakatnya. DIa akan mengusir para cukong cukong cina yang memonopoli perekonomian negeri. Dia akan menghabisi para koruptor dan tidak membeiarkan berkembang pesat seperti jamur di musim hujan. Dia yang akan menolak pertama kali ketika timor timur melepaskan diri, dia yang akan menolak ketika asset negara dikuasai oleh orang orang asing.
Dia akan menolak gunung emas di papua dikuasai Freeport. Akan menolak reklamasinya ahok, akan menolak LGBT yang tidak manusiawi dan merusak negeri. Menolak pornografi, narkoba dan sejenisnya. Akan menolak semua hal yang merusak tanah air yang dicintainya. SEMUANYA. Lhah kan lucu yang berteriak NKRI harga mati tapi membiarkan semua itu terjadi. Malah justru menentang habis habisan ormas islam seprti HTI misalnya yang justru sangat mencintai negeri ini dengan sebenarnya. Memfitnah FPI misalnya yang mereka selalu menjaga keamanan dan kondusifnya negeri. Kan aneh…
Menurut saya negeri ini sedang dipenuhi orang orang aneh yang bertindak tidak wajar. Negeri ini butuh pembenahan sistemik karena kerusakan sudah menjangkiti semua pihak. HTI yang datang dengan gagasan khilafahnya –yang jelas ajaran islam- dianggap makar dan merongrong negara. Rasanya mau ngakak gulung gulung karena kelucuan yang luar biasa ini.
Khilafah yang terbukti gemilang dengan kejayaan yang tak pernah bisa dibayangkan oleh orang yang tidak berfikir ditolak mentah mentah dengan alasan dulunya berdarah darah. Ya wajar saja ada darah lha namanya juga jaman itu ada perang. Secara normatif khilafah itu mensejahterakan. Ekonominya mensejahterakan karena sistem distribusi dan pengelolaan hartanya jelas dan tidak ada monopoli seperti sekarang.
Politiknya jelas yaitu politik islam yang juga tidak seperti sekarang. Pendidikan, kesehatan, sistem social, hukum, semua terbaik karena digali dari al quran dan sunnah. Mending dipelajari dulu untuk kebaikan negeri ini sebelum berteriak teriak NKRI harga mati.
Bagaimana dengan non muslimnya? Nah ini dia pertanyaan klasiknya, atau kalo di arab cocok kalo di Indonesia tidak cocok karena tidak semua muslim. Emang siapa yang bilang islam hanya untuk orang muslim? Siapa yang bilang kalo di arab islam semua dan apakah arab itu khilafah islam? Apakah yang diterapkan islam ritualnya? Tahukah ternyata islam itu sebuah ideology?
Helooo,,, nah kan makanya mending duduk dan berdiskusi dengan orang orang yang mencintai negeri ini dengan sebenarnya seperti HTI. Islam itu rahmatan lil alamiin, konsepnya jelas dan penerapannya sangat jelas. Tidak perlu gembor gembor cinta jika tidak bisa mencintai dengan sebenarnya. Allahu ya’lamun wa antum laa tak lamuun. [syahid/voa-islam.com]
Kiriman Masyithoh Z Alumni UB Malang
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!