Kamis, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 23 Maret 2017 08:24 wib
4.728 views
Pendidikan Sebagai Penjaga Tsaqofah dan Identitas Umat
Sahabat VOA-Islam...
Ilmu merupakan cahaya petunjuk bagi orang-orang beriman untuk berjalan meniti kehidupan. Tanpa ilmu tentunya kita akan tersesat dalam mengarungi kehidupan dunia yang fana ini. Bersyukurlah kita yang hidup di dalam dinul Islam di mana Allah SWT telah mewajibkan kita untuk mencari ilmu dan meninggikan beberapa derajat bagi orang-orang yang berilmu. Sebagaimana Allah SWT berfirman:
”Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (TQS. AL Mujadalah[58]; 11).
Karena itu pendidikan untuk memperoleh ilmu adalah hal yang penting dan vital bagi manusia. Lewat pendidikan lah suatu bangsa bangkit dan berkembang. Pendidikan pula yang menjadi pilar penopang peradaban bangsa-bangsa di dunia. Pendidikan mengambil peran penting dalam membentuk identitas dan kepribadian suatu bangsa. Kuat lemahnya suatu bangsa juga diukur dari sebesar apa kontribusi pendidikan membangun identitas dan kepribadian bangsa tersebut. Bahkan pendidikan menentukan eksistensi suatu bangsa di kancah dunia.
Sejarah membuktikan bahwa tsaqafah Islam berhasil membangun peradaban yang gilang gemilang selama empat belas abad lamanya. Peradaban yang dibangun atas akidah Islam inilah yang memancarkan sistem aturan yang melahirkan keimanan, hukum, solusi dan ilmu pengetahuan yang menjadi bahan bagunan bagi umat Islam untuk membangun peradabannya. Dalam tsaqofah Islam yang khas inilah terkandung pandangan hidup yang menyatukan generasi dan terdapat aturan yang sama di mana umat hidup sesuai aturan tersebut.
Hal yang alamiah bagi bangsa manapun untuk berjuang demi supremasi tsaqafah dan pandangan gidupnya serta berusaha menjaga dan melestarikannya untuk diwariskan pada generasi selanjutnya. Dan seharusnya bagi seorang muslim, pendidikan sejatinya dijadikan metode untuk menjaga tsaqafah Islam serta untuk membangun identitas dan kepribadian Islam pada generasi Islam. Menyadari pentingnya pendidikan sebagai metode untuk menjaga tsaqafah serta identitas dan kepribadian umat inilah, para Khalifah di era Kekhilafahan Islam mencurahkan segenap perhatiannya untuk memajukan pendidikan.
Pembentukan Kepribadian Tujuan Pendidikan Islam
Sayangnya saat ini pasca keruntuhan Khilafah, pendidikan justru menjadi alat menanamkan keraguan terhadap Islam, mencabut keyakinan terhadap keagungan dan kelayakan syariat Islam untuk mengatur kehidupan. Akibatnya, generasi Islam bukan semakin kuat kepribadian Islamnya dan semakin tinggi penguasaannya terhadap tsaqafah Islam. Mereka malah menjadi duta ide kebebasan dan menyerukan untuk menyingkirkan syariat dari kancah kehidupan. Kondisi ini hanya dapat diakhiri dengan menerapkan kembali Islam secara kaffah dalam bingkai Khilafah.
Sistem pendidikan ala Khilafah menjadikan akidah Islam sebagai landasan kurikulum pendidikan. Materi pelajaran dan metode penyampaian pelajaran seluruhnya disusun berdasarkan akidah Islam, tidak boleh ada satu pun penyimpangan dalam pendidikan. Karena itu penting menjadikan wahyu Allah SWT sebagai otoritas tertinggi yang menaungi seluruh proses pendidikan.
Sedangkan tujuan pendidikan diarahkan untuk membentuk kepribadian Islam dalam diri peserta didik serta membekali peserta didik dengan ilmu-ilmu keislaman dan ilmu-ilmu yang diperlukan dalam kehidupan seperti ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu materi dan metode pendidikan dirancang sedemikian rupa guna tercapainya tujuan pendidikan tersebut selama tidak melanggar hukum syara’.
Dengan materi dan metode unik yang bersumber pada akidah Islam inilah terbentuk generasi yang khas yaitu generasi yang memiliki nilai-nilai dasar yang luhur dan berkepribadian Islam. Generasi yang mampu menjawab berbagai problematika umat dan tantangan-tantangan yang ada di masa depan dengan solusi Islam. Generasi yang mampu menjaga dan melestarikan tsaqafah Islam serta identitas dan kepribadian umat. Generasi seperti inilah yang kita rindukan keberadaannya di masa kini. [syahid/voa-islam.com]
Penulis: Ummu Naflah (Aktifis MHTI Cikupa-Tangerang)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!