Selasa, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 3 Januari 2017 16:26 wib
28.220 views
TERBONGKAR: MEDIA PRO JOKOWI MENIPU RAKYAT! (LAGI)
JAKARTA (voa-islam.com) - Setelah diinvestigasi, ternyata Bloomberg tak menyebut Jokowi pemimpin terbaik Asia-Australia 2016, sebagaimana diberitakan oleh Kompas, Detik, Metro TV dan sejumlah media pro Istana lainnya.
"Presiden Joko Widodo (Jokowi) tercatat sebagai pemimpin terbaik atau paling unggul di antara para pemimpin Asia-Australia pada 2016 versi Bloomberg," tulis media pro Istana.
Fakta terungkap bahwa Bloomberg hanya menuliskan sejumlah performa pemimpin dunia berdasarkan ukuran ekonomi negara. Tidak disebut terbaik atau terburuk.
Modus penipuan seperti ini sering kali terjadi dan diabaikan oleh pihak Istana.
Sehingga publik menilai Jokowi tampak menikmati dan membiarkan kebohongan tersebut sebagai cara untuk mengkelabui rakyat secara licik dan tidak mendidik. Sikap Presiden Jokowi bertolak belakang dengan ajakannya kepada pengguna medsos dan pers untuk melawan opini/berita haox. Namun ujungnya hanya bertujuan untuk memberangus sejumlah media online yang berpihak pada aspirasi rakyat. Padahal, terbukti justru media-media pro Jokowi-lah yang gencar melakukan aneka kebohongan.
Bahkan kerjasama penipuan mereka makin canggih dengan memanipulasi pemberitaan media asing. Kebohongan serupa juga dilakukan oleh Kompas yang selama ini gencar membela oknum penitas agama dan menjadi corong Istana. Dimana bertindak ngawur menistakan perjuangan pahlawan Islam Paderi dengan tudingan sebagai kaum radikalisme.
Sebagai rakyat, tindakan kebohongan dan pembodohan yang dilakukan media pro Jokowi tentu sangat prihatin. Dan secara langsung makin menimbulkan hilangnya kepercayaan publik kepada kepemimpinan Presiden Jokowi. Pihak Istana perlu meluruskan kejahatan penipuan dengan modus opini/berita hoax tersebut. Harus ada tindakan tegas, jangan cuma reaktif terhadap media-media oposisi namun giat melindungi kejahatan media pro Istana.
Ooalah, "Jokowi Pemimpin Terbaik Se Asia Australia Versi Bloomberg Ternyata Hanya Spin Berita Bloomberg Bohong"
Penulis: Faizal Assegaf, Progress 98
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!