Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
11.791 views

Dikala Jutaan Hati Menyatu; Refleksi Aksi Bela Islam 212

 

Oleh: Yusuf, S.Pd.I, M.Pd.

(Dosen STITM & Penulis Buku “Cahaya Perubahan”)

“Al-Quran imam kami, Al-Quran pedoman kami, Al-Quran petunjuk kami, Al-Quran satukan kami. Aksi bela Islam, Aksi bela Islam, Aksi bela Islam, Allah Allahu Akbar...”.

Mars inilah yang menggema saat Aksi Jutaan Umat Islam di monas Jumat 2 Desember 2016 lalu. Pada Aksi Bela Islam 3 ini, Jutaan umat Islam berkumpul menjadi satu dengan rapi membentuk ribuan bahkan ratusan ribu barisan shaf di monas dan sekitarnya. Mereka mengumandangkan takbir, doa, shalawat dan azan, serta melaksanakan sholat Jumat. Apa motivasinya? Tentu saja, masih sama, MEMBELA ALQURAN dan MENUNTUT HUKUMAN bagi penghinanya, Bapak Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.

Tentu saja kita sudah paham, tuntutan ini bukan karena Bapak Ahok adalah etnis atau agama tertentu, melainkan karena pernyataannya yang menghina Al Quran dan Ulama. Ada ungkapan, “Seseorang yang tidak belajar menutup mulutnya, dia akan mencelakakan dirinya sendiri”. Ungkapan ini menjadi pelajaran bagi kita, termasuk bapak Ahok, yang ucapannya di Kepulauan Seribu memicu amarah umat Islam dan menyeretnya sebagai tersangka penistaan Al-Qur’an. Pasca Aksi Damai 4 November, lagi-lagi Bapak Ahok kembali melontarkan pernyataan bahwa peserta aksi tersebut adalah peserta bayaran. Tak hanya itu, aksi ini juga dipicu oleh lambatnya proses hukum dan adanya kesan bahwa hukum di negeri ini “tajam ke bawah, tumpul ke atas” atau “tebang pilih” dalam kasus ini.

Mencermati Aksi Bela Islam 3 ini adalah sesuatu yang menarik. Beberapa hari menjelang  aksi, berbagai spekulasi, optimisme, pesimisme dan pragmatisme muncul ke permukaan. Menggambarkan suasana sikap dan pandangan beragam dari berbagai kalangan. Mulai dari dugaan adanya upaya makar, ditunggangi kepentingan politik, hingga dugaan akan terjadinya revolusi sosial. Hal ini membuat kepolisian dibeberapa daerah mencekal calon peserta aksi yang akan berangkat, padahal sudah ada kesepakatan “damai” antara Kapolri dan GNPF MUI untuk aksi ini.

Meski peserta aksi meluap hingga ke Bundaran Patung Kuda dan BI (GNPF MUI menyebutkan 7 juta lebih peserta), namun aksi berjalan tertib, tidak ada kericuhan, pengrusakan maupun kerusuhan. Yang ada adalah lantunan dzikir, doa dan shalawat. Tampak pula para peserta membentangkan dan mengestafetkan bendera hitam bertuliskan “laailaha illalah muhammad ar rasulullah” (Ar Rayah: bendera yang pernah di pakai Nabi Muhammad Saw), menambah syahdu dan haru peserta aksi di tengah doa yang dipimpin KH. Arifin Ilham.

Aksi ini memperlihatkan kepada jutaan pasang mata rakyat indonesia akan pentingnya persatuan yang dibangun berdasarkan satu keyakinan (aqidah). Dalam aksi, peserta memiliki motivasi dan tuntutan yang sama sehingga mampu mengumpulkan massa terbesar dalam sejarah Indonesia

Aksi ini memperlihatkan kepada jutaan pasang mata rakyat indonesia akan pentingnya persatuan yang dibangun berdasarkan satu keyakinan (aqidah). Dalam aksi, peserta memiliki motivasi dan tuntutan yang sama sehingga mampu mengumpulkan massa terbesar dalam sejarah Indonesia. Perbedaan Madzhab tidak lagi umat Islam “hiraukan” dalam aksi ini. Terbukti dalam pelaksanaan doa, zikir dan shalawat bersama serta pelaksanaan sholat jumat tetap diikuti oleh peserta yang menganut “madzhab fikih” berbeda.

Aksi ini juga menampakkan toleransi yang luar biasa. Tidak ada pengrusakan rumah ibadah agama lain dan tidak mengganggu aktifitas umat agama lain. Peserta yang hadir juga memiliki latar etnis, suku, bahasa dan organisasi yang beragam. Semua menyatu dalam aksi super damai ini. Tampak pula peserta aksi dari kalangan tionghoa dan non muslim yang diberi fasilitas nyaman tanpa gangguan oleh panitia. 

Dan tak kalah penting, aksi ini mengajarkan rela berkorban. Betapa kita telah melihat, peserta dari berbagai daerah baik yang paling dekat maupun terjauh berdatangan dengan ongkos masing-masing. Bahkan ada sepuluhribu-an jamaah yang rela berjalan kaki dari ciamis yang jaraknya ratusan kilometer dari jakarta, begitupula jamaah dari bogor dan bandung yang longmarch ke jakarta. Diantara mereka adapula yang cacat dan berusia renta. Sumbangan dari para dermawan pun berdatangan, mulai dari uang cash, dalam bentuk makanan-minuman gratis, pijat gratis, layanan charger gratis hingga angkutan gratis. Sungguh penampakan sikap rela berkorban yang luar biasa.

Bila satu ayat saja yang dinista telah membuat jutaan hati umat bangkit dan menyatu, bagaimana bila semua ayat Al Qur’an dinistakan? [syahid/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X