Ahad, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 18 September 2016 18:29 wib
3.405 views
Radikalisasi Narkoba
Oleh: Kamal (Netter di Khilafah Community Lamongan)
Hampir setiap hari ada pemberitaan penangkapan kurir dan pengedar narkoba. Sudah tak terhitung jumlahnya. Meski beberapa orang sudah dikirim ke alam baka karena eksekusi mati. Hal ini tak menyurutkan konsumsi dan peredaran narkoba di tengah masyarakat. Justru angkanya kian meningkat dari bulan ke bulan, dan tahun ke tahun. Ada apa ini? Padahal penindakan, penangkapan, dan pecegahan sudah berkesinanmbungan. Kondisi seperti ini layak disebut RADIKALISASI NARKOBA.
Ya, narkoba kian menjadi-jadi. Tak heran jika Presiden Filipina mewujudkan janji kampanyenya untuk membunuh di tempat pengedar dan mafia narkoba. Ngeri! Bahkan dia pun akhirnya mendapatkan banyak kecaman dan protes dari senat dan pejuang HAM. Dikarenakan tindakannya yang bisa dianggap ‘brutal’ dan ‘sadis’.
Bagaimana dengan di Indonesia? Tak perlu ditanya lagi, narkoba seharusnya dinyatakan sebagai MUSUH BERSAMA (common enemy) dan ada WAR ON NARKOBA (perang melawan narkoba). Otak dibalik peredaran narkoba di masyarakat layak disebut berbuat MAKAR. Bagaimana tidak, dia mengambil keuntungan dengan tujuan untuk menghancurkan generasi bangsa. Makar mereka lebih kejam karena sasarannya mulai dari anak ingusan hingga mahasiswa. Dari kalangan rendah hingga penguasa. Dari orang biasa hingga publik figur yang terkenal di media massa.
Ke depan Indonesia bisa menjadi negara sakaw. Karena penduduknya loyo mengonsumsi pil koplo. Kalaulah mereka menjadi pejabat di negeri ini, apa jadinya? Mental sudah bobrok, pemerintahan pasti banyak borok. Makar-makar narkoba itu harus segera diselesaikan hingga akar
Ke depan Indonesia bisa menjadi negara sakaw. Karena penduduknya loyo mengonsumsi pil koplo. Kalaulah mereka menjadi pejabat di negeri ini, apa jadinya? Mental sudah bobrok, pemerintahan pasti banyak borok. Makar-makar narkoba itu harus segera diselesaikan hingga akar. Jangan sampai kejahatan narkoba itu menimpa semuanya. Umat kian sedih melihat kondisi kerusakan akibat narkoba. Saatnya penguasa dan pihak keamanan menyadarinya!
Seharusnya semua harus sadar di tengah kehidupan yang serba bebas dan minimnya pengawasan. Hukum yang diharapkan menjadi panglima, nyatanya tak mampu memberikan efek jera. Justru kriminalitas dalam tingkatan besar dan kecil tak terbendung. Masyarakat saat ini sedang sakit. Karena tidak menjadikan HALAL dan HARAM sebagai standar perbuatan. Keimanan dan ketaqwaan sebagai kontrol diri kerap ditinggalkan. Bahkan amar ma’ruf nahi munkar mulai banyak ditinggalkan di tengah serbuan liberalisme. Negara pun tak mampu melindungi rakyatnya dari bahaya ancaman narkoba. Kinerja pemerintah, BNN, dan Polisi kian berat dan tak berkesudahan.
Tidakkah umat pernah berfikir bahwa segala kerusakan itu karena jauh Allah SWT dan syariah-Nya? Justru seruan untuk kembali kepada aturan Allah SWT inilah yang seharusnya diambil oleh penguasa dan pihak keamanan negeri ini. Tujuannya hidup lebih berkah dan jauh dari kerusakan narkoba. Keluarga bahagia dan rakyat pun gembira karena bebas dari cengkraman narkoba. Saatnya WAR ON NARKOBA dengan dakwah kembali kepada Syariah dan Khilafah. Kalau bukan kita, siapa lagi. Kalau bukan sekarang, tak perlu menunggu nanti! [syahid/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!