Selasa, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 16 Agutus 2016 15:08 wib
7.077 views
Menghilangnya Kemuliaan Seorang Guru
Oleh: Marwah Hayati Nufus (Mahasiswa Pendidikan Fisika UPI)
Rabu (10/08/2016) kemarin, Indonesia kembali di gemparkan dengan berita yang sangat miris, dimana seorang guru dipukul hingga berdarah oleh orang tua siswa dikarenakan memarahi anaknya yang tidak mengerjakan PR dan memilih untuk mengumpat saat dimarahi. Dianiayanya guru oleh orang tua siswa menunjukkan pemerintah gagal melindungi guru dari gangguan pihak luar. Seharusnya tak ada ruang buat siapapun masuk ke dalam sekolah apalagi dalam keadaan emosi, jika ini tidak disikapi dengan baik maka hal serupa akan terus terjadi.
Kejadian seperti ini bukan kejadian pertama kalinya, karena sebelumnya kita pernah dihadirkan berita serupa; seorang guru yang merazia rambut muridnya malah di cukur balik oleh orang tua murid, seorang guru yang mencubit muridnya karena tidak mau sholat dhuha malah dilaporkan dan dituntut oleh orang tua murid.
Rentetan kejadian di atas seolah menyiratkan bahwa saat ini posisi sebagai guru tidak lagi dihormati. Guru yang berpredikat sebagai ‘pahlawan tanpa tanda jasa’ ini semakin tidak dihargai. Padahal, jika kita renungkan kembali bukankah yang menjadi bagian penting dalam pembentukan karakter anak bangsa adalah seorang guru? Bukankah yang menjadikan generasi-generasi kita cerdas dan berakhlak pun tak lepas dari peran seorang guru?
Jika kita telisik akar masalahnya, kita akan temukan bahwa kejadian-kejadian yang menimpa guru saat ini diakibatkan oleh masih di terapkannya sistem demokrasi-kapitalisme yang mana kita tahu bahwa dalam sistem demokrasi aturan yang dikeluarkan adalah aturan buatan manusia. Adapun salah satu produk demokrasi yang selalu dijadikan senjata oleh murid adalah ‘Hak Asasi Manusia’. Alhasil, siswa selalu merasa terlindungi karena apabila guru memarahi mereka siswa memiliki hak untuk melaporkan tindakan gurunya.
Islam sebagai agama yang sempurna sangat memulikan seorang guru. Dalam Islam, guru memiliki kedudukan yang tinggi karena guru merupakan orang yang berilmu. Allah SWT berfirman, “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (QS. Al-Mujadalah: 11).
Oleh karena itu, dapat kita simpulkan bahwa solusi tuntas untuk mengatasi kejadian memilukan seperti yang telah dipaparkan diatas adalah dengan menerapkan aturan Islam secara kaffah dalam setiap aspek kehidupan tak terkecuali pendidikan. Dengan Islam profesi sebagai guru akan kembali dihormati dan dihargai. Dengan Islam, generasi berkarakter akan dilahirkan karena pondasi dalam sistem pendidikan Islam adalah aqidah Islam.
Wallahu’alam Bi Shawab
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!