Pemuda Indonesia Mengawal Nusantara: Sebuah Visi

Situasi Kontemporer

Indonesia adalah Negara yang kaya akan sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA). SDA Indonesia tidak bisa diragukan lagi, karena Indonesia kaya akan sumber  hayati, baik di daratan  maupun di lautan, di mana kalau diexplorakan  sangat mencukupi  kebutuhan semua rakyat Indonesia. Namun SDM di Indonesia hanya banyak dalam angka, kualitas mereka tidak mencerminkan kekuatan kuantitas. Semua bukan semata kesalahan rakyat Indonesia, tapi semua ini by design, ada yang tidak suka akan tumbuhnya pemuda-pemudi Indonesia yang kuat akan iman dan mempunyai karakter yang berintegritas. Pemuda Indonesia dikenal sebagai sosok yang sangat militan, berani mengambil keputusan dan berani bertanggungjawab. Lalu mengapa ada yang tidak suka Indonesia kaya akan SDA yang berkualitas? Karena Indonesia adalah salah satu negara dengan penduduk yang umat Islamnya paling banyak di dunia dan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dimerdekakan dengan gema takbir.

Indikasi perusakan sudah mulai timbul dengan adanya bisnis Vaksinasi dan Imunisasi yang dipaksakan untuk masuk ke dalam tubuh calon penerus generasi bangsa ini. Vaksinasi dan imunisasi ini bukan masalah ringan. Vaksinasi dan imunisasi ini dapat mempengaruhi dan merusak daya pikir dan mencegah para bayi tumbuh dengan memiliki daya saing yang kuat. Cirinya adalah, mereka yang pernah terkena vaksinasi atau imuniasi (yang digemborkan oleh posyandu) mereka memiliki sifat pengecut dan semangat belajar yang rendah. Untuk referensi, bisa di baca bukunya Ummu Salamah dengan judul “Konspirasi Sadis, Vaksinasi dan Imuniasasi”. Maka, tidak heran bila kita melihat berita di televisi banyak perilaku-perilaku pemuda/i yang diluar nalar dan bahkan banyak muncul penyakit-penyakit aneh (seperti bayi terkena penyakit gula, HIV AIDS, layu tulang, autis, dll ). Salah satu hal yang membuat ini terjadi adalah ketentuan Tuhan (takdir) dan selanjutnya adalah ulah manusia yang menimbulkan kerusakan. Ini jelasd alam Q.S. Ar-Rum ayat 41 yang menjelaskan bahwa: 

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar). (QS 30: 41)

Ibu Pertiwi yang Sedang Terluka dan Sakit Parah

Para pemuda perlu menyadari, bahwa NKRI kita sedang dalam kondisi yang kurang menguntungkan. Banyak masalah yang harus dihadapi dan diselesaikan. Banyak hal yang menghambat proses pensejahteraan rakyat, dan banyak hal lain yang perlu dilakukan  oleh para pemuda. Tidak bisa hanya sekedar dengan tulisan atau forum-forum ilmiah, tapi juga perlu dengan adanya kesadaran kolektif untuk mengambil sikap dalam menghadapi berbagai hal yang sedang dan  akan terjadi.

Ketidakadilan adalah salah satu pembuat kerusakan sosial. Ketika anak Menteri melakukan kesalahan, hukuman yang diberikan akan terlihat ringan dan bahkan seperti tidak ada apa-apa. Ketika ada kesalahan dilakukan oleh rakyat biasa, itu akan menjadi berita yang sangat luas, bahkan bisa membuat keluarga yang besangkutan menjadi tidak berani keluar rumah karena malu. Padahal kalau menggunakan logika hukum, siapa saja yang melakukan kesalahan dengan jenis kesalahan yang sama, maka orang tersebut akan mendapatkan hukuman yang sama pula.

Pencaplokan SDA Emas Freeport sudah menjadi angin lalu. Hanya retorika belaka pembahasan tentang Freeport, tanpa ada aksi berani dari Pemerintah. Gunung emas yang sekarang sudah berubah menjadi kubang emas yang terus diexploitasi oleh Amerika seperti tidak ada penghalang, bahkan terus mendapatkan penambahan kontraks ampai 2021, bahkan ada kemungkinan penambahan kontrak sampai tahun 2041 (Sumber: Wikipedia). Dan data terakhir menurut merdeka.com, Indonesia hanya mendapat 1 % dari penghasilan Freeport tersebut. Atas desakan pemerintah Indonesia dinaikkan menjadi 3,75 %, tragisnya sudah tiga tahun ini malah tidak dibayar sama sekali  oleh PT Freeport, mereka secara terang-terangan mengabaikannya.

Ketidakadilan dan pencaplokan SDA emas merupakan salah satu masalah di negri ini (termasuk sumber daya alamlainnya, seperti yang di Cilacap, Aceh, dan di Kalimantan), itu semua adalah masalah kita bersama dan harus kita selesaikan pula dengan kebersamaan. Karena hanya dengan kebersamaan masalah bisa dilawan.

“Kalau tidak sekarang, kapan? Kalau bukan kita?Siapa lagi?”, ini merupakan pertanyaan yang harus kita jawab bersama.

Kita sebagai generasi muda NKRI harus mulai mempunyai semangat kebangsaan yang tinggi. Menguti ppernyataan salah satu penulis buku sekaligus pembicara di Indonesia Alfian Tanjung:  “Kelalaian kita hari ini, akan menjadi beban berat untuk generasi dibelakang kita”. Makna perkataan ini sangat dalam, karena kalau tidak kita selesaikan sekarang, di waktu yang akan datang masalah akan semakin rumit. Banyaknya masalah, bukan untuk membuat kita menjadi pesimis, tapi menjadi kritis. Banyaknya masalah adalah salah satu wadah untuk Allah mengangkat derajat negara kita di pentas dunia. Pemuda, nyalakan semangatmu!!!

Menunggu Kembalinya Generasi Patriot Bangsa

Mantan Presiden RI Ir. Soekarno pernah berkata “berikan aku 10 pemuda, maka akan aku guncangkan dunia”. Ini membuktikan bahwa pemuda mempunyai peran penting dalam meningkatkan martabat Indonesia. Dimana pun pemuda Indonesia berada, disana akan menjadi bahan pembicaraan. Karena sikap mereka yang berani dalam menyampaikan suatu kebenaran. Berani mempertanyakan akan ketidakpastian dan juga berani dalam bertindak untuk menyampaikan aspirasi mereka. Ini adalah salah satu karakter yang sangat baik, karena dengan hal itu dapat mendorong daya saing para pemuda Indonesia di pentas dunia.

Faktanya, pemuda saa tini seperti raksasa yang sedang tidur. Ada tapi seperti tidak ada. Banyak mereka yang memilih menghabiskan waktu hanya untuk bersenang-senang. Lupa akan pendidikan dan tidak suka berorganisasi dalam rangka memperkuat daya analisa masalah dan pemecahan masalah sehingga mendapatkan solusi.

Generasi penerus bangsa adalah mereka yang mencintai negaranya karena Allah SWT. Seperti Rasulullah  SAW. yang sangat mencintai Makkah. Karena Allah SWT  melahirkan kita di Indonesia, agar kita menjaga dan mengembangkan negara ini dengan segala kemampuan yang kita miliki. Dimana pun mereka belajar, baik di dalam maupun diluar negara, dia akan kembali lagi ke Indonesia dan menggunakan ilmu yang mereka miliki untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik. Kita sebagai pemuda harus bertekad kuat untuk merawat dan menjaga Indonesia kita ini menjadi negara yang disegani  oleh dunia.

Generasi Muda Berbahasa Indonesia

Salah satu wujud cinta pada Indonesia adalah  mahir dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,  dalam tulisan  ataupun berbicara/lisan. Kita harus bangga mempunyai bahasa sendiri. Hal ini sering menjadi sesuatu yang disepelekan oleh pemuda Indonesia. Mereka berbicara dengan bahasa Indonesia yang tidak teratur. Tidak menggunakan bahasa yang baku. Padahal, di dalam berbahasa Indonesia yang benar ada makna yang terkandung, yaitu:

1. Pemersatu kebhinekaan rumpun, dengan  bahasa menyatukan Nusantara
2. Penanda kepribadian yang menyatakan identitas bangsa dalam pergaulan dengan bangsa lain.
3. Pembawa kewibawaan karena berpendidikan dan terpelajar.

Dengan mengetahui fungsi pentingnya berbahasa Indonesia, itu akan meningkatkan semangat Sumpah Pemuda kita. Dalam rangka sumpah pemuda, kita harus menjaga identitas kita sebagai bangsa Indonesia. Salah satunya adalah menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Mungkin banyak pemuda yang belajar di luar negeri, dan pandai berbahasa Inggris ataupun Arab. Tapi itu tidak membuat kita lupa akan bahasa kita sendiri bahasa Indonesia. Karena dengan bahasa, kita bisa berkomunikasi dengan baik dengan sesama rakyat Indonesia.

Catatan Penutup

Disadari atau tidak, Indonesia adalah negara yang sangat kaya. Kekayaan inilah yang harus kita jaga dengan baik untuk kesejahteraan bersama. Pemuda mempunyai peran sangat penting dalam mengukir sejarah untuk kejayaan Indonesia. Jangan serahkan Indonesia ke tangan asing yang suka akan kehancuran dan ketidakbersatuan bangsa Indonesia. Pemuda diharapkan tumbuh dan berkembang dengan baik agar siap membangun Indonesia menjadi negara yang berdaulat serta bermartabat. Pemuda adalah garda terdepan untuk mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah. Pemuda, sosok generasi penerus bangsa yang diharapkan dapat mengawal Indonesia menjadi negara yang Adi Daya di Asia bahkan di Dunia. Pemuda, sejarah di tanganmu!!!

Penulis: Muhammad Iqbal Almaududi

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

• BBM Naik; Rakyat Semakin Tercekik!
• MUI dan PBNU Mendukung Aksi Bom Syahid?
• Anomali Penolakan Kenaikan BBM
• Dehumanisasi dan Kerusakan Alam Merajalela, Kembali Kepada Islam Solusinya
• Sejumlah Rumah Warga Terendam Banjir Di Bireuen
• Kondisi Peralatan Angkatan Bersenjata RI Dalam Bahaya
• Utang Luar Negeri dan Neokolonialisme
• Ketika Istana Jadi Pusat Sasaran Protes Umat Islam