Ahad, 16 Jumadil Akhir 1446 H / 18 Mei 2014 07:53 wib
11.429 views
Kejaksaan Agung Tebang Pilih Kasus Dugaan Korupsi Jokowi Busway Transjakarta
Siaran Pers Jakarta Corruption Watch :
Kejaksaan Agung Jangan Tebang Pilih Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Busway Paket 1 & 2
Penegakan hukum di Indonesia sepertinya akan tumpul kembali terutama di Kejaksaan agung yang sedang menangani kasus Korupsi pengadaan bis Trans Busway yang telah merugikan Negara hampir satu triyun rupiah .
Sudah sangat jelas untuk bisa menjerat Joko Widodo sebagai tersangka dalam kasus pengadaan busway berkarat dan kejaksaan agung bisa mengunakan jurispendensi dalam kasus pengadaan Damkar yang terjadi dalam era pemerintahan Megawati Sukarnoputri.
Sudah sangat jelas untuk bisa menjerat Joko Widodo sebagai tersangka dalam kasus pengadaan busway berkarat dan kejaksaan agung bisa mengunakan jurispendensi dalam kasus pengadaan Damkar yang terjadi dalam era pemerintahan Megawati Sukarnoputri
Pernyataan Jaksa Agung bahwa Joko widodo belum perlu diperiksa merupakan indikasi adanya tebang pilih oleh kejaksaan agung , yang konon ada salah satu pejabat Kejaksaan agung yang mencoba menghambat pemeriksaan Joko widodo sebagai tersangka dalam kasus korupsi busway ,dengan di iming imingi jabatan sebagai jaksa agung jika Joko widodo terpilih sebagai presiden pada pemilu 2014 , pejabat kejaksaan agung tersebut berinisial SY yang menduduki salah satu direktur di Kejaksaan agung
Dalam pengakuan Udar Pristono sangat jelas bahwa pengadaan Armada Paket Busway 1 sebasar Rp 97.650.000.000 dan Pengadaan Armada Bus Busway Paket II karatan sebesar Rp 74.895.000.000,00 jelas merupakan campur tangan Joko Widodo sebagai gubenur untuk mempengaruhi dalam menentukan pemenang tender yaitu PT Saptaguna Dayaprima yang sebenarnya bukanlah perusahaan yang berpengalaman dalam pengadaan bus ataupun pabrikan kendaraan kendaraan ,diketahui bahwa PT Saptaguna Dayaprima adalah kontraktor dalam bidang infrakstruktur yang sering mengikuti tender di pemprov dan pemda pemda .
Proses Lelang yang dilakukan lewat E-Procurement yang dilakukan oleh Pemda DKI sudah tidak lagi menganut Good Governance dimana sebab proses lelang tersebut sudah mendapat tekanan dari Joko Widodo selaku gubenur kepada Udar Pristono yang dilanjutkan kepada Setiyo Tuhu selaku Panitia Pengadaan Barang/Jasa Bidang Pekerjaan Konstruksi 1 (Satu) Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta untuk menetapkan PT Saptaguna Dayaprima sebagai pemenang tender dan mengalahkan PT PT. Korindo Motors , PT. PUTERA ADI KARYAJAYA yang merupakan dua perusahaan yang mempunyai klasifikasi dalam pabrikasi Bus dan kendaraan bermotor .
Akibat PT Saptaguna Daya Prima yang tidak punya pengalaman dan klasipikasi dalam pabrikasi Bus dan kendaraan bermotor maka PT Saptaguna Daya Prima yang dibawa oleh Michael Bimo kepada Joko widodo mensubkontrakan pendaan Bus Bausway pada PT San Abadi yang berakibat turunya mutu busway karena dengan disubkontrakan artinya akan semakin berkurang jauh dari nilai pagu proyek pengaan Busway tahap 1 sebesar Rp 74.895.000.000,00 yang kemudian ditawar oleh PT Saptaguna Daya Prima menjadi Rp 66.573.000.000,00 yang dibayarkan ke San abadi lebih kecil dari Rp 66.573.000.000,00 dan fee proyek sudah dibagi bagi oleh PT Saptaguna Dayaprima kepada Anggota DPRD DKi Jakarta inisisl FS 5 % dari Nilai Proyek untuk untuk JKW 10% dari Nilai Proyek
Penolakan peserta lelang pengadaan bus trans Busway yang berasal dari produk eropah sungguh tidak masuk akal dengan alasan bus-bus yang diproduksi oleh negara-negara Eropa beberapa diantaranya tidak memenuhi spesifikasi utama yang sudah ditentukan, dimana produksi mereka spesifikasinya low floor dan berbahan bakar bukan gas. Selain itu yang menjadi pertimbangan keikutsertaan mereka dalam pengadaan bus busway dan bus sedang ini, antara lain belum adanya kejelasan tentang pangsa pasar dan keberlanjutan bisnis serta perlunya membuat jalur produksi baru yang membutuhkan waktu. Yang akhirnya untuk mendapat untung dan fee proyek yang besar mengadakan dari pabrikan China .
Bahwa ada dugaan mark-up sehingga harga bus produksi China terlalu mahal.
Penjelasan :
Ø Perbandingan harga bus gandeng :
No.
Pembeli/User – Tahun
Merk Produk
Kisaran Harga/unit
(Rp. Milyar)
Keterangan
Harga
Sebenarnya
1 DAMRI -- 2012
Zhongtong 3,35 (345608 US$)
- Spec. Tabung gas baja (Tabung tipe II).
- Kurs USD 1 = ± Rp 9.700
-
2. Pemprov DKI -- 2013
Zhongtong, Yutong, BCI & Ankai
3,4 - 3,6 (345608 US$)
- Spec. Tabung gas composite (Tabung tipe IV).
- Kurs USD 1 = ± Rp 10.200
- Apbn 2013P Agustus 2013
- FOB Price: US $ 170,000-190,000
http://truckschina.en.alibaba.com/product/627667686-213566080/Zhongtong_luxury_bus_LCK6120A_65seats_50seats.html
3 Perkenalan - Mei 2014
Scania (Eropa) 4,1 (345608 US$)
Kurs Dollar 1=± Rp 12.200
Jika dibandingkan secara analisis apple to apple, harga per-unit bus gandeng yang dibeli Pemprov DKI pada Tahun 2013 (No. 2) dengan yang dibeli Damri pada tahun 2012 (No. 1) dan perkenalan Merk Scania pada tahun 2014 (No. 3), maka harga per-unit bus gandeng yang dibeli Pemprov DKI adalah harga yang sangat tidak wajar jika dibandingkan mutunya . .
Karena itu Jakarta Corruption Watch mendesak agar Kejaksaan agung segera memeriksa Joko Widodo dalam kasus mark up pengadan Busway dan segera menetapkan sebagai tersangka karena fakta dan bukti hukum keterlibatan Joko widodo sudah jelas .
Jakarta 18 Mei 2014
Joko Sungkono
Koordinator
081 8886229
--
FSP
--
FSP BUMN BERSATU
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!