Oleh: KH. Sartono Munadi
Pengasuh Pesantren Al-Muttaqien Jepara
Majalah Gatra edisi 27 Juli 2011 halaman 79 menyebut Pesantren Al-Muttaqien Jepara dalam konteks yang menyesatkan dan insinuatif. Dalam artikel berjudul “Pertautan di Jepara” tersebut, Mujib Rahman, Wakil Kepala Pusat Liputan Gatra mencitrakan Pesantren Al-Muttaqien Jepara secara negatif.
Beberapa kutipan yang insinuatif dan menggiring pencitraan buruk bagi Al-Muttaqien dalam tulisan tersebut adalah sebagai berikut:
Paragraf pertama: “Namun keterkaitan Pesantren Umar bin Khattab dengan kelompok Islam radikal bisa pula dilihat dari kenyataan bahwa Abrori Muhammad Aly, pendiri pesantren ini adalah alumnus pesantren Al-Muttaqien, Jepara, Jawa Tengah, yang punya kaitan dengan nama-nama pelaku teror di Indonesia.”
Paragraf kedua: “Sebelumnya, Abrori lulus dari SMAN 3 Mataram. Dilihat dari periodenya, ada kemungkinan ia bertautan dengan bagus Budi Pranoto alias Urwah, anggota JAT yang tewas ditembak polisi bersama Noordin Mohd. Top di Mojosongo, Solo, pada September 2009. Urwah nyantri di Al-Muttaqien pada 1990 hingga 1996.” (paragraf kedua).
....Pesantren Al-Muttaqien tak dapat diminta pertanggungjawaban jika ada alumninya yang kebetulan melanggar hukum. Apakah karena Gayus Tambunan alumni STAN maka STAN dapat digelari “sekolah koruptor?”...
Paragraf ketiga: “Menurut laporan yang pernah dirilis International Crisis Group (ICG), Pesantren Al-Muttaqien adalah sekolah jaringan Noor Din Mohd. Top.” (paragraf ketiga).
Paragraf keempat: “Banyak nama alumni Al-Muttaqien yang disebut-sebut seiring dengan gencarnya perburuan terhadap teroris (paragraf keempat).
Paragraf kelima: “Putra Mas Selamet Kastari, anggota Jamaah Islamiyah Singapura yang pernah meloloskan diri dari penjara negara itu, dikabarkan pernah dikirim ke sini.”
Paragraf keenam: “Menurut sumber Gatra di kepolisian, pesantren ini adalah tempat Imam Samudra menikah sirri dengan Zakiah Darajat.”
Paragraf ketujuh: “Sartono, pendiri pesantren Al Muttaqin adalah lulusan pendidikan guru agama di Jepara, yang menurut masyarakat setempat tidak begitu mendalam ilmu agamanya.”
Paragraf kedelapan: “Model Pesantren Al-Muttaqien mirip dengan Pesantren Umar bin Khattab. Keduanya bukan stereotype pesantren tradisional Indonesia yang beraliran salafy dan doyan sarungan. Bila polisi kini menempatkan Pesantren Umar bin Khattab di antara daftar pesantren radikal, ini adalah item baru yang sebelumnya tidak pernah terungkap.”
Kami sangat menyayangkan laporan Gatra itu. Berikut tanggapan dan nasihat kami terhadap Saudara Mujib Rahman dan Majalah Gatra terkait artikel tersebut:
1. Meski menyebut nama pesantren kami dalam delapan paragraf tulisan, yang terkesan menggiring pembaca agar menganggap kami sebagai pesantren radikal bahkan teroris, tetapi pihak Gatra tidak pernah menghubungi kami untuk konfirmasi dan check and recheck kebenaran data yang didapatkannya.
....Gatra tidak pernah menghubungi kami untuk konfirmasi dan check and recheck kebenaran data yang didapatkannya...
Dalam jurnalistik, ini melanggar asas cover both side yang seharusnya dijunjung tinggi sebuah media massa yang profesional. Apalagi penulisnya adalah Wakil Kepala Pusat Liputan Gatra yang seharusnya merupakan seorang wartawan senior dan berpengalaman.
2. Gatra hanya mengutip satu sumber utama yang definitif, yaitu International Crisis Group (ICG). Seolah Gatra pasrah bongkokan dan “beriman” sepenuhnya pada laporan ICG yang selama ini tendensius terhadap gerakan Islam dan pesantren. Dua sumber lainnya adalah “sumber Gatra di kepolisian,” dan “masyarakat setempat” yang anonim dan tak dapat dipertanggungjawabkan.
Anehnya, pihak yang dituduh dengan semena-mena, dalam hal ini Pesantren Al-Muttaqien, justru tak dimintai konfirmasi apapun. Sungguh suatu aib bagi sebuah media nasional terkemuka sekelas Gatra.
3. Upaya Mujib Rahman sebagai penulis mengaitkan antara Pesantren Al-Muttaqien dengan Pesantren Umar bin Khattab serta jaringan teroris terkesan tendensius. Pesantren Al-Muttaqien tidak dapat dipersalahkan dan dimintakan pertanggungjawaban jika ada alumninya yang kebetulan melanggar hukum.
Apakah karena Gayus Tambunan alumni STAN maka STAN dapat digelari “sekolah koruptor?” Apakah karena UI, UGM dan kampus terkemuka lainnya meluluskan beberapa alumni yang terlibat korupsi maka mereka dapat disebut “universitas koruptor?” Kami hanya dapat menasihati Anda, “Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada ketakwaan” (Al-Quran Surat Al-Maidah 8).
....Gatra melanggar asas cover both side yang seharusnya dijunjung tinggi sebuah media massa yang profesional...
4. Sadarkah Saudara Mujib Rahman dan Gatra bahwa laporannya itu menzalimi ribuan santri, alumni, walisantri, dan wali alumni Pesantren Al-Muttaqien. Laporan itu bisa membuat mereka mendapat cap “radikal dan teroris” yang menyakiti hati dan mungkin membuat mereka dikucilkan oleh masyarakat? Ingatlah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda : “Takutilah oleh kalian doa orang-orang yang terzhalimi, karena tidak ada tabir penutup antara dia dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)
5. Dari kutipan di paragraf kedelapan, agaknya pesantren bagi Saudara Mujib Rahman dan Gatra hanyalah yang salafiyah (bukan salafy, Ustadz Ja’far Umar Thalib bisa marah kalau istilah ini keliru dipakai). Yaitu yang “tradisional” dan “ahli sarungan.” Jika tidak memenuhi dua kriteria tersebut maka berarti “radikal.” Sungguh ini sangat memprihatinkan. Ada ratusan pesantren modern, biasanya tak berafiliasi kepada organisasi tertentu seperti NU maupun Muhammadiyah, dan jutaan santri yang menjadi tertuduh dalam hal ini. Semoga hal ini disadari oleh Saudara Mujib dan Gatra.
...Pesantren Al-Muttaqien dituduh dengan semena-mena tanpa dimintai konfirmasi apapun. Ini aib bagi media nasional sekelas Gatra...
Tanggapan dan nasihat kami ini adalah bentuk kasih sayang kami bagi Saudara Mujib Rahman dan Gatra. Ini adalah kewajiban agama karena kata Rasulullah, “Agama adalah nasihat.” Semoga dapat dimuat serta menjadi perhatian dan pelajaran dalam laporan Gatra yang akan datang.[voa-islam.com]
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com