Rabu, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 4 September 2013 13:24 wib
48.149 views
Mengenal Pohon Thuba di Surga, Untuk Siapa?
Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Beberapa nash syar’i menyebutkan tentang nama pohon di surga, seperti pohon anggur, kurma, delima, dan lainnya. Salah satu namanya yang disebutkan dengan tegas adalah Thuba. Pohon terbesar yang ada di sana. Sangat rindang dan begitu indah. Terbuat dari emas. Darinya, pakaian ahli surga terbuat. (HR. Ibnu Hibban)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ شَجَرَةً يَسِيرُ الرَّاكِبُ فِي ظِلِّهَا مِائَةَ عَامٍ لَا يَقْطَعُهَا وَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ : وَظِلٍّ مَمْدُودٍ(
“Sesungguhnya di dalam surga terdapat pohon yang dilewati oleh penunggang kuda selama seratus tahun tapi ia tak keluar dari naungannya. Bacalah jika kalian mau, “Dan naungan yang terbentang luas” [QS. Al-Waqi’ah: 30].” (HR. Al-Bukhari)
Dalam Shahihaih, dari Abu Sa’id al-Khudri, “Sesungguhnya di dalam surga terdapat satu pohon yang dilalui oleh penunggang kuda yang mahir dan sangat kencang selama seratus tahun tapi belum melampuinya.”
Bagi siapakah pohon tersebut?
Secara umum pohon Thuba diperuntukkan bagi umat Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang beriman kepada beliau dan meniti sunnah-sunnahnya, baik ia pernah berjumpa dengan beliau saat hidupnya ataukah tidak. (HR. Ahmad)
Dalam hadits lain juga disebutkan, Thuba disediakan bagi orang yang senantiasa memperbaiki dirinya, sibuk dengan aib dirinya dari mengurusi aib orang lain. Bukan berarti ia tidak melakukan amar ma’ruf nahi munkar atau mengingkari kemungkaran. Karena ada anggapan di umum, tidak pantas mengurusi aib/kesalahan orang lain apabila ia meihat dalam dirinya masih bercokol aib. Tapi ia memperbaiki dirinya terlebih dahulu lalu berusaha memperbaiki orang lain.
Salah satu kelompok lain yang disebutkan dalam hadits, adalah mereka yang memperbanyak istighfar, sehingga catatan amalnya dipenuhi dengannya.
Dari Abdullah bin Busr Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
طُوبَى لِمَنْ وَجَدَ فِي صَحِيفَتِهِ اسْتِغْفَارًا كَثِيرًا
“Keberuntungan (nama untuk surga dan pohon di surga) bagi siapa yang mendapati catatan amalnya berisi istighfar yang banyak.” (HR. Ibnu Majah, al-Nasai dalam al-Kubra, al-Baihaqi dalam al-Syu’ab, Al-Bazzar dan selainnya. Dishahihkan Al-Albani dalam Al-Misykah, no. 236)
Semoga kita termasuk bagian dari ahlil jannah dan mendapat keberuntungan di akhirat sehingga bisa menikmati keindahan pohon Thuba di sana. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!