Pria Bersenjata Tembak Mati 2 Instruktur Militer Rusia di Yaman

SANA'A, YAMAN (voa-islam.com) - Pria bersenjata yang menaiki sebuah sepeda motor menembak mati dua intruktur militer Rusia di ibukota Yaman, Sana'a pada hari Selasa (26/11/2013), seorang sumber kepolisian Yaman mengatakan.

Sumber itu mengatakan para instruktur tersebut, yang bekerja dengan militer Yaman, ditembak ketika mereka meninggalkan sebuah hotel dimana mereka tinggal di bagian selatan dari ibukota.

Televisi Al-Arabiya yang berbasis di Dubai melaporkan bahwa seorang penasihat militer Rusia tewas dan seorang lainnya terluka dalam serangan itu.

Seorang pejabat di kedutaan Rusia mengatakan dia tidak dapat mengkonfirmasi bahwa warga Rusia telah tewas dalam insiden itu namun mengatakan ada kehadiran instruktur militer non Rusia di Yaman baru-baru ini.

Kementrian Pertahanan Rusia tidak bisa dimintai komentar segera.

Tentara Yaman telah lama bergantung pada penasihat asing saat negara itu berusaha untuk memadamkan elemen mujahidin di bagian negara tersebut tetapi telah menghapus sebagian besar program itu dan hanya segelintir yang tetap tinggal.

Tidak segera jelas siapa yang berada di balik serangan itu. Telah ada berulang kali aksi tembak lari menggunakan sepeda motor sejak pemberontakan yang memaksa diktator lama Presiden Ali Abdullah Saleh untuk mundur pada tahun 2011. Pihak berwenang menyalahkan serangan-serangan terhadap pejuang Islam yang terkait dengan Al-Qaidah.

Pada Oktober tahun lalu, dua pria bertopeng pada sepeda motor menembak mati Brigadir Jenderal Khaled al-Hashemi, seorang perwira tentara Irak yang bekerja sebagai konsultan di Departemen Pertahanan Yaman. (st/Reuters)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Israel Perlakukan Tahanan Muslimah Palestina Tidak Manusiawi
• Protes Menentang Kejahatan Amerika Berlangsung di Pakistan
• Pengedar Narkoba Selundupkan Sabu-sabu Melalui Bocah Burma
• Angola Larang Muslim Jalankan Syiar Agama & Tutup Masjid-masjid
• Mata-mata Prancis Berencana Bunuh Ulama Inggris Abu Hamza
• Pejabat PBB: Malaysia Harus Balikkan Putusan Larangan Kata 'Allah'
• Meksiko Beri Penghargaan Kesetaraan & Non-diskriminasi Pada Malala
• Tertindas Sejak Tahun 1979, HRW Tuhtut Rouhani Beri Hak Sunni Iran