Ahad, 19 Jumadil Awwal 1446 H / 16 Januari 2022 16:05 wib
3.731 views
Pejabat: Iran Dan Saudi Siap Untuk Lanjutkan Hubungan Diplomatik, Buka Kembali Kedutaan
TEHERAN, IRAN (voa-islam.com) - Iran dan Arab Saudi siap untuk melanjutkan hubungan diplomatik dan membuka kembali kedutaan, seorang anggota parlemen Iran mengklaim pada hari Sabtu (15/1/2022), kantor berita semi-resmi ISNA melaporkan.
Jalil Rahimi Jahanabadi, anggota komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri di parlemen, mengatakan dalam sebuah tweet bahwa Iran dan Arab Saudi sedang bersiap untuk memulihkan hubungan diplomatik, yang terputus pada 2016.
Jahanabadi mengatakan hubungan antara rival regional akan memiliki dampak penting dalam meredakan ketegangan regional dan "meningkatkan persatuan dunia Islam".
Dia meminta lembaga keamanan dan media Iran untuk berhati-hati dengan aktivitas Israel, yang menurutnya mungkin mencoba mengganggu hubungan antara Teheran dan Riyadh.
“Hubungan dua negara penting – Iran dan Arab Saudi – sedang dihidupkan kembali, dan kedutaan bersiap untuk dibuka kembali,” katanya dalam tweet.
“Langkah ini akan memiliki efek penting dalam mengurangi ketegangan regional dan meningkatkan persatuan di dunia Muslim. Organisasi keamanan dan media harus waspada terhadap kedengkian Zionis dan kebodohan ekstremis.”
Arab Saudi dan Iran, kekuatan Muslim Sunni dan Syi'ah di kawasan itu, meluncurkan pembicaraan langsung akhir tahun lalu.
Kekuatan global sedang mencoba untuk menyelamatkan perjanjian nuklir dengan Teheran pada saat itu dan PBB memimpin upaya yang sekarang terhenti untuk mengakhiri perang Yaman, di mana Arab Saudi dan Iran mendukung pihak yang berlawanan.
Baru-baru ini, para pejabat Iran telah mengatakan bahwa babak baru negosiasi Iran-Saudi akan berlangsung, tetapi Riyadh sejauh ini bungkam.
Salah satu masalah yang paling diperdebatkan antara Iran dan Arab Saudi adalah dukungan Teheran untuk Syi'ah Hizbulata di Libanon.
Hubungan terputus antara kedua negara setelah kelompok garis keras Iran menyerbu kedutaan Saudi di Teheran pada 2016 untuk memprotes eksekusi ulama Syi]ah Saudi Nimr al-Nimr. (TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!