Jubir Presiden Turki Bantah Tuduhan Negaranya Mengukuti Kebijakan 'Ikhwan Atau Neo-Ottoman'

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin membantah tuduhan bahwa negaranya mengikuti pendekatan "Persaudaraan [Muslim]" atau "Neo-Ottoman" dalam kebijakannya, mengecam "propaganda hitam" yang diluncurkan oleh negara-negara Teluk terhadap Ankara.

Dalam sebuah wawancara dengan Agensi Anadolu, Kalin mengecam kalangan Arab yang menuduh Ankara membangun kebijakannya berdasarkan Ikhwanul Muslimin dan Neo-Ottomanisme.

Kalin menekankan: "Ini adalah tuduhan tak berdasar yang dirancang untuk mengubah realitas kebijakan luar negeri Turki, dan tidak ada fakta konkret yang membuktikan tuduhan ini."

Kalin menambahkan bahwa apa yang ia sebut "propaganda hitam" yang diadopsi beberapa negara Teluk terhadap negaranya "tidak memiliki dukungan dari jalan Arab," menyerukan para pemimpin negara-negara itu untuk "menyadari bahwa tindakan mereka terhadap Turki memang memperluas kesenjangan antara mereka dan orang-orang mereka." (MeMo)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Lebih 1.500 Rumah yang Hancur dalam Serangan Israel di Gaza 2014 Belum Dibangun Kembali Sejak Itu
• PBB: 700 Orang Baru-baru Ini Tewas di 2 Kamp Suriah yang Menahan Keluarga Pejuang IS
• Batalkan Dekrit Pemerintah 1934, Turki Buka Jalan untuk Jadikan Hagia Shopia Sebagai Masjid
• Mesir Perkuat Vonis Seumur Hidup untuk Pemimpin Ikhwanul Muslimin Mohammed Badie
• Israel Buat Tawaran Baru Untuk Pertukaran Tahanan dengan Hamas
• Jihadis Tembak Mati Seorang Pemimpin BJP di Kashmir
• Pegawai Kantor Pers Federal Jerman Diduga Jadi Agen Mata-mata Untuk Dinas Intelijen Mesir
• HRW Minta Bangladesh Pindahkan 300 Lebih Pengungsi Rohingya dari Pulau Bashan Char