Jum'at, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 12 Juli 2019 21:15 wib
5.588 views
HRW: Pasukan Khusus Afghanistan Harus Diadili karena Mengeksekusi 4 Warga Sipil di Sebuah Klinik
WARDAK, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Pasukan khusus Afghanistan harus dituntut setelah mereka "mengeksekusi" empat warga sipil pada malam penggerebekan di sebuah klinik medis di Afghanistan tengah, kata Human Rights Watch, Jum'at (12/7/2019).
Dokter dan rumah sakit sering menjadi sasaran selama konflik berkepanjangan di negeri itu, dengan 2019 sudah terbukti jauh lebih mematikan daripada tahun lalu untuk pekerja bantuan.
Beberapa saksi mengatakan kepada organisasi non-pemerintah yang berpusat di AS bahwa pasukan operasi khusus Afghanistan memasuki klinik, satu-satunya yang beroperasi di provinsi Wardak di sebelah barat Kabul, pada malam 8-9 Juli.
"Mereka membunuh pengasuh keluarga dan kemudian menahan dan mengikat staf dan anggota keluarga yang menyertai pasien," kata HRW dalam sebuah pernyataan.
Tiga orang lainnya - seorang pekerja laboratorium, seorang penjaga dan orang lain yang merawat seorang pasien - kemudian ditemukan tewas akibat tembakan. HRW mengatakan mereka telah "dieksekusi".
"Serangan terhadap fasilitas medis melawan dasar-dasar hukum perang, dan akan terus berlangsung jika mereka yang bertanggung jawab tidak dihukum," kata associate director HRW Asia Patricia Gossman.
"Sangat penting bagi pemerintah Afghanistan untuk menuntut para komandan yang memerintahkan pembunuhan serta para prajurit yang menarik pelatuk."
Baik kementerian pertahanan Afghanistan maupun pasukan AS di Afghanistan segera berkomentar. Tidak jelas apakah militer AS telah mendukung pasukan Afghanistan dalam serangan itu.
HRW mengatakan serangan yang disengaja terhadap fasilitas medis dan pembunuhan warga sipil atau kombatan yang terluka adalah kejahatan perang.
Klinik tersebut - dijalankan oleh Komite Swedia non-pemerintah untuk Afghanistan - diserang pada tahun 2016, diduga oleh pasukan tentara internasional dan Afghanistan. Tiga orang terbunuh dalam insiden itu.
Pada hari Rabu, Toby Lanzer, wakil kepala Misi Bantuan PBB di Afghanistan, mengatakan 2019 adalah tahun yang mematikan bagi pekerja kesehatan dan bantuan. Sejauh tahun ini, 77 pekerja bantuan telah terbunuh, terluka atau diculik dibandingkan dengan 76 di seluruh 2018, katanya.
Serangan itu terjadi hanya beberapa jam setelah tim perwakilan Afghanistan bertemu dengan para pejabat Taliban pada pertemuan puncak bersejarah di Doha di mana partai-partai berjanji untuk mengurangi korban sipil menjadi "nol". (st/AFP)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!