Mesir Halangi Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

KAIRO (Voa-Islam.com) - Lagi-lagi Pemerintah Mesir melarang bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina di jalur Gaza melewati wilayah terdekat mereka untuk sampai ke Gaza.

Setelah membangun tembok ke dalam bumi sedalam 18 meter dan panjang 10 kilometer sebagai pemisah antara Gaza dan Mesir, yang menurut mereka untuk mencegah maraknya penyeludupan bahan-bahan kebutuhan masyarakat Gaza, kini mereka juga kembali melarang konvoi bantuan kemanusiaan melewati pelabuhan Nuweiba Mesir di Laut Merah untuk sampai ke Gaza.

Departemen Luar Negeri Mesir menegaskan pihaknya tidak akan mengizinkan konvoi kemanusiaan "Freedom for Gaza 3” yang membawa bantuan kemanusiaan untuk memasuki Jalur Gaza. Konvoi kemanusiaan ini dipimpin oleh anggota parlemen Inggris George Galloway melalui pelabuhan Nuweiba Mesir di Laut Merah. Namun Mesir ingin konvoi masuk melalui pelabuhan Arish.

..untuk sampai ke pelabuhan Arish, konvoi harus berkeliling mengitari Semenanjung Sinai dan melewati Terusan Suez sebelum mencapai pantai Mediterania...

Jurubicara Departemen Luar Negeri Mesir Hossam Zaki mengatakan dalam sambutannya yang dipublikasikan pada hari Kamis (24/12), "Konvoi tidak akan masuk (Gaza) dari pelabuhan Nuweiba, tetapi dari pelabuhan Arish yang dikhususkan oleh pemerintah Mesir untuk menerima konvoi bantuan di pantai Laut Tengah.

Untuk diketahui bahwa untuk sampai ke pelabuhan Arish, konvoi harus berkeliling mengitari Semenanjung Sinai dan melewati Terusan Suez sebelum mencapai pantai Mediterania.

Konvoi kemanusiaan ini terdiri dari sekitar 250 truk bantuan kemanusiaan dari Eropa, Turki dan Arab berisi makanan dan peralatan medis. Pada hari Rabu lalu konvoi ini tiba di Yordania dari Suriah dan menuju ke pelabuhan Aqaba (di Laut Merah) untuk memasuki Mesir melalui pelabuhan Nuweiba.

Beberapa waktu lalu pemerintah Mesir juga menahan masuk konvoi bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Palestina di Gaza selama berhari-hari lamanya di kota pelabuahan Port Said, padahal bantuan tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat Gaza yang sebelumnya sudah di blokade oleh Israel dari segala penjuru. [AA/infplstn]