Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.912 views

Lockdown, Pak Presiden Belajarlah dari Kepala Desa di Purbalingga

 

Oleh:

Hersubeno Arief, wartawan senior

 

We Know how to bring the economy back to live. What we do not know is how to bring people back to life.”

—-Presiden Ghana Nana Akufo Addo—

Tindakan seorang kepala desa di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah ini patut diacungi jempol.

Keputusan dan tindakannya menghadapi penyebaran wabah Corona, layak ditiru. Dia bisa menjadi inspirasi bagi para kepala pemerintahan, termasuk Presiden Jokowi.

Itu kalau mau sedikit rendah hati. Pikiran terbuka, dan yang paling penting berani mengambil tindakan dengan segala risikonya. At all costs.

Seperti diberitakan oleh kompas.com edisi Sabtu (28/3), Pemerintah Desa Gunungwuled, Kecamatan Rembang, Purbalingga, memutus akses masuk dan keluar satu dusun di wilayahnya.

Satu-satunya jalan masuk ke dusun dipasang portal untuk menghalau semua kendaraan yang lalu-lalang.

Dengan bahasa yang sekarang sedang sangat hits, Pak Kades bernama Nashiruddin Latif melakukan lockdown wilayah.

Keputusan yang sangat berani. Tanpa banyak rapat dan perdebatan, seperti yang terjadi di pusat pemerintahan di Jakarta.

Pak Kades juga tidak merasa perlu mengerahkan para buzzer, menutup mulut penduduk yang beroposisi menentangnya.

Jangan anggap remeh. Di era demokrasi ini, oposisi juga ada lho sampai di pelosok-pelosok desa.

Keputusan Pak Kades melakukan lockdown total itu karena mendapati seorang warga di sebuah dusun positif Corona.

Warga itu baru pulang dari Jakarta dalam kondisi sakit. Dia sempat dirawat di RSUD dan kemudian diperbolehkan pulang.

Pulang dari rumah sakit, karena suasana warga yang guyub, sanak saudara, para tetangga datang menjenguk.

Padahal petugas rumah sakit sudah mewanti-wanti agar melakukan karantina mandiri selama tiga hari.

Belakangan muncul hasil test swab. Warga tersebut positif Corona. Penduduk desa geger. Khawatir tertular.

“Kami secara mandiri melakukan tracking dengan siapa saja korban ini berinteraksi langsung dan menemukan sedikitnya 90 orang dari 30 Kepala Keluarga (KK) di tiga dusun,” ungkapnya.

Coba perhatikan, betapa tangkas dan tanggapnya pak Kades. Keren banget. Langsung tracking!

Langkah berikutnya, atas desakan warga, Pak Kades menutup total akses ke Dusun Bawahan, tempat tinggal warga yang dinyatakan positif.

Warga diminta untuk mengisolasi mandiri di dalam rumah hingga 14 hari. Mencegah penyebaran virus agar tidak menjadi wabah. Sementara warga yang lain diminta menjaga jarak dan tidak melakukan kegiatan yang melibatkan massa (social distancing).

Agar warganya tetap fokus dan taat dengan program social distancing, pemerintah desa menanggung biaya hidup warga yang isolasi mandiri. Tiap kepala keluarga mendapat santunan sebesar Rp 50 ribu/hari.

“Biaya hidup dari 30 KK selama 14 hari, jadi total sekitar Rp 21 juta. Akan dialokasikan dari APBDes, tapi dari hasil konsultasi dengan bupati katanya mau di-back up,” ujar Pak Kades.

Please jangan nilai anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah desa hanya sebesar Rp 21 juta. Angka itu bagi mereka sangat besar. Jangan-jangan menyedot semua anggaran desa.

Pak Kades bersedia mengeluarkan dan berani memutuskan. Untungnya kemudian ada komitmen dari kabupaten, biaya itu diganti.

Jadilah kehidupan warga kembali tenang. Warga yang dikarantina juga tak perlu khawatir kelaparan, karena dijamin oleh desa.

Sangat inspiratif

Apa yang dilakukan oleh Pak Kades memberi inspirasi dan pelajaran bagi kita.

Menjadi seorang pemimpin itu harus berani mengambil tindakan. Bersedia dan berani mengorbankan anggaran, karena lebih mengutamakan keselamatan dan nyawa warganya.

Dalam skala yang lebih besar, skala negara, kita juga bisa belajar dari Presiden Ghana Nana Akufo Addo.

Ketika Wabah melanda negaranya, dia bertindak cepat. Lockdown! Padahal korban yang meninggal “baru” empat orang.

Dia sadar tindakannya akan berpengaruh sangat besar terhadap perekonomian negara.

Bank Ghana memperkirakan pertumbuhan ekonomi mereka akan anjlok. Hanya sekitar 2.5%.

Padahal selama memimpin Ghana, Akufo cukup berhasil mendongkrak ekonomi negaranya. Dari semula hanya 3.4%, dalam tiga tahun terakhir berhasil dia kerek menjadi rata-rata 7%.

Ucapannya ketika memutuskan lockdown yang dikutip di awal tulisan, viral ke seluruh dunia.

KITA TAHU BAGAIMANA MENGHIDUPKAN KEMBALI EKONOMI NEGARA. YANG KITA TIDAK TAHU BAGAIMANA MENGHIDUPKAN KEMBALI RAKYAT YANG SUDAH MATI!”

Sangat heroik dan menunjukkan kualitasnya sebagai seorang pemimpin. Dia juga tahu memilih mana yang menjadi prioritas.

Ah andai saja Pak Jokowi dan para pemimpin negeri ini mau belajar.

Tidak usah ke Ghana di Afrika yang nun jauh di sana. Cukup datang ke desa Gunungwuled, Purbalingga. Lokasinya relatif tidak jauh dari kampung halaman Pak Jokowi di Solo.

Cerita negara kita tentu akan berbeda! End.*

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X