Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
4.311 views

Bahaya Pinjaman dari Bank Dunia untuk Madrasah dan Solusinya

 

Oleh: Ragil Rahayu, SE

Kementerian Agama (Kenenag) mengajukan pinjaman pada Bank Dunia senilai US$250 juta (Rp3,5triliun). Dinyatakan bahwa dana ini untuk mendukung program peningkatan mutu madrasah dasar dan menengah melalui proyek Realizing Education's Promise. Melalui proyek ini pemerintah akan membangun sistem perencanaan dan penganggaran elektronik berskala nasional untuk mendorong belanja yang lebih efisien.

Saat ini Indonesia memiliki setidaknya 48 ribu madrasah dengan jumlah siswa mencapai 8 juta. Untuk memajukan madrasah, dibutuhkan bantuan dari pemerintah. Namun bantuan yang diperoleh dari pinjaman justru akan mendatangkan bahaya. Berikut bahaya pinjaman untuk madrasah :

1.  Utang Indonesia akan makin besar. Saat ini utang luar negeri Indonesia mencapai Rp5.400triliun. Jika ditambah lagi dengan pinjaman Kemenag ke Bank Dunia, utang luar negeri Indonesia akan makin besar. Akibatnya, beban yang ditanggung rakyat untuk membayar utang plus bunganya juga makin berat.

2. Dosa riba. Utang kepada World Bank bisa dipastikan mengandung bunga (riba). Padahal di madrasah, siswa diajarkan untuk taat pada perintah Allah subhanahuwata'ala. Termasuk menjalankan isi Alqur'an surah Al Baqarah ayat 285 tentang keharaman riba. Lalu bagaimana mungkin siswa disuruh taat sementara penguasa justru memberi contoh menggunakan dana ribawi.

3. Jebakan utang. Kwik Kian Gie dalam tulisannya yang berjudul "Para Perusak Ekonomi Negara-negara Mangsa" menyampaikan bahwa John Pilger, Joseph Stiglitz dan masih banyak ekonom AS kenamaan lainnya menyatakan bahwa utanglah yang dijadikan instrumen untuk mencengkeram Indonesia. John Perkins dalam Buku "The Confessions of an Economic Hitman" menyatakan bahwa dirinya sebagai perusak ekonomi Indonesia ditugaskan untuk membangkrutkan negara yang menerima utang agar selamanya tercengkeram oleh krediturnya. Sehingga negara pengutang (Indonesia) menjadi target yang empuk.

4. Adanya persyaratan dalam pemberian utang agar Indonesia menjalankan kemauan World Bank terkait arah pendidikan di madrasah. Jika IMF sudah terbukti meliberalkan ekonomi Indonesia ketika memberi utang di masa krisis moneter 1998, bukan tak mungkin World Bank akan meliberalkan madrasah Indonesia. Padahal anak yang disekolahkan di madrasah ditujukan agar memiliki aqidah nan lurus, bertaqwa dan berakhlaq mulia. Jika diliberalkan maka tujuan pendidikan madrasah tak akan tercapai dan justru bisa muncul generasi Islam nan liberal. Naudzubillahi mindzalik.

Solusi untuk Memajukan Madrasah

Pendidikan adalah hak dasar warga negara. Pemerintah wajib untuk memenuhinya. Sebagaimana Rasulullah shalallahu alaihi wasalam dulu menjadikan tebusan bagi tawanan perang adalah mengajar penduduk Madinah tentang baca dan tulis. Artinya rakyat Madinah mendapat pendidikan secara gratis, namun berkualitas. Negara harus berfungsi sebagai raa'in (pengurus) dan mas'ul (penanggung jawab) atas pemenuhan kebutuhan pendidikan. Negara tak boleh abai, apalagi menyerahkan urusan pendidikan pada asing. Karena Allah subhanahu wata'ala telah melarang kaum muslim dikuasai oleh orang kafir sebagaimana dalam surah An Nisa' : 41.

Lantas darimana mendapat dana untuk memajukan madrasah? Ada yang mengusulkan dari dana haji. Namun hal ini tidak tepat, karena aqad dana haji adalah untuk keperluan jamaah haji semisal pembangunan hotel atau asrama haji. Ada juga usulan agar diambilkan dari zakat karena potensi zakat di Indonesia sangat besar. Namun Allah subhanahuwata'ala telah membatasi mustahiq zakat hanya delapan golongan saja sebagaimana dalam Alquran surah At Taubah ayat 60 yakni : [1] orang-orang fakir, [2] orang-orang miskin, [3] amil zakat, [4] para mu’allaf yang dibujuk hatinya, [5] untuk (memerdekakan) budak, [6] orang-orang yang terlilit utang, [7] untuk jalan Allah dan [8] untuk mereka yang sedang dalam perjalanan. Maka dana zakat tidak bisa dipakai untuk program memajukan madrasah.

Satu teladan yang bisa kita ikuti dari ijma' sahabat adalah ketika Umar bin Khatab radhiyallahu anhu menggunakan kharaj sebagai hasil bumi nan subur di Iraq untuk memenuhi kemaslahatan umat, termasuk urusan pendidikan. Indonesia yang subur dan sekaligus kaya akan bahan tambang bisa membiayai madrasah dari hasil pengelolaan alamnya. Syaratnya, berbagai kekayaan alam yang terkategori milik umum harus dikelola negara, tidak diserahkan ke asing.

Sumber pembiayaan lain adalah wakaf, saat ini wakaf identik dengan masjid. Padahal di masa khilafah Abbasiyah wakaf bisa berupa gedung untuk pendidikan, laboratorium, asrama dan lain-lain. Namun wakaf ini harus dikelola negara dan dipastikan tidak ada dana yang bocor karena dikorupsi. Memang sudah seharusnya negara memajukan pendidikan dengan daya kekuatan sendiri, tak boleh bergantung pada asing.

Sebagaimana peribahasa "tak ada makan siang gratis" yang bisa diartikan "tak ada utang tanpa tendensi". Lebih baik bersikap hati-hati dan waspada terhadap utang dari pihak asing, daripada menggadaikan masa depan Indonesia. Wallahu a'lam bishowab. (rf/voa-islam.com)

*) Wali murid dan pengasuh MT Al Bayyinah Sidoarjo

Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X

Kamis, 16/01/2025 07:56

D A M A I