Senin, 17 Jumadil Awwal 1446 H / 6 Januari 2020 21:50 wib
8.663 views
Jomblo; Berpuasalah untuk Meredam Gejolak Jiwa
Oleh : Laila Thamrin
Rasulullah saw bersabda :
"Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu menanggung beban, hendaklah segera menikah. Sebab, pernikahan itu lebih menundukkan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Siapa saja yang belum mampu menikah, hendaklah ia berpuasa, karena puasa adalah perisai baginya." (Muttafaq 'alayhi)
------------
Tak dipungkiri hari ini gejolak naluri seksual remaja semakin kuat dengan derasnya tayangan media online dan offline. Sensualitas sengaja ditonjolkan demi meraup keuntungan bagi pelaku bisnis tersebut. Selain keuntungan, bisnis ini bisa sekaligus merusak pemikiran dan kehidupan para penontonnya, lebih-lebih kaum muslimin.
Andai saja kaum muslimin saat ini memiliki kekuatan akidah yang mantap, tentu hal tersebut tak membuat goyah pertahanannya. Sayangnya, kaum muslimin zaman now sangat jauh dari pemahaman Islam yang hakiki. Islam hanya menghiasi bagian luarnya saja, dalamnya telah terwarnai oleh sekulerime kapitalis. Akibatnya, saat tayangan sensual terus menderas, terseretlah kaum muslimin dalam kehidupan bebas ala Barat.
Saat ini pergaulan laki-laki dan perempuan bukan mahram tak kenal batas halal haram lagi. Mereka bebas bergaul meski tak punya ikatan pernikahan. Hubungan paling intim sekali pun antara dua jenis manusia bisa dilakukan asalkan suka sama suka. Alhasil, angka penderita penyakit kelamin dan AIDS terus membubung tinggi. Aborsi pun sudah sering terjadi. Bayi-bayi terbuang juga acapkali kita dapati. Semua terjadi tersebab gaya hidup bebas telah menjadi tradisi. Norma di masyarakat telah pupus. Bahkan aturan agama dari Allah SWT saja telah berani mereka abaikan. Wajar bila kemudian bencana dan kenestapaan hidup kerap menyinggahi negeri ini akibat kemaksiatan merajalela. Negara pun tak punya nyali untuk mencegahnya.
Sejatinya, Islam telah punya tuntunan yang jelas dalam mengelola naluri seksual manusia. Naluri ini secara alamiah pasti ada pada setiap manusia seiring dia diciptakan-Nya. Naluri seksual ini akan muncul saat ada rangsangan dari luar. Bisa karena melihat tayangan dari media online atau offline yang menonjolkan sensualitas, atau sekedar membayangkan "sesuatu" dalam imajinasinya. Jika sudah seperti ini, maka bersiaplah mencari pasangan halal untuk memuaskan naluri tersebut. Karena jika tak terpuaskan, maka akan memunculkan kegelisahan berkepanjangan. Efeknya, aktifitas keseharian menjadi terganggu sebab pikiran tak fokus lagi.
Sayangnya, tak semua orang punya pasangan halal. Ternyata masih banyak para jomblo di muka bumi ini. Mereka menjomblo bukan sekadar keinginan pribadi. Ada yang karena alasan studi, dia masih senang hidup sendiri. Ada yang tak punya nyali untuk menikahi sang pujaan hati karena belum sanggup untuk menafkahi. Ada pula yang punya obsesi ingin punya rumah dan mobil pribadi dulu sebelum datang meminang sang calon permaisuri. Dan yang pasti, jodoh belum menghampiri. Inilah beratnya menjadi jomblo. Meski semua bukan kehendaknya semata, karena bisa jadi ada tangan Allah yang berperan di sana, tapi yang pasti seorang jomblo harus menahan semua gejolak di hati.
Di sinilah Islam punya solusi. Saat seorang pemuda belum mampu untuk menikah karena suatu alasan syar'i, maka berpuasalah sebagaimana diajarkan oleh Nabi. Kenapa puasa? Sebab dengan berpuasa seseorang tak hanya diperintahkan untuk menahan lapar dan dahaga, tapi juga menahan semua perbuatan sia-sia yang mengundang dosa.
Saat berpuasa, perkara yang halal saja menjadi haram untuk dikerjakan. Contoh nih, makan dan minum menjadi haram saat puasa. Berhubungan intim suami istri juga haram dilakukan saat sedang puasa. Semua aktivitas saat seseorang berpuasa difokuskan untuk semata beribadah kepada Allah SWT. Setiap sikap, laku dan lisannya terjaga dari keburukan.
Dengan berpuasa, tak ada waktu untuk memikirkan imajinasi seksual di benaknya. Bahkan puasa bisa menjadi perisai bagi dirinya untuk memandang hal-hal yang mengarah pada seksualitas. Yang ada hanyalah spiritual (ruhiyah)nya yang terus meningkat, hingga mengalihkan dari naluri seksualnya. Ketenangan batin didapatkan, dia pun terbebas dari dosa dan kemaksiatan.
Sungguh, Allah SWT sangat tahu apa yang dibutuhkan manusia. Sebab Allah-lah pencipta manusia. Jika manusia mematuhi aturan yang telah dibuat-Nya, yakinlah ketentraman jiwa manusia akan terwujud sempurna. Termasuk dalam hubungan interaksi pergaulan laki-laki dan perempuan di mana saja. Seperti berpuasa, yang mampu meredam gejolak jiwa dan melesatkan takwa.
So, jangan ragu wahai saudaraku untuk bersegera melaksanakan perintah Allah SWT dimana pun kita berada, saat masih "sendiri" atau sudah "berdua." Ini semua agar kita bisa mengelola pemenuhan kebutuhan hidup kita. Hingga ketentraman dan ketenangan hidup akan kita raih. Dan keberkahan dari Allah SWT pun menghujani hidup kita. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!