Selasa, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 29 September 2009 22:15 wib
7.842 views
Seminggu setelah Menodai Idul Fitri, Filipina diguncang Ketsana
Filipina (voa-islam) Seminggu lalu, atau tepatnya pada tanggal 20 September 2009, sekelompok warga Filipina di Sulu pun meminta tolong namun atas aksi penodaan Idul Fitri oleh Tentara Filipina.
Idul Fitri yang semestinya semarak dengan takbir kebahagiaan telah dirusak oleh kedatangan 6 truk(jenis 6x6) yang penuh dengan pasukan. Dari batalion marinir di Buansa, Indanan Sulu. Mujahidin dari MNLF dan Abu Sayyaf Group yang hendak menghadiri sholat ied merubah niat mereka sebaliknya bertempur menghalangi gerakan pasukan marinir.
Tentara juga mengebomi perumahan penduduk muslim di kota Jolo termasuk masjid pelabuhan kota rusak berat. Tentara telah meminta maaf atas pengeboman ini dan menyatakan salah target.
Namun kini, Badai Ketsana memaksa pemerintah Filipina meminta bantuan dunia internasional untuk menanggulangi dampak bencana banjir yang telah menewaskan 240 orang. Banjir pascabadai tropis Ketsana yang terjadi akhir pekan lalu ini juga menyebabkan ribuan warga kehilangan tempat tinggal.
Air bah merendam rumah 1,9 juta warga Manila dan sekitarnya. Presiden Gloria Macapagal-Arroyo telah mengizinkan warga mengungsi di istana kepresidenan. Selama 12 jam, badai Ketsana menumpahkan hujan dengan intensitas setara curah hujan rata-rata sebulan. Banjir yang terjadi setelahnya merupakan banjir terburuk di Filipina selama 40 tahun terakhir. Pemerintah telah mengumumkan kondisi darurat di Manila dan 25 provinsi yang terkena badai.
Apakah ini ancaman nyata dari Allah atas sikap antipati Filipina terhadap Islam di selatan Filipina? Wallahu 'alam
"Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa, kecuali dengan izin Allah. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah. Niscaya Dia akan menunjuki hatinya Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (At-Taghabun/64: 11)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!