Selasa, 10 Rabiul Akhir 1446 H / 14 Agutus 2018 19:08 wib
10.141 views
Ketika Jokowers dan Ahokers Galau dengan Ulama Jadi Cawapres Jokowi
Pasca ditunjuknya KH Maruf Amin sebagai Calon Wakil Presiden (cawapres) untuk mendampingi Jokowi pada pemilihan presiden 2019 mendatang, ternyata telah membuat banyak pihak khususnya para pendukung garis keras Jokowi dan mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok menjadi galau, bingung dan kecewa untuk menentukan sikap mereka.
Mereka tidak menyangka Jokowi akan menggandeng KH Maruf Amin sebagai Cawapres daripada merangkul Mahfud MD. Padahal nama Mahfud MD sudah santer terdengar dipilih Jokowi untuk menjadi Cawapres di hari batas akhir pengumuman Cawapres masing-masing kubu. Bahkan Mahfud MD sudah sangat percaya diri bahwa dirinya lah yang ditunjuk oleh Jokowi untuk menjadi Cawapres. Namun mereka sangat terkejut ketika tahu bahwa bukan Mahfud MD yang dipilih Jokowi melainkan seorang kiai sepuh yang menjabat sebagai Ketua MUI Pusat dan Rois Am Nahdlatul Ulama, KH Maruf Amin.
Sosok KH Maruf Amin sampai saat ini masih tidak disukai oleh mereka. Pasalnya KH Maruf Amin dianggap berperan besar menjadikan Ahok terdakwa penista agama Islam. Para die hard Jokowi dan Ahok tersebut paham betul bagaimana peran KH Maruf Amin dalam menjadikan Ahok sebagai terdakwa penista agama sehingga membuat Ahok yang selama ini dianggap sebagai sosok untouchable akhirnya bisa dipenjara selama dua tahun.
Simaklah bagaimana kekecewaan Alifurrahman, admin situs penyebar hoax dan fitnah, Seword, setelah mengetahui bahwa Jokowi ternyata memilih KH Maruf Amin sebagai Cawapres. Dalam postingannya beberapa hari lalu, Alifurrahman menulis keluh kesahnya.
Jujur saja saya terkejut setengah mati bahwa Ma’ruf Amin yang dipilih Jokowi sebagai cawapresnya. Nama yang tidak saya duga dan bahkan tidak ingin nama itu muncul sebagai cawapres, malah final dijadikan cawapresnya oleh Jokowi.
Apakah saya kecewa? Tentu saja saya kecewa, bahkan kalau mau dibilang sangat kecewa. Saya masih ingat fatwa soal Ahok yang dia terbitkan sehingga bikin Ahok pun tak berkutik meringkuk di dalam penjara.
Saya masih ingat Ma’ruf Amin ini yang selalu lupa di pengadilan soal kasus Ahok. Bagaimana mungkin orang setua itu dijadikan Wapresnya Jokowi.
Tapi meskipun kecewa, Alifurrahman memilih pasrah dan tetap mendukung apa yang telah dilakukan Jokowi dengan memilih KH Maruf Amin sebagai cawapres pada pilpres 2019 mendatang.
Tidak hanya Alifurrahman yang kecewa dengan Jokowi yang lebih memilih KH Maruf Amin sebagai cawapres nya. Aktivis medsos Denny Siregar lewat akunnya di Twitter, @Dennysiregar7, menuliskan kekecewaannya atas pilihan Jokowi tersebut.
“Antiklimaks. Ejakulasi dini. Seperti api dalam dada yang tadinya membara, meredup. Harus berusaha keras menyalakannya lagi…,” tulisnya beberapa waktu setelah Jokowi mengumumkan Kiai Ma’ruf sebagai cawapresnya di Jakarta, Kamis (09/10/2018) malam.
“Saya memang kecewa ketika @jokowi lebih memilih Kyai Ma’ruf Amin jadi cawapresnya. Tapi sesudah melihat siapa cawapres @Prabowo saya jadi ketawa. Ternyata mereka jauh lebih menderita dari saya,” kicau pria penganut agama Syiah ini.
Kekecewaan senada juga dilontarkan seorang Ahoker yang juga penggiat media sosial Birgaldo Sinaga.
“Sebagai Ahoker saya terdiam melihat pilihan Jokowi… Masih terbayang wajah Ahok yang begitu ekspresif di ruang pengadilan atas kesaksian Ketua MUI Ma’ruf Amin. Ahhhh embulah,” tulis Birgaldo di akun Instagramnya, @birgaldo_sinaga.
Birgaldo juga berkicau, “Memenjarakan Ahok adalah cacad sejarah bangsa ini. Memilih orang yang mengirim Ahok ke penjara adalah tragedi,” di Twitternya, Jokowi2Periode @BirgaldoS, beberapa hari yang lalu.
Alifurrahman, Denny Siregar dan Birgaldo Sinaga hanyalah sebagian kecil para pendukung garis keras Jokowi dan Ahok yang kecewa dengan dipilihnya KH Maruf Amin sebagai Cawapres Jokowi. Tentu saja di luar sana masih banyak lagi yang merasa sangat kecewa dengan terpilihnya KH Maruf Amin.
Menjilat ludah sendiri
Hebatnya para pendukung garis keras Jokowi dan Ahok ini tidak merasa jijik untuk menjilat ludah mereka sendiri. Lihatlah bagaimana Alifurrahman lewat situs hoax dan fitnahnya Seword, melecehkan KH Maruf Amin waktu kasus Ahok menjadi terdakwa penista agama. Begitu juga Denny Siregar dan masih banyak lagi para Jokowers dan Ahoker yang meskipun kecewa dengan dipilihnya KH Maruf Amin sebagai Cawapres tapi akhirnya lebih memilih untuk mendukung apa yang sudah diputuskan oleh junjungan mereka Jokowi. Dan jangan lupa partai baru yang bergabung dalam koalisi Jokowi, PSI (Partai Solidaritas Indonesia), pada waktu Ahok jadi terdakwa penista agama Islam, hampir semua elitnya melecehkan KH Maruf Amin. Tapi sekarang mereka akhirnya harus menahan malu dengan mendukung keputusan Jokowi memilih KH Maruf Amin sebagai Cawapres.
Lucunya lagi, selain menjilat ludah sendiri, para Jokowers dan Ahokers garis keras ini, lidahnya menjadi keluh sewaktu Jokowi memutuskan KH Maruf Amin menjadi Cawapres. Padahal belum lama mereka di media sosial, nyinyir terhadap ustaz Abdul Somad yang dicalonkan menjadi Cawapresnya Prabowo. Mereka bilang, ulama sebaiknya tidak terjun ke dunia politik, cukup berdakwah saja. Bahkan Jokowi pun menyatakan bahwa ulama jangan diseret-seret ke politik praktis. Tapi faktanya kini, Jokowi sendiri yang akhirnya memilih ulama untuk memperkuat posisinya pada pilpres 2019 mendatang.
Terus bagaimana dengan kita? Tetap 2019 Ganti Presiden. [Redaksi]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!