Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
7.046 views

Ide Kesetaraan, Benarkah Perempuan Teracuni Feminisme?

 

Oleh: Fatimah Azzahra, S. Pd.

"Aturan dari mana ibu harus menyusui anaknya? Menyusui itu pilihan perempuan yang telah jadi ibu untuk anaknya. Tidak menyusui juga pilihan yang harus dihargai. Woman's body, woman's choice". Begitu cuitan salah satu akun di twitter tanggal 3 Juli 2020.

Memang, banyak alasan yang membuat sebagian wanita enggan menyusui anaknya. Bisa jadi ada yang ingin menyusui langsung, tapi qadarullah tidak bisa karena alasan medis. Ada juga yang sebenarnya bisa menyusui, tapi memilih untuk tidak menyusui anaknya.

Salah satu alasan ibu tak mau menyusui bayinya adalah demi mempertahankan bentuk tubuh, dalam hal ini payudara ibu. Ya, payudara ibu saat menyusui akan penuh dengan ASI karena lonjakan hormon yang mendukung tubuh ibu untuk mengASIhi anaknya. Tapi, lambat laun, payudaranya akan terlihat kempis seiring datangnya waktu menyapih anak. Itu karena produksi ASI berkurang sebagaimana kebutuhan ASI anak yang kian berkurang.

Bagi perempuan tipe ini, bentuk tubuhnya jauh lebih berarti. Belum lagi saat benaknya dipenuhi dengan rasa kecewa akan suaminya. Lantas merasa "Kenapa harus saya yang berkorban sehingga berubah menjadi tidak menarik? Kenapa bukan suami saja yang berkorban mencari uang lebih banyak agar bisa membeli susu formula?"

Apalagi bila ada perasaan khawatir akan kesetiaan suaminya, perempuan seperti ini makin tidak mau menyusui. Di zaman sekarang yang penuh dengan perselingkuhan, wajar muncul rasa takut ditinggalkan. Di saat istri merasa dirinya sudah habis-habisan berkorban, bahkan bentuk tubuh menjadi tak karuan, eh suami malah bebas melenggang ke lain hati, tanpa perubahan apapun pada dirinya.

Dari ilustrasi di atas, mudah sekali kita temukan kesalahan pemikiran mereka yang menolak untuk menyusui anak sendiri. Salah satunya tentang ide kesetaraan.

Kalau saya berkorban hamil, melahirkan, menyusui yang membawa dampak perubahan untuk tubuh saya, lalu suami berkorban apa? Adakah pengorbanan suami yang setara dengan hamil, melahirkan juga menyusui? 

Padahal, bukan suami yang akan mengganti semua pengorbanan para ibu, para istri. Karena suami tak punya apa-apa tuk mengganti. Tapi, Allah sang Pemilik Alam Semesta beserta seluruh isinyalah yang akan mengganti. Allah lebih tahu tentang beban para ibu saat hamil. Allah lebih tahu apa yang dilalui para ibu saat melahirkan, yang sampai dikatakan perjuangan hidup dan mati. Allah lebih tahu perjuangan mengasihi yang sampai lecet dan berdarah itu. Allah tahu.

Keliru, sangat keliru jika berharap balasan pada makhluk, bahkan pada suami sebagai partner hidup sekalipun. Karena suami juga makhluk, yang fitrahnya lemah dan terbatas.

Sebelum mempertanyakan dan menuntut lebih jauh, ada baiknya kita berhenti dan merenung sejenak. Kembali kita resapi niat untuk menikah, hamil, dan punya anak. Untuk ibadah bukan? Ibadah pada Allah, jalan menggapai ridhoNya. Lantas, sudah sepatutnya kita optimal mengerjakan semuanya hanya untuk Allah, baik itu diapresiasi oleh suami atau tidak. Diapresiasi oleh keluarga atau tidak.

Biarlah Allah saja yang membalas. Toh, memang hanya Allah yang tahu sakitnya, lelahnya kita walaupun kita tak mengeluh padaNya.

Sayangnya, pemikiran feminis dengan ide kesetaraannya telah merasuk seperti rembesan air yang bocor. Tak terasa pemikiran ini lambat laun masuk ke dalam benak muslimah. Sehingga tanpa sadar, mereka meneriakkan kesetaraan dalam rumah tangganya. Lebih jauh lagi mempertanyakan pengorbanan dirinya dan bahkan menuntut pengorbanan yang sama dari suaminya.

Woman's body, woman's choice kata mereka. Padahal, tubuh ini hanya titipan Allah, akan dimintai pertanggungjawaban. Setiap pilihan kita pun akan dimintai pertanggungjawaban. Maka, berhati-hatilah dalam melangkah. Berhati-hatilah dalam memilih.

Inilah potret buruk sekulerisme, pemisahan agama dari kehidupan yang semakin menjauhkan muslim dari agamanya. Yang lekat dalam benak justru ide asing yang batil. Ide yang tak kenal akan pahala dan dosa. Mana kenal feminis tentang pahala menyusui? Mana kenal feminis tentang pahala hamil dan melahirkan? Mana kenal feminis tentang pahala berkhidmat pada suami? Di mata mereka itu semua adalah penjajahan.

Sudah berapa banyak ladang pahala yang seharusnya bisa didapat malah disiakan dan dibuang karena pemikiran batil ini?

Sudah saatnya kita campakkan ide feminis dan kesetaraannya beserta sekulerisme dari diri dan negara ini. Saatnya kembali merengkuh Islam sebagai solusi dalam sistem kehidupan kita, baik secara individu, bermasyarakat, dan bernegara. Wallahu'alam bish shawab. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslimah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X