Rabu, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 16 November 2011 11:32 wib
9.267 views
Karena Mereka Adalah Diriku
Semua makhluk Allah di bumi, membutuhkan sebuah ketenangan dan kedamaian untuk meneruskan hidup. Bayangkan ketika kita berada pada kondisi yang segalanya serba tersedia dan mewah, namun pikiran kita kacau dan hati begitu kering. Maka semua nikmat tersebut hanya akan terasa seperti sekedar lewat dan pergi begitu saja tiada terkesan. Hiduppun terasa akan sangat kacau balau walau orang lain melihat kita dalam kesempurnaan. Maka tidak disangkal lagi, bahwa kedamaian dan ketenangan batin, sebenarnya adalah hal primer yang menjadi kebutuhan manusia.
Tapi...
Dari manakah kita bisa mendapat kedamaian itu, kedamaian yang akan ada seterusnya menyertai kita, dan bukan hanya sekedar kamuflase sesaat saja?.
Saudaraku, bahkan semua itu adalah sangat mudah untuk ditemukan. Bahagiakan orang lain karena mengharap ridho Allah, maka hidupmu Insyaallah akan terasa bahagia.
Memperlakukan orang lain sebaik kita memperlakukan diri sendiri, adalah seperti membuka lebar- lebar kesempatan untuk kebaikan agar selalu menyertai kita. Dan begitu kebaikan selalunya ada bersama kita, maka insyallah kedamaian akan dengan mudahnya datang kepada kita.
...Memperlakukan orang lain, sebaik kita memperlakukan diri sendiri, adalah seperti membuka lebar- lebar kesempatan bagi banyak kebaikan agar selalu menyertai kita...
Saudaraku, masih ingatkah kita tentang sabda Rasulullah berikut ini, “Berilah makan budakmu dengan makanan yang biasa kamu makan dan berilah mereka pakaian dengan pakaian yang biasa kamu pakai. Janganlah kamu menyiksa makhluk Allah“. (HR. Bukhari).
tanpa melihat kedudukan dan apapun dari orang tersebut, beliau mengajarkan kita untuk tetap berlaku baik dan santun bahkan kepada para budak sekalipun.
Ingatlah pula tentang bagaimana beliau memperlakukan pembantu dan pekerjanya. Ketika pembantu kecil Nabi Muhamamd saw. sedang sakit, beliau membesuk dan duduk di dekat kepalanya, seraya mengajaknya untuk masuk Islam. Pembantu kecil itu masuk Islam, maka Nabi Muhammad gembira seraya berkata, “Segala puji bagi Allah swt yang telah menyelamatkan dirinya dari api neraka.”
Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam juga senantiasa menjaga kehormatan seseorang, memulyakan seseorang, melaksanakan hak-hak seseorang. Beliau tidak pernah mengumpat, menjelekkan, melaknat, menyakiti, dan tidak merendahkan seseorang. Dan, ketika hendak menasehati seseorang, beliau berkata, “Kenapa suatu kaum melaksanakan ini dan itu? Artinya, beliau tidak langsung menyalah orang tersebut. Bahkan Beliau juga bersabda, ”Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Siapa yang mengenyahkan kesusahan dari berbagai macam kesusahan di dunia dari orang mukmin, maka Allah akan menghilangkan kesusahan dari berbagai macam kesusahan pada hari kiamat. Siapa yang memudahkan orang yang kesulitan, maka Allah memudahkan hisabnya" (HR. Muslim)
Subhanallah, betapa mulianya akhlak beliau. Betapa mulianya ajaran yang diwariskan untuk kita. Dan memanglah benar bahwa dengan membahagiakan dan memuliakan orang lain, bukan justru akan merugikan dan merendahkan kita, namun sebaliknya, akan menjadikan kita pribadi yang mulia dihadapan manusia dan InsyaAllah mulia dihadapan Allah.
Lalu, Mengapa masih ada dari kita yang harus selalu menuntut orang lain untuk menjadi sumber kebahagiaan bagi diri kita, bukankah akan lebih elegan jika hebatkan diri kita dengan menjadi pemasok kedamaian bagi batin orang lain dengan memperlakukan mereka secara baik, bahkan lebih baik?.
Mungkin banyak dari kita yang mengeluhkan bahkan saat kita telah mencoba sebaik- baiknya untuk berbuat baik kepada orang lain, namun mereka tetap saja berbuat jahat kepada kita. Namun yakinlah saudaraku, bahwa kebaikan yang kita lakukan tidak akan pernah sia- sia. Dan kebaikan itu juga seperti sebuah bumerang yang efeknya akan kembali kepada diri kita kembali. Sabar itu tidak memiliki batas seperti halnya surga yang begitu luas yang insyaallah akan menjadi hak milik bagi setiap kita yang memilih untuk tetap menjadi pribadi baik dan membaiki orang lain. Dan Hal ini hanya akan berlaku untuk para hambanya yang yakin. Yakin pada kebesaran dan keadilan Allah, yang maha atas segala- galanya.
... Hanyalah manusia mulia yang dapat memperlakukan sesamanya dengan mulia...
Mari kita belajar tentang keindahan kasih sayang Allah atas kita. Di dunia ini benar- benar tiada hal yang lebih indah melainkan Allah, tiada yang lebih mendamaikan melainkan Allah. Kasih sayang Allah adalah yang maha mempesona. Darinya kita banyak belajar tentang banyak keindahan yang tidak akan dapat dihitung dengan pikiran manusia. Allah tetap mencintai kita dan memperlakukan diri kita secara sangat baik, betapapun kita selalu mengkhianati Allah sepanjang waktu. Marilah pula kita belajar tentang kemuliaan akhlak Baginda Rasulullah sallallahu alaihi wasallam yang selalu santun dan baik dalam kesehariannya . Dari beliau kita belajar bahwa, hanyalah manusia mulia yang dapat memperlakukan sesamanya dengan mulia.
Sungguh, tidak ada yang lebih menyejukkan selain sebuah akhlak yang baik, yang tercermin dari ketulusan kita untuk memberikan yang terbaik yang kita bisa untuk orang lain. Perlakukan orang lain dengan baik, sebaik kita ingin diperlakukan baik oleh mereka, hanya karena Allah saja. Bukan karena niat ingin dipuji apalagi dicintai secara lebih oleh manusia. Memang akan susah untuk dilakukan, namun ingatlah saudaraku, bahwa kebanyakan manusia lazim melakukan yang dilakukan manusia kebanyakan. Maka istimewakan dirimu dengan hal yang akan sulit rasanya di awal tapi insyaallah akan berakhir pada kemuliaan atas dirimu. Dan sebuah kemuliaan seorang manusia, tentu saja akan tetap akan ada, bahkan saat manusia tersebut sudah tiada. Insyaalllah...
(Syahidah/Voa-Islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!