Rabu, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 15 September 2010 18:09 wib
14.332 views
Tidur Nyenyak Baik Untuk Otak Anak
TAHUKAH Anda,saat anak tidur adalah saat yang terbaik bagi otak anak untuk berkembang.Untuk itu, biarkan anak mendapatkan tidur yang nyenyak.Tidur nyenyak pun salah satu indikator bahwa anak Anda sehat.
Tidur nyenyak adalah salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan agar anak tidak rewel. Bisa dikatakan, menidurkan anak supaya tertidur dengan nyenyak adalah hal yang mudah,namun terkadang sulit untuk dilakukan. Tidur nyenyak atau yang bisa juga disebut dengan non-REM (rapid eye movement) ditandai dengan keadaan sangat santai,rileks, berbaring tenang dengan detak jantung dan tarikan napas yang teratur, dan hampir tidak bermimpi. Bayi yang dalam keadaan tidur nyenyak, biasanya sulit untuk dibangunkan.
Tidur nyenyak ditandai dengan keadaan sangat santai,rileks, berbaring tenang dengan detak jantung dan tarikan napas yang teratur, dan hampir tidak bermimpi
Untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, seperti tidur yang nyenyak, orang tua harus pahami dulu waktu tidur anak. Dokter ahli RPSGT (Registered Polysomnographic Technologist) dari Rumah Sakit Mitra Kemayoran,Dr Andreas A Prasaja, meminta agar orang tua mengenali anak pada jam tidurnya.Misalnya dengan mengenalkan aktivitas-aktivitas tertentu sebelum tidur, seperti membacakan cerita atau mendengarkan musik saat tidur atau dengan menggelapkan suasana kamar dan menyalakan lampu tidur. “Jika aktivitas tersebut selalu dilakukan sebelum tidur, maka anak tahu bahwa pada malam hari saat dirinya dibacakan cerita, itu berarti waktunya ia untuk tidur,” tutur dokter lulusan Universitas Atma Jaya ini.
Andreas mengatakan, kebanyakan ibu atau orang tua hanya menidurkan anak jika anak mengantuk, atau saat anak rewel justru anak dipaksa tidur, padahal rewel banyak penyebabnya, seperti lapar atau sakit. “Orang tua yang harus mengarahkan anak untuk tidur. Untuk itu,kenali jam biologis anak,”tutur dokter yang akrab disapa Dr Ade ini. Ade menyarankan, sebaiknya orang tua dapat memilih jam yang baik untuk tidur anak atau menentukan kapan anak harus tidur,seperti menjelang magrib. Jika anak rewel sebelum tidur,orang tua juga harus cari tahu penyebabnya. Untuk pemilihan kamar, sebaiknya dipisahkan antara kamar tidur dan kamar bermain. Jangan biarkan di dalam kamar tidur terdapat banyak mainan anak.
Kalau terlalu banyak mainan, yang ada anak nanti tidak mau tidur.Usahakan juga agar anak dibiasakan tidur sendiri agar anak menjadi mandiri. Saat anak rewel sebelum tidur, orangtua bisa menggendongnya terlebih dahulu,tetapi jangan sampai tertidur agar anak tidak terbiasa digendong sebelum tidur dan melatih anak supaya mau tidur di tempat tidur. Supaya anak tidur dengan nyenyak, bayi juga harus aman dan nyaman.Perhatikan keadaan tempat tidurnya.Jangan menidurkan bayi di tempat yang terlalu tinggi.Perhatikan pula kenyamanan pakaiannya, popok, dan perlengkapan lain.
“Disarankan untuk orang tua, jangan mengubah posisi tidur bayi karena bayi akan kaget sewaktu terbangun,”pesan dokter yang mengambil pendidikan Sleep Medicine & Technology Sydney University di Australia ini. Spesialis saraf anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr Dwi Putro Widodo SpA (K) MMED (Clean Neurosci), menambahkan, saat mendapatkan bayi tertidur dengan lelap, menjadikan perasaannya pun ikut tenang dan nyaman. ”Saat tidur terlelapnya itu, anak mendapatkan pertumbuhan otak yang paling baik, terutama pada saat dalam masa tidur dalam,” kata dokter yang sehari-hari berpraktik di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM) ini.
Saat tidur terlelap, anak mendapatkan pertumbuhan otak yang paling baik
Dwi mengatakan, perkembangan otak anak bisa didapat dari tiga faktor, yaitu faktor genetik, faktor stimulasi nutrisi, dan faktor kualitas tidur. Untuk mendapatkan tidur yang berkualitas,bisa didapat pada saat anak sedang tidur dalam. Itu karena pertumbuhan otak cepat sekali saat anak tidur dalam, yang hanya didapatkan selama 1/3 dari keseluruhan waktu tidur. ”Umumnya, tidur dalam didapat saat jam pertama,” papar dokter lulusan Universitas Indonesia. Tidur dalam dicirikan dengan anak tertidur dengan lelap, nyenyak, dan tenang yang berujung pada kepuasan saat terbangun.
Dan, terdapat hubungan antara nutrisi dan kualitas tidur, yaitu didapat dari serotin yang memengaruhi tidur untuk menstimulasi otak. Bayi yang mendapatkan tidur nyenyak dan berkualitas tidak hanya berpengaruh pada perkembangan fisiknya, melainkan pada sikapnya keesokan hari. Bayi yang tidur cukup tanpa sering terbangun akan lebih bugar dan tidak gampang rewel.Bahkan,berpengaruh juga pada orang tuanya. Bayi yang tidur pulas, maka orang tuanya pun tidak terganggu sehingga juga memiliki tidur yang berkualitas.(rps/SI)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!